Pulau Seribu Danau
#Tantanganmenulisgurusiana
#Hari ke-230
Pulau Seribu Danau
Ada seribu danau
melukis pulau
hasil karya cipta anak manusia
menggali lubang-lubang kehidupan
pada biji-biji hitam
ciptakan lembar demi lembar
penyumpal perut-perut lapar
…
Seribu danau adalah
Luka-luka menganga
Menebarkan aroma darah keserakahan
Merobek jantung hutan belantara
Pepohonan tumbang
Akar-akar teriak lantang
Di atas tanah tandus dan gersang
…
Seribu danau adalah
Bencana dalam penantian
Lubang-lubang kematian
Tanjungpandan, 25 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak puisinya....sedih dan prihatin. Berdalih demi perut. Perut siapa? Sementara akibatnya semua merasakannya.
Puisi indah yg sarat dg pesan..... Keren pak
Danau yang indah di mata kita tapi luka yang menganga di perut ibu Pertiwi
Menyedihkan memang, keren banget kawan tulisannya
Mantap Pak. Gambaran alam kita tercinta. Prihatin...
Keren diksinya...dalam maknanya...
Puisi yang mewakili jiwa-jiwa peduli Belitung tercinta ..