ODE SANG PEJUANG CENTANG DUA
#TANTANGAN_MENULIS_GURUSIANA
#TAGUR_HARI KE 21 (30)
Layar maya tak pernah luput dari kornea,
Perjuangan hati dan pikiran,
Dua jempol sebagai garda terdepan,
Merangkai abjad demi abjad menjadi diksi kerinduan,
Mengabarkan dialog dalam keresahan,
Satu warna yang tak pernah buta warna,
Tak kunjung berubah membiru,
Inikah kehilangan?
Pantaskah arti kehilangan untuk yang tidak termiliki?
Lantas apa artinya kerinduan ini?
Hanya menunggu jawaban sang waktu.
(RT)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Salam literasi
Terima kasih Bu..Salam literasi
Terima kasih Bu..Salam literasi
Luar biasaSekelebat kata yang menggugahDiksi kerinduan