Perjalananku untuk melaksanakan tugas mengajat mwnemppuh jarak yang sangat jauh. 130km pulang pergi.Melelahkan dan membosankan bagi orang yang tidak terbiasa. Berangkat jam 5.30..pulang sampai rumah jam 18 sore.

Biasanya pagi jalan kaki ke terminal dulu..2 km..hitung hitung jalan sehat sambil menghirup udara segar. Kalau pagi mobilnya sudah berangkat..aku kembali pulang karena mobil kedua sampai d tempat kerja jam 11 siang.

Ku harus putar otak bagaimana pergi sekolah jangan terlambat..oo ada mobil subuh .mobil kumpulan pedagang ke daerah itu..walau aku harus tahan sama bau dagangan, serta bau orang yang belum mandi..walau aku pergi kerja tidak bisa berdandan rapi..tiba di tempat kerja sering dandan kembalo hehehe..

Setiap hari sepanjang perjalanan ku selalu menatap ke luar jendela tanpa ku hiraukan pembicaraan orang di sampingku.Pohon nan hijau sepanjang jalan menjadikan teman setiaku se tiap hari. Seolah pohon pohon itu berbicara kepadaku bahwa kami hadir menunggu..

Depanjang jalan pohon cemara itu, hamparan kebun teh nan menghijau itu, mwrahnya buah markisa menjadi penyemangatku dalam petjalanan seolah mereka hadir menemaniku setiap hari

Haripun terus berlalu, entah berapa kali aku menaiki mobil yang sama, entah berapa kali supir itu di tukar entah berapa orang knek mobil sudah menjadi supir..aku masih duduk menumpang ke tempat kerja..pohon pohon yang selalu menyapaku hilang satu persatu seakan ia absen menyapaku. Hamparan kebun teh nerupah wajah jadi menkilat..bangunan warung baru sepanjang jalan...temanku sudah menghilang satu persatu...dibabat mereka untuk kehidupan masrakat di sana...