AKROSTIK HARI PAHLAWAN ( Tanggur 178)
Empat hari lagi bangsa Indonesia merayakan hari Pahlawan. Patut dan sejatinya setiap bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Hanya bangsa Kurcaci dan Liliput yang tidak menghormati jasa-jasa para pahlawannya. Indonesia adalah bangsa yang besar, besar karena banyak pahlawan yang rela menumpahkan darah mereka ditanah ibu pertiwi. Tidak ada alasan generasi bangsa ini, melupakan sejarah dan pahlawannya. Mendiang Bung Karno pernah berkata " Jas Merah" jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Tulisanku ditantangan Gurusiana hari ke 177 menuju 365 hari, membahas tentang hari Pahlawan. Genre tulisanku adalah Akrostik. Puisi akrostik yang menggambarkan semangat pahlawan mengusir penjajah serta membawa bangsa ini Merdeka dari belenggu penjajah asing. Semoga puisi akrostikku tentang pahlawan dapat menginspirasi kita menjadi pengikut pahlawan untuk islam, Indonesia dan keluarga kita. Aamiin.
Puisi Akrostik : JIWA CINTA TANAH AIR
Janganlah kau berkata " kita mustahil tuk Merdeka "
Ingatlah jerih payah Pahlawan terus berjuang untuk bangsa
Wahai generasi bangsa, yakinlah kita akan merdeka dialam merdeka ini
Aku ini pahlawan milenial, bangga kepada pendahuluku, pahlawan kemerdekaan
Cita-citaku, kan kubawa Indonesiaku menuju kemuliaan Internasional
Ingatlah, Kami generasi milenial, generasi berpotensi unggul istimewa
Nyatakan dengan tegas, Usir semua investor penjajah di negaraku Indonesia
Tanah tumbah darahku yang mulya, yang ku perjuangkan sepanjang masa
Aku ini pahlawan milenial, bangga kepada pendahuluku, pahlawan kemerdekaan
Tak akan ku lepaskan walau sejengkal tahah, seteguk air di negeriku Indonesia
Akan ku pertahankan sampai titik darah penghabisan
Nestapa dan derita siap ku tanggung demi nama besar bangsa Ini
Apatah dikata jika, generasi bangsa ini melupakan pahlawan bangsanya
Hadapi serbuan budaya asing, yang merusak karakter penerus Indonesia
Aku ini pahlawan milenial, bengga kepada pendahuluku, pahlawan kemerdekaan
Islam, Indonesia dan keluarga kan kubela dengan tak pernah menyerah
Riuh gemuruh kita teriakkan " Indonesia Merdeka, Jayalah Bangsaku "
Itulah puisi akrostikku, semoga dengan puisi ini membangkitkan semangat untuk mempertahankan bangsa ini dari penjajah Moderen yang lebih berbahaya dibandingkan penjajah kolonial pada masa lalu. Jangan lengah, selelu semangat dan "Merdeka".
Sukabumi, 06 November 2020
Bahar Sungkowo SPd MPd
Guru SMP Internat AlKausar Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat
Pengampu IPS Kewirausahaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pak. Jadi pahlawan buat diri sendiri. Salam kenal,..Salam literasi.
Menggelorakan semangat kepahlawanan dg media puisi. Mantap..
Mantab puisinya pak. Salsm sukses selalu
Siiip... Keren... Semangat... Merdeka...
mantap menggugah semangat uantuk tetap cinta Indonesia...merdeka....salam literasi