Bariati s.pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Trima kasih muridku,kalian telah menjadikan aku benar2 jadi seorang guru

Awal tahun ajaran baru dimulai,semua nampak sibuk menyiapkan diri utk kesekolah ,begitu juga denganku,aku bergegas cepat ke sekolah untuk melihat roster pembagian tugas aku .mengajar di salah satu sekolah favourite di kotaku aku sudah mengajar 12 tahun dan mengampu mata pelajaran matematika.

Dari tahun 1999 aku mulai kiprahku mengajar sebagai guru honor di sma n 1 bireuen dan pns tahun 2006,sebagai guru yunor aku selalu dapat kelas dan wali kelas ipa.

Awal tahun 2012 merupakan tahun yg membuat aku sedikit berpikir ketas karena pertama sekali aku di percayakan mengajar di kelas ips dan menjadi wali kelas,aku sangat resah dan perasaan takut menghampiriku,aku takut sekali tidak mampu mengemban tugas sebagai wali kelas di ips .

Awal pertemuanku dengan kelas ips ,biasa saja belum nampak ada siswaku yg bersikap aneh,namun ketika satu bulan berjalan siswaku sudah mulai menampakkan belangnya,ada yg terlambat masuk,ada yg tidur dikelas,bahkan ada yg tidak peduli sama sekali terhadap pelajaran.

Ada tujuh siswaku yg membuat aku harus lebih giat,setiap guru yg masuk selalu mengeluh karena terlambat ,cabut,bahkan sering tidak masuk.

Aku sudah menasehati mereka berulang kali,tapi mereka tetap melakukan hal yg sama,aku sangat marah ,dan aku memanggil wali mereka.

Sudah beberapa kali aku memanggil wali tapi mereka tak pernah hadir,sampai suatu hari aku mau mengunjungi ke rumah mereka,dan ternyata surat nya ngak pernah sampe ke tangan orang tuanya.

Karena terlalu banyak masalah siswaku yg kuhadapi aku selalu pulang terlambat,sampai akhirnya ketujuh siswaku menghampiriku,aku marah besar sama mereka,mereka diam aja ,ada satu siswaku angakat bicara,bu,kami mau ngomong sama ibu,aku jawab dengan ketus,tidak ada yg perlu di bahas lagi,kapan kalian mai berubah,kalian ngak mau jadi orang sukses,setiap hari kalian terlambat,cabut,apa itu yg membuat kalian bahagia.

Mereka nampak takut,tapi salah satu dari mereka menjawab,bu nanti malam orang tua kami ke rumah ibu,langsung aku jawab,rumah ibu bukan kantor,aku berlalu tanpa peduli dengan mereka.

Malam ini ada 2 wali ke rumahku,yaitu wali dedi dan wali enggi,ternyata mereka ngak mau nasibnya di ketahui oleh guru lain,dedi anak yg punya kemauan dan cita cita tinggi,tapi karena keadaan membuat dia sering terlambat , dedi sudah di tinggal ayahnya 3 tahun lalu,sekarang dia ringgal di tanah wakaf,ibunya sebagai cleaning servis dirumah sakit,berangkat jam 5 pagi pulang jam 7,ini yg membuat dedi sering terlambat ,karena harus runggu dulu ibunya bawa pulang saraoan.

Semetara enggi,ibunya seorang guru honor dan ayahnya jualan di pasar,enggi harus menunggu ayahnya pulang dari pasar baru berangkat ke sekolah karena keretanya di pajek ayahnya sehingga sering terlambat.

Maan ini datang lagi 2 org wali yaitu wali pria dan wali edi,pria broken home,dia aanak pintar,tapi keadaan orang tuanya membuat dia malas sekolah,edi malas bangun karena duluan ibunya berangkat kalau pagi.

Aris,siswaku yg salah jurusan ,dia maunya ke ipa tapi lulus ke ips,ibunya kerja di malaysia karena pusah dengan ayahnya,ayahnya sudah menikah lagi.sementara haris,muzaini mereka karena keadaan ekonomi.

Sejak tau keadaan mereka,sikapku jadi berubah,walaupun seriap guru yg keluar dari kelas tersebut bawa laporan,aku diam saja,aku ceritakan nasib mereka,ada yg simpati ada juga sakit hati katena ulah mereka.

Hari ini sidang kenaikan kelas,ke tujuh mereka maduk sidang,tengah malam ,aku tahajjud berdoa agar sidang besok aku dimudahkan oleh allah dan tidak ada satupun dari mereka yg tinggal kelas,dari hasil sidang 5 befhasil aku bela,2 lagi tinggal kelas,aku sangat terpukul ngak bisa bayangkan bagaimana kalau mereka ngak sekolah lagi.

Sudah seminggu sekolah di mulai aku liat 2 siswaku tdk nampak,ternyata mereka tidak mau mengulang,aku samperin mereka yg lagi nongkrong di warung kopi,aku cari sekolah baru utk mereka alhamduliilah mereka sekolah lagi,harapanku mereka harus dapat ijazah.

Semua siswaku di kelas ips b bukan anak yg lahir dari rahimku,tapi entah kenapa mereka itu seraa seperti anak kandungku.

Setahun berlalu,tiba pengumuman lulus,aku bangga mereka lulus semua,bangga bercampur sedih,hari hariku akan sepi tanpa ulah mereka.

4 tahun sudah berlalu ,hari ini januari 2019,aku ditugaskan ke jakarta untuk ikut penyegaran instruktur nasional,aku turun pesawat di bandara sukarno hatta, aku menuju bagasi,tiba tiba seorang petugas menghampiriku,dan menanyakan ibu apa kabar, aku bingung ,ibu ngak ingat lagi saya dedi bu,wajahnya sidah berubah sidah pakai seragam,rasa haru hampir aku menangis,seandainya dulu dia tinggal kelas ,aku ngak akan ketemu siswku di tempat ini.

Sementatra edi siswaku yg malas dulu sekarang jadi polisi,aris sudah berhasil buka usaha sepatu di jakarta,sementara yg lain ada yg sudah bekerja dan masih kuliah.aku bangga nereka sukses,perjuangan tidak sia sia,aku sering beda pendapat dgn guru guru,aku sering ditegor satpam karena mereka sering terlambat,trima kadih siswaku pprjuangan kalian benar benar membuat ibu bangga jadi guru,sempga allah selalu memberi sukses utkku,amiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post