Bahar,S.Kom

Bahar,S.Kom., lahir 09 Agustus 1983 di Pangkep,Sulawesi selatan, pendidikan menengah ditempuh di SMU Negeri 3 Palopo pada tahun 1999-2002.Kemudian melanjutkan s...

Selengkapnya
Navigasi Web
PASSIKOLA (Program Aplikasi Absensi dan Komunikasi Sekolah) Menuju Smart school

PASSIKOLA (Program Aplikasi Absensi dan Komunikasi Sekolah) Menuju Smart school

Menurut Filosofi Ki Hajar Dewantara pendidkan itu harus menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar dapat mencapai kebahagiaan yang setinggi-tinginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, seorang guru harus bisa menginspirasi, menuntun, dan mengantarkan murid untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

“Banyak sekolah yang mengajar anak-anak abad-21 dengan metode abad-19”

Pendidikan di abad-21 menghadapi berbagai tantangan dan perubahan signifikan dibandingkan dengan pendidikan di masa lalu. Berbagai teknologi baru, perubahan budaya, dan tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks menuntut pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman hal tersebut ditandai dengan karakteristik Kurikulum yang lebih inklusif dimana pendidikan abad-21 harus menyertakan semua jenis siswa dalam pengalaman belajar mereka. Kurikulum harus dirancang agar bisa memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda, seperti siswa dengan kebutuhan khusus atau berbakat.

Proses pendidikan seumur hidup, tidak lagi terbatas pada tahun-tahun sekolah formal, melainkan harus menjadi suatu proses seumur hidup. Pendidikan seumur hidup harus membantu orang terus belajar dan berkembang dalam karir mereka, membangun keterampilan baru, dan mengembangkan pemahaman tentang dunia. Peningkatan teknologi dan digitalisasi menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan abad-21. Siswa harus diberikan akses ke teknologi dan pembelajaran online, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan mempersiapkan diri untuk tuntutan pasar kerja di masa depan.

Peningkatan keterampilan sosial dan emosional sangat perlu bagi siswa, keterampilan sosial dan emosional diperlukan untuk bertahan dan berkembang dalam dunia yang semakin kompleks. Hal ini termasuk keterampilan seperti kerja sama, pemecahan masalah, empati, dan pemikiran kritis. Pembelajaran harus kontekstual di abad-21, harus membantu siswa memahami konteks dunia nyata, mempersiapkan mereka untuk menjadi warga global yang aktif dan sadar. Pendidikan harus mendorong siswa untuk terlibat dalam masalah sosial dan lingkungan, dan mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Inilah kemudian yang mendasari kita untuk menciptakan suatu iklim digitalisasi di sekolah, karena kita menghadapi suatu generasi yang lahir di zaman internet (generasi Z) yang dikenal sebagai "digital native generation" karena mereka tumbuh dan berkembang dengan teknologi digital dan internet yang lebih luas dan canggih daripada generasi sebelumnya. Mereka sering kali dianggap sebagai generasi yang paling terhubung secara digital dan terbiasa dengan teknologi, yang memengaruhi cara mereka berkomunikasi, belajar, dan bekerja.

SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendikan kejuruan pada jenjang menengah yang mempersiapkan peserta didik agar siap bersaing untuk terjun ke dunia industri baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai Tenaga kerja. Untuk efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan proses pembelajaran di sekolah kita membutuhkan suatu sistem yang dapat mengatur ekosistem di dalam sekolah secara positif, sehingga sistemlah yang akan menggerakan kita dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah, dan melatar belakangi lahirnya program “Passikola” ((Program Aplikasi Absensi dan Komunikasi Sekolah).

Program “Passikola” adalah suatu aplikasi yang dapat membantu fungsi kontrol dan monitoring bagi guru dan orang tua, dimana pada saat siswa memasuki gerbang sekolah siswa harus melakukan scan barcode pada kartu siswa yang dimiliki melalui smartphone guru yang piket di gerbang sekolah, dan setelah berhasil melakukan scan barcode maka akan terkirim notifikasi ke smarphone orang tua yang telah mengunduh aplikasi monitoring “passikola” bahwa anaknya telah tiba disekolah. Tidak selesai sampai disitu, pada saat memasuki kelas dan mengikuti proses pembelajaran mereka akan di absen dengan sistem yang sama, namun lebih spesifik ke mata pelajaran tertentu, dan terkirim notifikasi berikutnya ke pihak orang tua siswa bahwa anaknya saat ini mengikuti mata pelajaran (mis: mate-matika), begitu seterusnya sampai mata pelajaran terakhir

Selain terkait hal tersebut diatas pada aplikasi “Passikola” juga terdapat fitur kegiatan tertentu yang merupakan program sekolah, seperti kegitan ibadah dan ekstrakurikuler, lalu kemudian saat siswa akan meninggalkan sekolah, harus tetap melakukan scan barcode pada guru piket di gerbang sekolah sebagai informasi ke orang tua bahwa anaknya telah meninggalkan sekolah.Program “passikola” ini sangat membantu terwujudnya sistem smart school karena telah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. Smart School bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, kreatif, dan terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memfasilitasi pengajaran yang lebih personal dan responsif terhadap kebutuhan siswa.

Sebuah sekolah dapat dikatakan smart school jika memenuhi kriteria :

· Teknologi yang terintegrasi: Smart School menggunakan teknologi terbaru dalam semua aspek kegiatan sekolah, dari pembelajaran, manajemen, hingga administrasi. Siswa dan guru dapat mengakses materi dan sumber belajar secara online, melakukan komunikasi dengan mudah melalui platform digital, dan menggunakan perangkat teknologi untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka.

· Pembelajaran yang terpersonalisasi: Smart School mengembangkan metode pembelajaran yang terpersonalisasi, yang mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi belajar masing-masing siswa. Guru dapat memberikan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat siswa, serta memberikan umpan balik dan dukungan secara individual.

· Manajemen efektif: Smart School menggunakan teknologi untuk membantu manajemen sekolah yang lebih efektif dan efisien. Dari administrasi keuangan, manajemen inventaris, hingga penilaian dan pelaporan siswa, semuanya dapat diatur dan diakses melalui sistem terintegrasi.

· Lingkungan belajar yang kreatif: Smart School menciptakan lingkungan belajar yang lebih kreatif dan interaktif, yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kreativitas mereka. Mereka dapat memanfaatkan teknologi seperti gamifikasi atau simulasi untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

Smart School dapat membawa perubahan signifikan dalam pendidikan, memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih efektif dan berkembang menjadi pribadi yang lebih terampil dan kreatif. Namun, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat dan bukan tujuan akhir. Penting bagi sekolah dan pengajar untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara tepat dan dalam konteks yang bermanfaat bagi siswa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post