BAGIAN 1

AWAL PERTEMUAN

Berpuluh tahun lamanya tidak bertemu, terakhir bertemu selepas SMA memang hubungan kami gak sedekat itu hanya sebatas teman biasa. Perasaan mulai tumbuh disaat kami tak lagi bersama hari yang dilewati terasa sangat hampa hanya ditemani kasur lapuk dan seprai lusuh.

Belum lama ini hpku bergetar ada pesan masuk, agak penasaran soalnya sudah hampir satu pekan tak ada pesan/telepon yang masuk, ku ambil hp di atas nakas, setelah kubuka ada notifikasi pesan grup reuni, disana terlihat ada berbagai pesan masuk hanya untuk bertegur sapa. Sambil scrol-scrol ke bawah ada satu nomor yang menarik perhatian.

Deswita, iya pesan dari nama itu berisikan "Hai, gimana kabar kalian sehatkah! Reunian yuk minggu depan?. Yang setuju angkat emotikon" Itulah pesannya tapi bukan itu yang menarik perhatianku melainkan foto profil yang digunakan nomor itu, terlihat ada anak kecil tepat disampingnya, malaikat cantik dengan kerudung warna hijau. Sepintas mirip dengan teman lamaku, apakah itu anaknya. Aku hanya menerka-nerka dengan semuanya.

Hari berganti, masih kupandangi hp dengan beberapa pesan masuk disana ada yang mengirimkan gambar ada yang cuma bercanda gurau tanpa tahu bahasannya kemana, dari semua pesan itu tidak ada tanggapan tentang reuni yang ditulis Deswita.

Semua orang hanya fokus pada bahasan yang tidak penting, sedikit sekali yang membahas hal penting sisanya hanya bercanda tanpa arah tujuan. Sedikit keberanian ku ketikan balasan pesan tentang reuni tapi dipikir ulang bagaimana kalau Deswita mengetahui kalau aku masih di Bandung. Akh masa bodo yang penting aku bisa berkomunikasi lagi dengan Deswita, sahabat saat SMA dulu.

Beberapa waktu kemudian pesan grup berbunyi kembali, ku kira jawaban dari Deswita ternyata hanya pesan spam dagangan online shop paling populer saat ini. Hari demi hari bahasan reuni tak kunjung terbalaskan hanya harap yang tak pasti, sepekan lamanya pesan grup tak berdering kembali, ku tengok pesan terakhir hanya pesan spam olshop.