Bekti Dwi Hastuti

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1Grogol, Sukoharjo...

Selengkapnya
Navigasi Web

EMPAT PERTANYAAN

Ada renungan diri dari Sabtu pagi dan baru sempat kutulis di sini. Manusia hidup diberi kesempatan oleh Allah SWT. Namun, sering kita lupa dan tidak sadar akan kesempatan yang diberikan itu. Saat diberi kesempatan banyak yang merasa tak berkesempatan. Sehingga lupa kesempatan luas atau sempitkah yang menjadi jatah kita. Alangkah rugi dan menyesalnya kita jika terlena dan tahu-tahu jatuh tempo usia kita telah tiba. Artinya, tak ada lagi kesempatan untuk mengulang dan memperbaiki, apalagi mengawali lagi. Kita masih terlena dan terninabobokkan dengan urusan dunia. Semua yang dilakukan masih setengah hati atau bahkan tanpa hati. Apa yang terjadi jika kita menjalani kehidupan tanpa hati? Ketika hati tak menyertai mata, telinga, dan semua yang ada di tubuh kita, maka akan sia-sialah semuanya. Kita masih banyak yang sombong, seolah hidup tak akan berhenti. Sibuk menumpuk materi dan mengejar embel-embel duniawi tanpa sebentar pun mau menunduk pada sebuah lubang tanah menganga yang siap kapan pun untuk menerima dirinya. Ya, lubang menganga yang siap menjadi tempat akhir dari semua kesombongan kita yang nantinya akan membawa ke hari perhitungan yang sesungguhnya. Sebelum waktu hisab tiba, mari kita hisab diri kita sendiri dengan menjawab empat pertanyaan Tuhan. Pertama, kita tanya diri sendiri umur yang diberikan selama ini telah digunakan untuk apa? Apakah umur kita terbuang sia-sia untuk maksiat saja? Apakah sepanjang umur kita belum bergelut dengan kebaikan-kebaikan? Kalau kita dalam posisi ini, menangislah kita karena kita telah membuang waktu yang tak kan bisa didapatkan lagi. ' Kedua, apakah kita telah mengamalkan dan mengimbaslan ilmu yang kita punya untuk kemaslahatan semua? Masihkah kita kikir ilmu dan sibuk berbangga menepuk dada akan ilmu yang kita punya? Ilmu yang kita punya adalah pemberian Tuhan yang harus kita amalkan dan diharapkan memberi manfaat bagi semua. Ilmu bukan senjata licik untuk menikam dan membunasakan kebaikan. Ketiga, kita tanya diri kita, harta yang kita timbun selama hidup ini apakah sudah digunakan untuk menyelamatkan kehidupan akhir nanti? Atau kita masih asyik menimang-nimang dan siaga 24 menjaga harta dunia karena tak ingin sedikitpun berkurang atau hilang. Keempat, masihkah kita menyia-nyiakan badan di saat sehat kita? Atau masihkah menganiaya tubuh kita dengan meromushakannya, siang malam untuk memuaskan nafsu dunia? Masih enggankah mengerahkan seluruh jiwa raga kita untuk kebaikan sebelum.sakit kita? Sungguh hina dan terpuruklah kita jika tak bisa menjawab empat pertanyaan tersebut saat mencoba menghisab sendiri sebelum datang hisab yang sebenarnya. Dari coba hisab diri ini dimaksudkan agar tahu seberapa besar kesiapan kita menjawab empat pertanyaan tersebut. Akhirnya kita menyadari, ternyata kita belum siap dan butuh totalitas untuk dapat menjawabnya dengan benar. Ya Allah, ajari dan tuntun aku untuk selalu dapat mengisi umur ini sesuai perintah-Mu. Bimbing aku untuk mengamalkan sedikitnya harta dan ilmuku untuk kebaikan. Beri kesempatan untuk bermanfaat di saat sehat dan sakitku. Izinkan aku untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan-Mu dengan benar di hari hisab nanti. Aamiin. Selamat pagi semua. Terima kasih Ustadz Saridjo atas gelitik hatinya di Sabtu pagi, sehingga aku menjadi lebih tahu bahwa diri ini masih harus banyak berbenah. Selamat berbenah untuk semuanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Itu pentingnya mengaji di ta'lim selalu diingatkan dan bisa intropeksi dan mengamalkan ajaran yang baik lalu membagikan Salam literasi

26 Feb
Balas

Terima kasih bu. Salam literasi.

26 Feb
Balas



search

New Post