Bambang Winaryadi

Lahir di Tanjung Redeb, 16 Desember, saat ini sebagai Tenaga Pengajar di MAN Berau dan Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Tanjung Redeb. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anakku Mengejar Signal

Anakku Mengejar Signal

Ada hal yang berbeda kurasakan disaat sapa anak-anakku (siswa/i) tak lagi terngiang, biasanya ada salam yang menyapa, bahkan ada saja yang mendekat curhat tentang tugas dan pengalaman belajar di kelas. Oh anakku, rindu gurumu ini bukan biasanya. Ingin ku mendengar sapa dan salam kalian dengan rasa hormat menunduk dihadapanku sambil memandang keceriaan kalian menuju kelas dengan penuh semangat ingin menimba ilmu.

Namun keadaan sekarang berkata lain anakku, karena kalian harus belajar dengan cara yang tidak biasanya. Biasanya bertatap muka langsung dikelas, tapi sekarang anakku harus mengisi paket data dulu baru bisa bersua. Dan kalimat yang terucap dari mulut anakku adalah kapan kami sekolah seperti biasanya, kami rindu bertemu guru-guru kami.

Sungguh selama pandemi covid-19 ini banyak pengalaman yang tak terlupakan dalam proses pembelajaran. Tak terbayangkan adanya perubahan pola kegiatan belajar mengajar. Tadinya pembelajaran tatap muka merupakan hal yang sangat luar biasa saya rasakan dengan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran digunakan agar aktivitas siswa bisa lebih baik dalam belajar. Namun sekarang ada keluhan dari anak-anakku dalam belajar, karena pulsa data sudah tak mencukupi, dan bahkan ternyata ditengah masa pandemi covid-19 ini agar pulsa data mereka terpakai maka anak-anakku yang berada di daerah segah dan kelay harus berlari ke gunung mencari dataran tinggi, bahkan wilayah laut seperti buyung-buyung dan pegat betumbuk anak-anakku harus mencari tiang tinggi. Semua dilakukan hanya untuk mendapatkan signal agar bisa belajar dan menyapa guru-gurunya.

Hal yang sangat saya rasakan saat ini adalah berharap agar proses pembelajaran sampai kepada siswa. Ketika daring ternyata tidak semua siswa mampu mengikuti proses tersebut karena beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, tempat tinggal siswa, dan wawasan terhadap penggunaan teknologi. Faktor-faktor tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anakku dan guru.

Inilah pengalaman tak terlupakan selama pandemi. Kadang suka dan duka yang tersirat dalam proses pembelajaran. Semoga keadaan ini cepat berlalu dan anakku tak lagi mengejar signal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post