Fathor Rozi, S.Pd

Alhamdulillah, perkenalkan nama saya Fathor Rozi, saya saat ini mengajar di SMP Muhammadiyah Bondowoso sebagai Guru BK. Pendidikan SD sampai SLTA di seles...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maukah Kau Menikah Denganku eps. 2

Maukah Kau Menikah Denganku eps. 2

 

tantangan hari ke 56

Oleh : Fathor Rozi, S.Pd

(Guru SMP Muhammadiyah Bondowoso)

 

Kota Tape, 13 Juli 2020

 

Si gadis tinggal bersama ibunya sedangkan ketiga kakaknya sudah berkeluarga semua. Bapak sudah lama meninggal dunia, sehingga seluruh keperluan ibu dan dirinya sepenuhnya dibantu oleh kakaknya. Kakak pertamanya perempuan telah lama menikah dan sudah memiliki menantu serta cucu. Suaminya telah lama meninggal, karena penyakit paru paru kronis. Kakak kedua dan ketiganya juga telah berkeluarga, kehidupan keluarganya sangat harmonis, kakak kedua dikaruniai dua putri sedang kakak ketiga dikaruniai dua putri dan satu putra.

 

Meeting baru saja dimulai, tiba tiba sekretaris kantor datang dan berbisik,

"Maaf pak ada telpon untuk Bapak" seolah tak ingin mengganggu jalannya rapat sekretaris itu pun segera pergi.

"O, ya terimakasih mbak" sahutnya dan segera meninggalkan ruang meeting dan meminta rapat untuk tetap dilanjutkan kepada rekan rekannya.

"Pak, nanti malam sampean ke rumah, kakak saya ingin bertemu." suara dari ujung telpon terdengar pelan namun jelas. Si penelepon yang tidak lain adalah gadis itu.

 

Selesai sholat magrib dan sholat Sunnah ba'da magrib dilanjutkan sholat istikharah, pemuda itu berdoa. Pemuda itu tampak sangat rapi malam ini, ibunya yang sejak tadi memperhatikan putranya menjadi penasaran dan hendak menanyakan nya. Belum sempat bertanya, putrannya menghampiri dirinya serta mencium tangannya kemudian putranya menyampaikan keinginannya untuk menikah.

 

Betapa kagetnya sang ibu mendengar ucapan putranya itu. Namun dengan tenang ibundanya pun menanyakan kepada putra keduanya itu.

 

"Nak, kamu sudah yakin dengan apa baru saja kamu ucapkan ?. Ujar ibunya penuh keraguan

"Inggih Bu, saya ingin menjaga pandangan saya" sahut pemuda itu dengan santun kepada sang ibu

"Nak, menikah itu bukan perkara mudah, itu akan kita jalani selamanya, apakah kamu sudah siap dengan segala sesuatunya termasuk memberi nafkah untuk istri dan anakmu nanti?" Ibunya mencoba memberikan nasehati.

 

Ibundanya merasa khawatir dengan keinganan dari putranya itu, Dia teringat kembali kejadian 23 tahun silam. Peristiwa itu sangat membekas pada dirinya, hanya karena persoalan sepele akhirnya rumah tangganya berantakan. Perpisahan itupun tak terelakan putranya yang berdiri di depannya dibawa lari oleh mantan suaminya padahal putranya saat itu masih berumur 10 bulan. Siang malam Dia menangisinya dan tidak tahu harus mencari kemana.

 

Bulir bulir air mata mulai menetes, membasahi pipinya yang sudah mulai keriput. Melihat ibundanya menangis pemuda itu mendekati ibundanya yang baru berjumpa setelah sekian lama berpisah.

 

"Insyaallah saya siap Bu" sahut pemuda itu dengan tegas dan penuh keyakinan, seakan tahu dengan apa yang akan dihadapi nya. Dan tak kuasa pula menahan tangisnya.

"Kalau itu sudah menjadi keinginanmu dan tahu segala resikonya, maka ibu hanya bisa mendoakan semoga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran nak..!," Sambung ibundanya penuh harap, sambil mengusap air matanya.

"Inggih Bu, Insyaallah siap dan malam ini saya diminta untuk datang ke rumah nya menemui kakaknya, doakan saya nggih Bu? Pemuda itu memohon kepada ibunya.

"Loh loh loh, kamu ini gimana? Kok tiba tiba sudah mau menemui keluarga nya, tinggal dimana? orang mana?" Untuk yang kedua kalinya ibunya dibuat kaget oleh putranya.

"Bu....ibu tenang saja insyaallah Allah saya tidak akan mengecewakan ibu, putramu janji" sambil meraih tangan bundanya dan mencium tangannya serta tak lupa mencium kedua pipi bundanya itu, ia pun bergegas keluar dan berangkat menuju rumah gadis itu.

 

Bersambung.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ditunggu kelanjutannya ,bu

13 Jul
Balas

Duh Bapak mantap benar Si pemuda, lanju Pak

13 Jul
Balas

Ditunggu kelanjutannya..

13 Jul
Balas



search

New Post