HARI KEDUAKU
Kuawali hari keduaku dengan penuh semangat. Tak kalah semangatnya dengan sambutan selamat pagi anak-anak di kelas itu. Kuamati ketiga puluh satu kepala yang ada di depanku. Ada satu anak dengan wajah berbeda tak seperti biasanya. Murung dan terdiam Dua minggu yang lalu, masih ada saja ulah dan ocehan yang ditampakkan untuk mencari perhatian. Tapi kali ini tak ada lagi. Dia hanya terdiam. Aneh juga aku ini. Saat dia buat ulah, aku merasa terganggu. Saat dia diam, aku jadi tak percaya dan dibuatnya penasaran. Ada apa dengan dirinya? Penasaranku membuat ingin ada jawaban. Segera aku dekati dia, aku tanya ada apa rak seperti biasanya? "Saya menyesal, Bu. Nilai UAS saya anjlok drastis." Ooo...itu rupanya penyebabnya. "Apa dengan diam kamu yakin akan ada nilai baik nantinya?" "Tapi, paling tidak itu bentuk penyesalan saya atas ulah bodoh saya selama ini, Bu." Amazing tak terkira jawaban itu keluar dari bibirnya. Bagus, dengan tahu kesalahan dan rasa sedalmu, akan menjadi awal dari kebangkitanmu. Semoga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar