Bayu Ardiansyah

Nama : Bayu Ardiansyah (31401900280) Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru, S.E., M.Si.Ak, CA Email : [email protected] Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas ...

Selengkapnya
Navigasi Web

PENGUJIAN SUBSTANTIF MENGENAI EKUITAS PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN DAGANG

Ekuitas Menurut PSAK (2002) pasal 49, pengertian ekuitas ini ialah hak residual atas aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas ini merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau juga kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan itu.

Jenis-jenis ekuitas :laba ditahan dan modal disetor, modal saham, agio/disagio saham, pendapatan, prive dan beban atau pengeluaran.

Pengujian substantif adalah prosedur-prosedur audit yang didesain untuk menguji kesalahan dalam nilai rupiah yang mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan keuangan. Salah saji adalah indikasi yang jelas dari salah saji dari akun yang bersangkutan. Tujuan dari pengujian substantif adalah untuk menentukan apakah semua tujuan audit berkaitan dengan transaksi (transaction-related audit objectives) telah terpenuhi untuk setiap kelas transaksi. Sebagai contoh auditor melakukan pengujian substantif atas transaksi untuk menguji apakah transaksi yang dicatat benar-benar ada dan transaksi yang ada semua telah dicatat dann dalam proses tersebut auditor melakukan pengumpulan bukti-bukti atas transaksi yang sudahd di catat sebelumnya, apakah memang bisa di pertanggung jawabkan atau tidak.

Terdapat beberapa macam dan tahapan pengujian substantif, yaitu :

1.Pengujian substantif atas transaksi awal

-mengumpulkan bukti transaki ekuitas apa saja yang sudah di catat

-melakukan pengecekan terhadap buku besar akun ekuitas

-Usut posting pengkreditan dan pengdebitan akun ekuitas pemegang saham ke dalam jurnal yang bersangkutan.

-usut saldo akun ekuitas ke kertas kerja tahun sebelumnya.

-melakukan rekonsiliasi atas catatan khusus mengenai ekuitas dan lakukan perbandingan dengan akun yang terdapat di neraca

2.Prosedur analitik

Pengujian analitik ini dimaksudkan membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan menemukan peluang kecurangan audit yang intensif.

Terdapat rumus dalam melakukan prosedur analitik ini yaitu :

NILAI BUKU SAHAM BIASA = ekuitas pemegang saham ÷ rerata jumlah saham biasa yang beredar

PEMBAGIAN LABA PEMEGANG SAHAM = laba bersih ÷ rerata jumlah saham biasa yang beredar

PEMBAYARAN DEVIDEN = dividen kas ÷ laba bersih

LABA PER SAHAM = laba bersih ÷ rerata timbangan jumlah saham beredar

*Ratio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, misalnya ratio tahun yang lalu, rerata ratio industry, atau ratio yang dianggarkan

Hal ini biasa dilakukan dengan cara membandingkan ratio dalam hal ini ekuitas guna mengungkap peristiwa yang telah lalu atau transaksi yang tidak biasa sehingga hal ini lebih memudahkan dalam menemukan penemuan atas transaksi yang janggal.

3.Pengujian terhadap transaksi rinci

-Periksa bukti pendukung pencatatan kedalam akun modal saham, paid-in capital, saham treasuri, saldo laba, dan cadangan.

-Periksa catatan transaksi pengumuman deviden dan pembayarannya

4.Pengujian terhadap akun rinci

-pelajari anggaran awal perusahaan seperti berapa modal awal pada saat pertama kali dianggarkan yang biasanya tertuang di akta notaris atas pendirian usaha

-mempelajari AD/ART (annggaran dasar dan anggaran rumah tangga) yang terdapat pada perusahaan tersebut

-mempelajari aturan mengenai pembagian deviden, pengurangan, pelunasan dan emisi saham.

-memeriksa pertanggung jawaban nomor urut sertifikat saham

-memeriksa apakah ada sertifikat saham yang dibatalkan

-lakukan analisis terhadapa akun treasury stock

5.Verifikasi dan pengungkapan atas penyajian modal

Emisi saham harus dicatat dengan mengkredit akun modal saham sebesar nilai nominalnya, sedangkan kelebihan ataua kekurangan jumlah kas atau nilai aktiva lain yang diterima klien dari nilai nomilnal saham tersebut dicatat didalam akun paid-in capital akun paid-in capital ini juga digunakan untuk mencatat selisih antara kos saham yang dibeli kembali dengan nilai nominalnya jika treasury stock dicatat pada nilai nominalnya

-periksa penyajian saham treasury, dalam aturan yang berlaku di Indonesia bahwa saham treasuri tidak boleh disajikan sebagai unsur aktiva perusahaan dan perusahaan tidak dapat membagikan dividen untuk saham yang dimiliki oleh perusahaan sebagai saham terasuri.

Referensi :

-https://www.e-akuntansi.com/berbagai-macam-pengujian-audit/

-http://gado-gadodariherman.blogspot.com/2014/12/pengujian-substantif-terhadap-ekuitas.html

-https://www.academia.edu/26229695/PENGUJIAN_SUBSTANTIF_TERHADAP_EKUITAS_PEMEGANG_SAHAM_buku_2_Mulyadi_edisi_6_DESKRIPSI_MODAL_SENDIRI

-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap pak semoga bermanfaat

06 Jul
Balas



search

New Post