BANGUN PRACOYO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Akun FB Palsu

Akun FB Palsu

TANTANGAN MENULIS 365 HARI

Hari Keduapuluh enam

Akun FB Palsu

 

            Baru saja saya ngobrol dengan tema-teman guru SMP Negeri 2 Purbalingga ketika telepon bergetar. Dari kantor dinas pendidikan saya mampir ke SMP Negeri 2 Purbalingga. Sekolah ini memang bukan binaan saya. Karena lokasinya yang dekat Dinas Pendidikan maka saya mampir. Alasan yang paling tepat sebenarnya saya punya ikatan emosional yang kuat dengan sekolah ini dan guru-gurunya. Tiga tahun lamanya saya menjadi Kepala Sekolah SMPN 2 Purbalingga. Wajar kalau kengen. SMP Negeri 1 Purbalingga dan SMP Islam Terpadu Harapan Ummat juga terletak di dalam kota. Namun, baru Sabtu kemarin saya berkunjung ke kedua sekolah itu. Saya ngobrol dengan Bu Naning, Pak Eka, Pak Marwono dan Bu Siti Faidah tentang pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakannya. Ngobrol santai tetapi saya banyak mendapat informasi tentang apa dan bagaimana pembelajaran dalam jaringan atau pembelajaran jaraj jauh dilaksanakan oleh bapak ibu guru.

            Telepon ada dalam tas, Tas saya letakkan di motor dinas saya. Ternyata banyak laporan telepon masuk dan tidak diangkat/diterima. Telepon bergetar lagi  tanda ada telepon masuk.

            “Halo, assalamualaikum.”

            “Waalaikum salam.”

            “Pak Bangun, ini saya Irwan, murid Bapak waktu di SMP Negeri 1 Bojongsari.”

            “Ya, ya , Bapak masih ingat, yang di Jakarta kan?’

            “Ya betul Pak, ini Pak …apa Bapak membuat akun FB baru lagi?”

            “Tidak,,,kenapa Wan?”

            “ Berarti akun palsu Pak…ini Bapak minta dikirimi pulsa, tapi saya tidak percaya jadi saya nelpon Bapak.”

            “Waduh…akun Facebook Bapak  kena hack itu Wan, makasih…makasih .  sudah nelepon.”

            Ïya pak...nanti dicek ya Pak…wasalamualaikum.”

            “Makasih  Wan…waalaikum salam.”

            Segera saya kejar Mas Afit dan Pak Singgih Aris yang sedang berjalan menuju masjid.

            “Mas Afit mana Pak?” tanya saya  pada Pak Singgih di depan masjid

            “Itu Pak sedang wudu.” Jawab Pak Singgih sambil menunjuk ke arah tempat wudu di belakang masjid.

            Begitu Mas Afit muncul, langsung saya serang dengan pertanyaan. Mas Afit adalah pustakawan dan operator Dapodik SMP N 2 Purbalingga. Untuk urusan Informasi dan Teknologi (IT) dia jagonya. Ada dua lagi ahlinya. Pak Eka yang telaten otak atik aplikasi. Sudah banyak aplikasi yang dibuatnya. Aplikasi pembelajaran jarak jauh SMP N 2 Purbalingga juga dibuat Pak Eka. Satu lagi Pak Heru. Guru Bimbingan dan Konseling, mantan Kepala SMP N 2 Purbalingga. Pak Heru sangat ahli dan tekun menyiapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebelum UNBK tahun ini tidak dilaksanakan karena Pandemi Covid 19, Pak Heru dan teman-teman teknisi  telah melaksanakan uji coba UNBK dengan baik. Dia timnya yang menjadi motor kesuksesan UNBK tahun lalu.

            “Mas Afit…ini saya baru saja ditelepon, FB saya kena hack, gimana ya Mas?”

            “Coba buka dulu facebooknya Pak.” Jawab Mas Afit tenang

            “Ya..ya.. tapi kita Salat Zuhur dulu.” Segera saya ambil air wudu.

            Masjid Tarbiyah sedang proses rehab. Saat saya jadi kepala sekolah belum pantas disebut masjid karena terlalu kecil lebih pas disebut mushola. Masjid direhab total saat Kepala Sekolah saat ini yaitu Bu Titik Widajati. Walaupun belum jadi tetapi sudah bisa untuk salat. Saya jadi imam. Walaupun ada Pak Imam guru IPS yang jadi jamaah.

