Bekti Dwi Hastuti

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1Grogol, Sukoharjo...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENGGELITIK LAGI

"Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian teman-teman. Apabila ada kesalahan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya pula." Aduh, pagi ini masih ada juga yang kembali menggelitik. Padahal dalam beberapa kesempatan sudah selalu dibenarkan jika ada kesalahan. Seberapa besar terima kasih dan permohonan maaf itu harus kita sampaikan pada seseorang? Kita sebagai pemakai bahasa lebih sering terpengaruh oleh tradisi di mana kita tinggal. Saya yang tinggal di Jawa Tengah sering menemui penggunaan kata yang bisa dikatakan lebay tersebut. Penggunaan kata yang berlebih itu mungkin dimaksudkan untuk memberi penghargaan yang lebih atau sebagai bentuk kesopanan kita pada orang lain. Kita pikirkan sejenak, kalau ada embel-embel terima kasih dan maaf yang sebesar-besarnya, logikanya harus ada pula "Saya ucapkan sedikit terima kasih , terima kasih yang sedang-sedang saja. Saya mohon maaf yang sedikit saja, mohon maaf yang cukup saja." Tentunya masih ada bentuk lainnya sesuai dengan kadar kualitas dan kuantitas terima kasih dan maafnya. Selamat pagi saudaraku. Selamat berbahasa dengan baik dan benar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap. ... . Sederhana itu indah. Bahasa efektif adalah bahasa sederhana. Super Mbakyu

15 Jan
Balas



search

New Post