Kesumat Rindu
#Tantanganmenulisgurusiana
#Hari ke-214
Kesumat Rindu
Suara lantangku
telah merobek langit merah
sore itu
Menerbangkan kesumat rindu
yang telah membeku
hingga puing-puingnya pecah
mengitari angkasa
…
Semoga …
cahaya temaram senja
mampu mencairkan
kebekuan hatimu
terbalut kesumat rindu
Seperti aku
Yang kini jauh darimu
(Episode Tahi Lalat di Dagumu)
Tanjungpandan, 09 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Mantap keliatannye kan jadi satu buku, keren diksinye pak
Naaah, kebekuan hatimuterbalut kesumat rinduSeperti aku.....Kereeenn...
Mantul kik
Eheeem,,,, setiap hari teringat ya pak ama yg jauh di sana..
Keren puisinya Bapak.sukses selalu.salam literasi
Terimakasih, salam kembali
Puisinya mantul pak, bagaimana ya rasanya kesumat rindu
Sukses selalu, salam kenal pak Basri Wahid
Terimakasih Pak, salam kenal kembali