#Day_218

#tantangan_365_hari_menulis_gurusiana

 #Day_218

#tantangan_365_hari_menulis_gurusiana

 Pandemi covid19 mengubah banyak kebiasaan dan aturan, tidak terkecuali pada kegiatan pertemuan yang menghadirkan banyak orang seperti seminar, Diklat, workshop dan diskusi. Sebelum pandemi kegiatan yang mengumpulkan banyak orang membutuhkan banyak persiapan, seperti biaya yang besar, komitmen peserta dan kesiapan panitia penyelenggara.

Pandemi covid19 merubah semuanya, saat ini seminar dilaksanakan secara daring disebut dengan Webinar, atau Diklat secara daring, maupun diskusi secara daring. Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien, tidak membutuhkan banyak orang sebagai panitia. Namun yang menjadi masalah adalah komitmen peserta.

Banyak Webinar yang diikuti oleh peserta untuk mendapatkan sertifikat semata. Hal ini dilakukan dengan mendaftar pada salah satu Webinar atau dikalat daring, kemudian saat kegiatan mematikan kamera agar tidak terlihat dan meninggalkan kegiatan, tetapi tetap mengisi daftar kehadiran. Hal itu dilakukan hanya untuk mendapatkan absen.

Oknum yang melakukan hal itu merasa telah beruntung dan menganggap panitia yang rugi. Padalah sebenarnya oknum tersebut lah yang rugi karena hanya mendapatkan sertifikat tanpa sedikitpun ilmu dan pengalamannya. Sedangkan penyelenggara beruntung karena mendapatkan atensi dari banyak peserta dari berbagai wilayah.

Sebagai seorang pendidik yang mengajarkan pada kejujuran dan memiliki sikap belajar sepanjang hayat. Maka sertifikat hanyalah bonus, tujuan utama dari semua kemudahan mengikuti kegiatan daring adalah ilmu dan pengalaman yang berharga dari seluruh pemateri. Jiwa seorang yang semangat belajar tidak akan hanya mengejar sertifikat.