Basri Wahid

Banyak yang mengatakan bahwa guru yang bernama BASRI WAHID ini salah mengambil jurusan. Pasalnya, karena ia lebih banyak berkecimpung di bidang seni mus...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pagiku yang Damai

#Tantanganmenulisgurusiana

#Hari ke-203

Pagiku yang Damai

Tak ada yang lebih damai

dari suasana pagi ini

Dinginnya menebar harum rindu

Hutan belantara hati

Angin mengepalkan harap

pada telaga jiwa

Hadirkan nyanyian

pucuk-pucuk akasia

Titik-titik embun mulai jatuh

dalam dekapan surya

yang mengurai setiap tasbih

berharap paripurna

Pagi ini …

Adalah seribu harap

Yang tersisa

Dari sisa waktu

Yang masih ada

Tanjungpandan, 29 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren, mantap diksinye pak

30 Aug
Balas

Mantul kawan

30 Aug
Balas

Mantap dan keren diksinya. Tersirat makna rindu dan harapan yang mulia. Semoga segera menjadi nyata

30 Aug
Balas

Mantul kik

30 Aug
Balas

Amazing pak suhu...keren

29 Aug
Balas

Wau semakin keren sj dech puisinya bapakku suhu ini..Sukses sll nggih dg beribu harap bs didekap

29 Aug
Balas

Semoga harap bisa didekap dalam rindu yang ditanan di belantara hati.sukses selalu.salam literasi

29 Aug
Balas

Terimakasih bu, salam kenal

29 Aug

Puisinya indah, sukses selalu

30 Aug
Balas



search

New Post