Redup dalam persimpangan jalan
sinarnya mulai terbenam
meninggalkan sejuta rasa yang lama terpendam
kini ku tau rasanya dalam dunia persimpangan jalan
merintih tangisan hanya terdengar suara knalpot berkeliaran
kukira dunia adil dalam mengasuh para bintang
namun ternyata kebakaran asap mobil yang membentang
ibarat panas ozon yang tak mampu dihalang
ternyata hidup hanya sebagai titik pengahabisan
bukan soal beban dalam memikul masa depan
namun, topi toga yang pernah sandang mengingatnya sampai matahari terbenam
entah sekarang sangat sulit menatap keadaan
karna yang ada dalam dunia pekerjaan harus ada orang dalam
redup rasanya melihat realita keadaan
mau dibawa kemana putra bangsa pembawa perubahan
yang ada hanya dialektika rakyat bawahan
menilai lebih baik mengurus ladang dari pada bermusuhan para berUang
sebagai penyalur suara lantang
maka bersiaplah untuk melawan penindasan
membela rakyat yang terpenuhi kegundahan
agar mereka tidak membawa kesusahan
#TiangPenaLumajang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar