Hahahaha... hihihihii.. sebelumnya mari kita tertawa. Menertawakan Pak Cik Andrea Hirata. Seorang provokator, seorang tukang pelet, seorang penyebar virus, seorang pengacau!. Hebat memang lelaki Belitong ini. Aksinya mampu memprovokasi banyak pembaca untuk termotivasi dalam bermimpi dan meraih mimpi. Tulisannya yang selalu mengandung humor namun penuh makna itu mengandung pelet (ajian pemikat hati) sehingga banyak orang terpikat, terpesona, jatuh cinta, tergila-gila dan kecanduan menanti bukunya. Penyebar virus terutama dalam membaca. Membuat banyak pembaca sakit. Kita sebut dengan “penyakit membaca”. Andrea Hirata juga mampu mengacaukan dunia. Ide gilanya dalam menulis membuat penerbit di seluruh dunia kacau sehingga terbitlah salah satu bukunya “Laskar Pelangi” dalam 23 versi bahasa asing, diterjemahkan dalam 40 bahasa dan dan di edarkan di lebih dari 130 negara. Pengacau bukan?? Okelah, sekarang mari kita bahas beberapa hasil karya Bung “pengacau” ini (sekali lagi membacanya harus sambil tertawa), terutama yang mampu menggebrak inspirasi dunia pendidikan.

Laskar Pelangi. Sebuah karya terobosan fenomenal yang sempat mengguncang dunia. Dimulai dari buku pertama (Laskar Pelangi (rainbow troops) yang menceritakan kisah perjuangan anak-anak dari belitong. Sebuah kepulauan kecil di pesisir dengan kondisi masyarakatnya yang sebagian besar miskin. Dengan segala keterbatasan, anak-anak laskar pelangi berjuang untuk meraih mimpi-mimpinya dengan berbekal semangat belajar meski dengan kondisi sekolah yang tak layak pakai serta hanya mmiliki beberapa siswa. Laskar pelangi memiliki keunikan tersendiri. Anak-anak laskar pelangi adalah mereka yang masing-masing memiliki kemampuan atau bakat-bakat yang luar biasa. Bak mutiara dalam lumpur, mereka mampu menunjukkan banyak talenta dalam segala keterbatasan. Laskar pelangi juga menceritakan kisah kehidupan yang sangat merakyat, apa adanya dan membawa kepada suasana kehidupan yang sebenarnya dalam masyarakat. Lahap buku ini sampai tamat dan resapi jika ingin memiliki semangat dan mimpi yang meletup-letup.

Buku kedua dari tetralogy laskar pelangi adalah Sang Pemimpi. Masih seputar perjuangan mendapatkan pendidikan, sang pemimpi menyeret cerita dari lascar pelangi yang merupakan kisah masa kecil Ikal menuju kepada kisah masa remajanya. Sang Pemimpi membawa pembaca menyelami perjuangan seorang Ikal remaja, bersama beberapa teman yang memiliki lika-liku kisah khas pelajar dan remaja. Mulai dari membolos sekolah, melawan peraturan di sekolah, kisah cinta remaja, sampai kepada kisah perjuangan mereka saat mendapatkan nilai buruk dengan berbagai hukuman. Beberapa kisah inspiratif dalam novel ini diantaranya adalah keteguhan hati yang tinggi dari tiga remaja terhadap cita-cita masing-masing, rasa kesetiakawanan yang kuat, kerja keras dan optimisme mereka dalam mewujudkan mimpi. Kekuatan-kekuatan itulah yang kemudian membawa mereka kepada keberhasilan dalam mendapatkan mimpi-mimpi tersebut.

Edensor. Sebuah karya pak cik yang mengisahkan petualangan Ikal dan Arai di Sorbone. Setelah meraih mimpi-mimpinya untuk meraih gelar Sarjana di Universitas terkemuka di Ibukota, Ikal dan Arai masih bergulat meraih mimpi pendidikannya yang paling tinggi yaitu menaklukkan Eropa. Dalam buku ini diceritakan penuh petualangan Ikal dan Arai dalam menempuh pendidikan di Eropa yang penuh tantangan, mencekam, jenaka dan bahkan penuh haru. Dimulai dari petualangan saat menginjakkan kaki di eropa, dimana mereka harus menghadapi musim dingin yang hampir membuat mereka tidak mampu bertahan. Petualangan mencari tempat tinggal dan kisah bersama teman-teman baru dari berbagai Negara. Kisah lebih seru dan mencekam adalah ketika Ikal dan Arai menghabiskan liburan untuk berkeliling Eropa sampai pada akhirnya mereka menemukan tempat yang sangat indah yaitu Edensor.

Dari beberapa novel pak cik tersebut, sayanglah kiranya melewatkan untuk membacanya. Novel-novel pak cik Andrea Hirata selalu dikemas dalam kalimat-kalimat yang memikat pembaca, mampu mengajak imajinasi pembaca melayang pada alur dan latar cerita. Dibungkus dengan kalimat yang mudah ditangkap pembaca dan syarat makna. Bagian paling seru adalah mempermainkan pembaca dengan humor-humor segar yang membuat pembaca kecanduan untuk terus mengikuti alur dengan gelak tawa. Kalau tak percaya, bolehlah kau borong bukunya. Kalau tak membuat tertawa, bolehlah kau kembalikan ke tokonya! Dijamin tak akan rela. Untuk para pendidik, baguslah kiranya terpapar virus inspiratifnya. Pak cik, kau memang pantas ditertawakan. Atas peranmu menghibur hati siapapun pembacamu. Kau memang layak dapatkan nobel “penulis jenius jenaka”.