Pentingnya Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan
Nama : Ela Rosita Devi
NIM : 31401900281
Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru, S.E.,M.Si.Ak,CA
Mahasiswa S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung
Pengertian Saldo Sediaan
Saldo sediaan adalah aset perusahaan yang disimpan untuk tujuan dijual dalam kegiatan bisnis,misal dalam perusahaan manufaktur sediaan terdiri dari bahan baku dan bahan penolong.Sedangkan pengujian substantif adalah suatu pengujian yang digunakan untuk membuktikan aersi keberadaan saldo sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan dalam tahun yang diaudit.
Audit atas persediaan kompleks dan menghabiskan waktu dalam audit karena:
- Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali merupakan akun terbesar melibatkan modal kerja.
- Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan penghitungan dan pengendalianfisik.
- Bermacam-ragam persediaan menyulitkan auditor.
- Penilaian persediaan dipersulit oleh faktor keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan.
- Ada beberapa metode penilaian persediaan, namun harus dipakai secara konsisten.
Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena berbagai alasan berikut ini:
1. Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.
2. Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual sehingga berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
3. Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebihkompleks dan sulit disbanding dengan verifikasi sebagian besar unsure laporan keuangan yang lain.
4. Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.
5. Adanya berbagai macam sediaan menimpulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.
Tujuan Pengujian Substantif terhadap Sediaan
1. Catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan telah mendapatkan keyakinan terhadap keakuratannya.
2. Keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan dapat dibuktikan dengan asersi keberadaan sediaan yang tercantum di neraca.
3. Kelengkapan saldo sediaan ynag disajikan di neraca dapat dibuktikan dengan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi.
4. Hak kepemilikan klien atas sediaan, penilaian sediaan, penyajian dan pengungkapan sediaan yang dicantumkan di neraca telah dibuktikan asersinya.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian Sediaan dalam Neraca
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya,kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung. Kos pengganti kini harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya ditentukan berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama.
3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
4. Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.
7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari sediaan, namun harus disajikan sebagai pengurangan akun Laba Ditahan.
Fungsi-Fungsi yang Membentuk Siklus Persediaan dan Pergudangan
- Menyimpan BB (bahan baku).
Barang disimpan hingga saatnya dibutuhkan, dikeluarkan dari gudang apabila ada permintaan yang diberi wewenang, perintah kerja, dokumen yang menyebutkan jenis dan jumlah barang yang diminta.
- Memproses pesanan pembelian.
Permintaan pembelian digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk memesan barang persediaan. Pengendalian atas permintaan pembelian dan pesanan pembelian yang terkait harus dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus penjualan dan pembelian.
- Memproses barang.
Jumlah barang yang diproduksi tergantung pesanan customer, prediksi penjualan, tingkat persediaan barang jadi, keekonomisan dari proses produksi. departemen produksi membuat laporan produksi dan barang rusak sehingga catatan akuntansi dapat mencerminkan pergerakan barang dan biaya produksi yang tepat.
- Mengirim barang atau produk jadi.
Pengiriman barang harus didukung dengan dokumen pengiriman yang telah diberi wewenang.
- Menerima BB (bahan baku) baru.
Barang yang diterima diperiksa kuantitas dan kualitasnya, dibuat laporan penerimaan barang. Barang dikirim ke gudang, dokumen dikirim ke bagian pembelian, guang, dan hutang usaha.
- Menyimpan produk yang terselesaikan (barang jadi).
Setelah barang selesai diproses di departemen produksi, penyimpanan dilakukan di gudang menunggu pengiriman. Penyimpanan dipindahkan ke berbagai tempat dengan izin yang terbatas.
Keandalan saldo sediaan ditentukan oleh transaksi berikut ini yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun Piutang Usaha:
1. Transaction Purchase (Transaksi Pembelian)
2. Transaction sales (Transaksi Penjualan)
3. Transaksi penggunaan atau pemakaian
Program Pengujian Substantif Saldo Sediaan
Prosedur Audit Awal :
1. Usut saldo sediaan yang tercnatum dineraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan didalam buku besar
2. Hitung kebali saldo akun sediaan didalam buku besar
3. Usut pendebitan dan pengkreditan akun sediaan kedalam juranl yang bersangkutan
4. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
5. Lakukan rekonsiliasi buku pembatu sediaan dengan akun control sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar
Prosedur Analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca.
- Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya trnasaksi tersebut
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: nukti kas keluar, faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaianbarang gudang, memo debet untuk retur pembelian
4. Pengujian pisah batas transakasi yang berkaitan dengan sediaan
- Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
1. Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan
- Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
- Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien
2. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
- Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada di tangan klien
- Mintalah informasi mengenai sediaan yang dijadikan jaminan penarikan utang
3. Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan
- Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh kilen
- Periksa kesesuaian kos per satuaan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima umum
- Perikasa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos satuan sediaan
- Bandingakan laba bruto tahun yang diaudit dengan laba bruto tahun sebelumnya
- Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau penjualannya
- Mintalah surat representasi sediaan dari klien
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
1. Periksa klasifikasi sediaan di neraca
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan yang bersangkutan dengan sediaan
3. Lakukan analytical review terhadao sediaan
Sumber :
http://accounting-media.blogspot.com/2014/05/audit-siklus-produksi-pengujian.html
https://www.kompasiana.com/dindachristie/57077a11f1967320114e28ab/audit-terhadap-siklus-produksi-pengujian-substantif-terhadap-saldo-sediaan?page=all
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar