Menguak Rahasia Hati
#Tantanganmenulisgurusiana
#Hari ke-219
Menguak Rahasia Hati
(Pentigraf 62 Basri Wahid)
Dua puluh menit kami saling diam. Tak bisa lagi mengungkap kata setelah pengakuan yang jujur dari mulut kami masing-masing. Kami harus kuat menahan gejolak dan membuangnya jauh-jauh. Aku pun harus menerima dengan ikhlas sebagai sebuah takdir. Tak ada yang mesti disesali. Tak ada pihak yang harus dibenci. Semua berjalan menurut kehendak pengaturan Yang Mahakuasa. Kita hanya menjalani skenario hidup yang telah digariskan dan mensyukuri apa yang telah diberikan.
Aku memang tak mungkin berharap banyak atas rasa yang tak biasa ini, yang sejak kecil bergelayut dalam dada. Aku tahu diri bahwa aku hanyalah anak seorang pembantu. Bang Rendi merupakan anak majikan ibuku yang sudah puluhan tahun bekerja di rumahnya dan ia sudah kuanggap sebagai Abang, demikian pula sebaliknya. Namun terkadang sikap baik Bang Rendi yang luar biasa dengan keluarga kami, terutama aku, membuat ada rasa lain yang yang tak bisa kubendung walau usia kami terpaut dua belas tahun. Atas biaya Bang Rendi pulalah aku dikuliahkan hingga bisa menempuh pendidikan tinggi seperti orang lain.
Mendengar berita Bang Rendi menikahi Elsa, gadis pilihannya, sugguh membuat hatiku hancur. Namun saat itu pulalah aku sadar diri bahwa keinginanku untuk memilki Bang Rendi hanyalah mimpi di siang bolong. Aku mulai belajar melupakan Bang Rendi, fokus menyelesaikan kuliah. Suatu ketika Bang Rendi ada keperluan dinas ke kota tempat aku kuliah. Kami sempat bertemu untuk makan malam di sebuah restoran. Semua rahasia hati Bang Rendi malam itu terkuak. Ternyata perasaan kami sama. Namun semuanya sudah terlambat. Elsa, istri Bang Rendi telah mengandung delapan bulan.
Tanjungpandan, 14 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereen ide ceritanya .....................
Terimak kase
Terlambat untuk mengungkapkannya, rahasia hati yg terkuak setelah semuanya berubah dan ta mungkin diulang lg, sedihnye, kereeeeennnn....
Terimakasih
Pentigraf bercerita tentang cinta memang tidak ada matinya, mantul kawan
Terimakasih mang
Telat mengungkap rasa...sikon kurang tepat jg...sbg saudara sj lah...mantap pak
Terimsk kase
Kasih tak sampai,... Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.
Terimakasih Pak
Kumenangisss...cinta tak sampai...
He he trims, rajin nunton sinetron ye buk
Mantap pak...cinta tak sampai
Terimakasih bu
Cinta tak sampai ...keren ceritanya pak...sukses sll nggih bapak
Terimakasih bu