Pagiku yang Damai
#Tantanganmenulisgurusiana
#Hari ke-203
Pagiku yang Damai
Tak ada yang lebih damai
dari suasana pagi ini
Dinginnya menebar harum rindu
Hutan belantara hati
…
Angin mengepalkan harap
pada telaga jiwa
Hadirkan nyanyian
pucuk-pucuk akasia
…
Titik-titik embun mulai jatuh
dalam dekapan surya
yang mengurai setiap tasbih
berharap paripurna
…
Pagi ini …
Adalah seribu harap
Yang tersisa
Dari sisa waktu
Yang masih ada
Tanjungpandan, 29 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, mantap diksinye pak
Mantul kawan
Mantap dan keren diksinya. Tersirat makna rindu dan harapan yang mulia. Semoga segera menjadi nyata
Mantul kik
Amazing pak suhu...keren
Wau semakin keren sj dech puisinya bapakku suhu ini..Sukses sll nggih dg beribu harap bs didekap
Semoga harap bisa didekap dalam rindu yang ditanan di belantara hati.sukses selalu.salam literasi
Terimakasih bu, salam kenal
Puisinya indah, sukses selalu