Bayu mufti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sang Penggerak

Sang Penggerak,

Tahun ajaran baru sudah dimulai, pertanda lonceng pembelajaran mulai di bunyikan persiapan demi persiapan ditata dengan rapi serta di rancang dengan sebaik mungkin, demi para generasi penerus bangsa yang siap dengan badai tantangan zaman. Pendidikan dan pembelajaran bukan hanya menampakan sisi kognitif, lebih daripada itu menciptakan SDM yang unggul untuk kehidupan yang lebih maju dan sejahtera, agar menggerus sisi kesenjangan sosial yang kiat merebak, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin misikin.

Penyerataan dalam sebuah negri menempati sisi yang tinggi seperti sering kita temui dan kita hapal sedari dini, dalam Pancasila sila yang terakhir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, puncak dari sebuah kesuksesan suatu negri rakyat yang damai tentram dan keadilan bagi seluruh rakyat yang tinggal di dalamnya. Oleh karenanya penggerak disini sebagai garda terdepan dalam upaya pembentukan SDM yang terbaik, seperti yang sudah kita sering dengar dalam sejarah kebangkitan negara Jepang, ketika negara besar tersebut. Luluh lantah d hantam oleh bom atom Agustus tahun 1945, kekaisaran Jepang mencari dan mengumpulkan serta merawat penggerak-penggerak kehidupan agar tetap lestari yakni Guru, karena dari sana negara bisa bangkit kembali dan itu terbukti Jepang menjadi salah satu negara besar pada saat ini dan menjadi negara maju pada zaman ini.

Penggerak selalu berfikir bukan hanya materi atau gaji yang mereka kedepankan lebih pada panggilan hati menyiapkan terlebih dini, untuk para peserta didik yang mereka cintai. Agar hak-hak mereka tetap terpenuhi. Terlebih ketika kita masih temui di daerah pedalaman negri ini keihklasan seorang penggerak yang di utamakan karena fasilitas yang kurang memadai menjadi tantangan tersendiri untuk sebuah pembelajaran. Perjuangan mereka jarang terlihat akan tetapi berawal dari keihklasanlah, bibit unggul menghiasi kancah pendidikan.

Para pendidik, terkadang meluangkan waktu lebih mengajar anak orang lain bandingkan anaknya sendiri, dilema sudah pasti tapi profesi mereka mulia di dunia maupun d akhirat, hinggat kita ketahui bersama apa yang mereka ajarakan akan selalu membekas dan menjadi hujjah, atau alasan untuk memperbanyak timbangan amal kebaikan di hari hisab nanti.

Salam Guru Hebat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren opininya

03 Jul
Balas

Luar biasa. Salam Literasi.

03 Jul
Balas

Terimakasih semuanya...semangat2

03 Jul
Balas

Mantul pak

03 Jul
Balas



search

New Post