Buat Anakku di Pesantren (1)
#TantanganGurusiana
Hari Ke-4
Anakku, abi ingin menyampaikan sesuatu padamu. Melalui surat ini, abi berharap apa yang abi sampaikan dapat kamu simak dengan lebih baik. Sengaja abi tulis agar pesan-pesan penting ini tidak ada yang terlewat. Juga, agar sewaktu-waktu bisa kau buka dan baca kembali. Karena itu, bacalah surat ini dengan baik supaya kamu dapat memahaminya.
Anakku, mungkin kamu bertanya. Mengapa abi mendukungmu untuk belajar di pesantren? Padahal, banyak teman-temanmu yang ingin mondok tetapi orangtuanya tidak mengijinkan. Ada beberapa alasan yang membuat abi mengiyakan kemauanmu.
Pertama, abi dahulu juga pernah mondok. Dari sana abi belajar banyak hal. Mulai dari ilmu tauhid, fiqih, akhlak, nahwu, shorof, tasawuf, tafsir, hadits, dan beberapa ilmu lainnya. Selain itu, abi juga bisa belajar ilmu kehidupan di pondok pesantren.
Seperti halnya Al Qur'an yang mengisahkan petuah seorang bapak kepada anaknya. Bapak itu, yang tak lain adalah Luqmanul Hakim, berpesan tentang prinsip dasar dalam menjalani hidup. Yaitu agar sang anak tidak berlaku syirik dengan menyekutukan Allah Swt. Itulah aqidah. Keimanan total pada Sang Khaliq.
Anakku, aqidah yang kokoh sangat penting untuk dimiliki. Sebab, ia menjadi dasar pijakan kita dalam menjalani dan menyelesaikan problematika kehidupan. abi berharap, dengan belajar di pesantren, kamu dapat membangun dan memerkokoh keyakinan aqidahmu.
Dengan belajar di pesantren, kamu akan banyak mendapat kesempatan mendalami ilmu-ilmu yang bermanfaat. Mulai dari akar, batang, cabang, hingga ranting-ranting dan daunnya. Karena itu, janganlah kamu menyia-nyiakan kesempatan emas itu.
Yang kedua, di pondok kamu bisa belajar mengamalkan ilmu-ilmu yang kamu dapatkan. Sebenarnya di luar pondok pun seseorang harus mengamalkannya. Hanya saja, di pondok kamu mendapatkan suasana yang lebih kondusif untuk itu. Kamu akan mendapatkan pembiasaan sebelum benar-benar terbiasa dalam mengamalkan perintah Tuhanmu.
Yang ketiga, ilmu kehidupan itu sangat mahal. Bahkan tak bisa dinilai dengan apa pun. Kamu bisa mendapatkan dan mengalaminya secara langsung. Di sana, kamu berjumpa dengan banyak teman yang berasal dari berbagai daerah. Mereka memiliki karakter yang beraneka rupa. Di situlah kamu harus belajar berinteraksi dengan mereka. Itulah ilmu kehidupan itu sendiri.
Demikian anakku. Sementara ini saja yang abi sampaikan. Insya Allah abi akan menulis lagi pada kesempatan berikutnya. Jagalah kesehatanmu agar bisa menjalankan semua kegiatan pondok dengan baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Pak. Alumni pondok memiliki tiga keuntungan sekaligus: keimanan, kecakapan serta pengalaman
Terima kasih, Pak.
Mantap, Pak. Alumni pondok memiliki tiga keuntungan sekaligus: keimanan, kecakapan serta pengalaman
Mantap, Pak. Alumni pondok memiliki tiga keuntungan sekaligus: keimanan, kecakapan serta pengalaman