            Kami duduk diteras masjid. Rasanya sudah lebih lega, santai dan tidak terburu-buru. “Jadi apa yang harus saya lakukan Mas?”tanya saya sambil mengeluarkan gawai (smartphone) dari tas.

            “Buka dulu facebooknya, cek dulu Pak.” Mas Afit terus menuntun saya untuk mengecek apakah facebook saya diretas. Apakah masih bisa dibuka atau tidak.

            Ternyata facebook saya bukan diretas atau dibajak. Saya masih bisa membuka facebook saya.  Dari pesan pribadi (inbox) melalui messenger  baru saya tahu,  banyak sekali pesan pribadi yang masuk. Isinya semua hampir sama mengklarifikasi messenger yang dikirim pada akun facebook atas nama BANGUN PRACOYO. Isi pesan pribadi pada akun palsu tersebut adalah “bisa saya minta tolong…isikan pulsa simpati kenomor saya sebentar…saya lagi ada kegiatan…ada yang mau saya hubungi ..mbanking sedang trouble…nanti uang pulsanya saya ganti

            Modus operandinya orang yang memalsukan akun saya mengambil foto profil. Akun baru “Bangun Pracoyo” dengan foto profil yang sama dengan akun äsli. Namun, belum ada teman. Mulailah meminta pertemanan dengan teman-teman akun Bangun Pracoyo asli. Banyak teman facebook yang menyadari ada kejanggalan. Sudah berteman kok minta berteman lagi. Sebagian besar tidak menyadari begitu minta berteman langsung dikonfirmasi. Setelah menjadi teman mulai menjalankan aksinya dengan mengirim pesan pribadi melalui messenger. Isinya menanyakan kabar lalu minta dikirimi pulsa.

            Istri sempat menelepon karena banyak teman dia yang sudah diminta mengirim pulsa.  Karena tidak yakin itu saya maka menelepon dulu kepada istri. Kebetulan banyak teman saya adalah teman istri juga. Adik sepupu di Jakarta juga beberapa kali menelepon tetapi tidak sempat diangkat. Menghubungi adik saya yang di Banjarmasin langsung dijawab itu pasti dibajak. Adik saya yang di Jakarta langsung memasang pemberitahuan di dinding facebooknya bahwa  Facebook Bangun Pracoyo sedang dibajak jangan sampai ada yang memberi apa pun. Langsung mendapat banyak tanggapan.

            Pak Tumiran Kepala Sekolah di Batam menelepon  menanyakan apakah benar saya minta dikirimi pulsa. Langsung saya jawab tidak benar. Itu ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Pak Tatang dari Ketapang, Kalimantan Barat juga menanyakan hal yang sama. Mereka hampir saja mau mengirim ke nomor yang sudah ditentukan. Mereka segan kalau tidak mengirim karena mereka peserta diklat penguatan kepala sakolah dan saya narasumbernya. Mereka lega karena tidak yakin itu saya. Pak Haryono, Bu Septiningsih, Pak Sudibyo dan banyak teman-teman dekat juga  teman facebook menanyakan hal yang sama.

            Dengan dibantu Mas Afit saya ubah profil dan password facebook.  Teras Masjid Tarbiyah menjadi saksi bahwa teknologi sangat membantu umat manusia. Oleh orang-orang yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab teknologi dapat disalahgunakan. Di bawah rindangnya pohon mangga dan pohon jambu bol jamika di teras masjid sekolah  kita tahu bahwa hati nurani itu benar. Semua tidak ada yang tertipu karena hati nuraninya mengatakan “TIDAK MUNGKIN” dan semua mengikuti hati nurani.

            Begitu selesai menuliskan kisah ini saya sempatkan membaca whatsApp. Ternyata teman saya pengawas SMP Surakarta mengalami hal yang sama. Dia menginformasikan ada facebook palsu yang mengatasnamakan namanya  minta untuk dikirimi pulsa. Jadi …waspadalah!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ya, makasih Tut

12 May
Balas

Tks, jadi pelajaran buat yg lain.

12 May
Balas

Ikut prihatin ya Bangun, setiap kejadian akan ada hikmahnya. Ambil sisi positifnya aja, jadi tahu tentang IT, jadi bahan tulisan.. Itulah jika memiliki ilmu tidak disertai dengan adab yang ada merusak..

12 May
Balas



search

New Post