'Wahai Awan Hitam'
Pagedangan, 13 Juli 2020
Assalamu'alaikum sobat guru dan pembaca, semoga selalu dalam keadaan sehat.
Belajar berpuisi yuuuk!!!
"Wahai Awan Hitam"
oleh : Badroe Alfath
Pagi itu di depan teras rumahku
Mata ini seakan sinis melihat awan terkapar
Dimata itu tersimpan kecewa yang terpendam
Karena putihnya awan terlebur kelam
Ku hirup nafas sangat dalam
Dan ku hembuskan dengan nada marah
Ku lihat sekeliling langit hingga dahi berkerut
Saat itu di hati ini tumbuh pilu dan kalut
Wahai awan hitam!
Mengapa kau halangi putihnya harapku
Untuk menjemput penyambung hidup
Yang telah menunggu aku datang
Wahai awan hitam!
Tidak kah kau dengar teriak sang fajar?
Yang ingin sekali menerangi paginya
Dan ingin menghangatkan alam ini
Wahai kabut hitam!
Tahukah engkau, sang fajar menjerit?
Dalam terangnya tersimpan berjuta harapku
Namun kau halangi begitu saja
Wahai kabut hitam!
Segeralah beranjak dari putihnya awan itu
Sungguh hadirmu bukan mauku saat ini
Yang sedang mengerang menahan lapar
Wahai awan hitam!
Jangan kau turunkan hujanmu
Aku mohon dengan penuh harap
Kau kan segera beranjak
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat, salam literasi, sukses selalu.
Luar biasa. Salam Literasi.
Lanjutkan paak
Wow keren ..
semangat pak badru....salam literasi
oke..Bapak/Ibu..salam literasi juga
Mantap & keren...
Semangat pak, lanjut
Mantap Pak, lanjut
Kereen pak
tak berati hujan kan pak