Mendidik Dari Hati
H. Abbas, singkat memang namanya tapi tak sesingkat kiprahnya mengabdi di dunia pendidikan. Mengabdi sejak muda hingga usia pensiun berdasarkan peraturan pemerintah. Aku tak tahu di usia berapanya beliau secara resmi purnabakti. Namun, beliau tetap memperhatikan keberlangsungan dunia yang lebih dari setengah abad digelutinya. Menjadi pengurus cabang DDI Tarumpakkae melanjutkan khidmatnya pada dunia pendidikan khususnya agama Islam yang beliau anut setelah mengabdi sebagai abdi negara pada pendidikan Dasar.
Beliau bukanlah orang besar tapi telah melahirkan orang besar, salah satunya Bpk. Akbar Faisal, anggota DPR/MPR periode 2014-2019, & mungkin sederet nama lain yang belum sempat aku kenal. Beliau diajar di salah satu SD di wilayah Keera, dulu masuk Kecamatan Pitumpanua, sekarang telah berdiri sendiri setelah mengalami pemekaran.
Usia seseorang tak mungkin bisa ditebak, Masa mudanya hampir lenyap ketika insiden yang nyaris mencabut nyawanya. Perlindungan pemerintah setempat menyelamatkannya kemudian atas kebijakan mengamankan beserta menghindari konflik berkepanjangan, beliau di mutasi ke Keera.
Rahasia tuhan tak tertebak, setelah melanglang buana di kampung orang beliau balik ke kampung awal pengabdiannya. Menghabiskan usia dengan pengabdian tanpa henti hingga fisik tak mampu beraktifitas akibat usia yang diujung senja.
Beliau menikah beberapa kali meski qadarullah tak dikaruniai keturunan. Hatinya yang lembut pada anak-anak mendorongnya mengangkat beberapa anak yang disekolahkan hingga sukses. Salah satunya sempat berjumpa jelang siang tadi ketika hendak peletakan batu nisan beliau yang meninggal 3 hari yang lalu.
Engkau telah tiada, tapi inspirasi yang kau tinggalkan akan tetap dikenang selalu. Selamat Jalan Pendidik yang berhati mulia. Aku tak pernah mendengar engkau bertindak keras kepada anak didikmu padahal jamak pada masa itu hal tersebut dianggap wajar & tak melanggar HAM bahkan diaminkan hampir seluruh orang tua atau wali murid.
Usia diperkirakan 90-an atau sekiranya mendekati, demikian penuturan pensiunan kepala sekolah, tetangganya yang sempat diajar beliau di SD Liu, ketika rehat Tahlilan semalam.
Tarumpakkae, 03.03.2022 M
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar