Kemudahan dan kesulitan, kesenangan dan kesedihan, kelapangan dan kesempitan, kepahitan dan kemanisan, dan semua yang berantonim adalah variasi dan keunikan hidup. Manusia tak bisa memilih yang hanya membuat dirinya untung dan enak. Manusia selalu dihadapkan pada dua hal tersebut, meski setiap orang berbeda persentasenya. Ada yang besar persentase enaknya dan sebaliknya. Setiap orang sudah ada takdir dan ketentuan masing-masing, yang kita harus meyakininya dan menjalaninya dengan ikhlas dan sepenuh hati. Kalau keadaan tidak berpihak pada kita, tetap harus selalu positive thinking. Tidak baik berburuk sangka dan menyalahkan siapapun. Kita harus belajar untuk bisa mengakui kekurangan diri. Ada lagi satu hal yang tidak boleh dilupakan, kita tak boleh merasa jadi orang yang paling sial. Kita harus yakin dan optimis bahwa suatu saat bisa mengubah keadaan menjadi seperti yang diharapkan. Kalau suatu saat kita sudah berada pada keadaan seperti yang kita harapkan, janganlah lupa akan kepahitan dan kegetiran yang pernah dirasakan. Tetap simpan dua rasa itu dan jangan punya keinginan untuk melupakan dan menggantinya dengan yang manis-manis saja. Kalau terlalu keenakan menelan rasa manis, kita akan mual dan muntah-muntah jika suatu saat harus dihadapkan pada kenyataan yang lebih getir dan pahit. Belajarlah untuk mengolah kepahitan dan kegetiran hidup hingga menjadi sesuatu yang enak untuk dinikmati. Selamat sore. Selamat menikmati segala rasa saat ini..