Baiq Zohrani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Melatih Sabar pada Anak

Melatih Sabar pada Anak

#MenulisHariKe-4

#TantanganGurusiana

Saya merindukannya bahkan saat dia berada di dekat saya, bermain di sekitar saya. Bedanya sekarang, saya tidak selalu ada untuknya. Bukan, saya selalu ada, hanya saja ketika dia meminta untuk sekedar ditemani misalnya, saya lebih sering memintanya menunggu sebentar. Seperti misalnya “Mak, kita main ayok. Mamak jadi ibu guru, terus Nanu jadi anak murid.”

Sebelum-sebelumnya, saya selalu langsung jawab “Hayu yu yu yu yuk! Mamak ambil papan tulis sama spidol dulu ya, Nanu juga ambil tasnya sana.” Lalu dia bergegas sibuk mengambil peralatan sekolahnya.

Tapi semenjak ninik bini (ninik bini dalam bahasa Lombok artinya nenek) sakit, sepertinya saya terlalu sibuk mengurus beliau, dan juga pekerjaan rumah yang lain. Semua pekerjaan jadi double. Alhamdulillah, masih diberi kesempatan mengurus orang tua, terlebih beliau adalah ibu. Dan apapun yang seorang anak lakukan sekarang, tidak akan pernah sebanding dengan semua yang dilakukan seorang ibu merawat anaknya sejak dalam kandungan sampai ia lahir dan bahkan sampai ia dewasa. Bersyukurlah, tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk merawat orang tuanya.

(Duh, jadi kepanjangan)

Baiklah, ketika Nanu ngajak main. Saya lebih sering memberi jawaban

“Sebentar ya sayang, mamak sedang masakin sayur buat ninik bini”

“Tunggu dulu ya, mamak sisirin rambutnya ninik bini dulu, dia gatelan sekali katanya”

“Sebentar ya, mamak gantiin bajunya ninik bini dulu”

“Tunggu dulu ya, mamak sedang gantiin pampersnya ninik bini”

“Sebentar ya sayang, mamak baru selese nyuci, pegel sekali”

Dan jawaban-jawaban “menunggu” lainnya. Kasihan ia. Tapi siapa sangka? Ternyata itu baik untuk anak, melatih kesabarannya. Dengan perlahan, anak akan bisa mengembangkan rasa toleransinya untuk bisa lebih bersabar ketika permintaannya tidak langsung ter”iya”kan.

Saya juga baru perhatikan, biasanya Nanu akan marah dan teriak-teriak (yang punya anak cowok, sudah pasti taulah gayanya kek gimana) jika permintaannya tidak langsung dituruti.

Tapi sekarang, Nanu sudah besar yaa, sudah bisa belajar sabar sedikit demi sedikit. Setidaknya ia mencoba mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu diiyakan. Terimakasih sayang.

Lombok Timur, 12 Juni 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Parenting keren

13 Jun
Balas

Terimaksih Bu, salam litersi.

13 Jun

inspiratif. Tterima kasih sudah berbagi. sukses selalu, sudsh di fo;;back bu. salam kenal dari Sukabumi

13 Jun
Balas

Terimakasih sudah difollback, pak. Salam literasi.

13 Jun



search

New Post