PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN A
”PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA PADA SISWA KELAS X TSMA SMK PANCASILA 3 BATURETNO 2023/2024”
OLEH:
BENI NUR CAHYADI
NIM:27030230035
DOSEN PEMBIMBING : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
:
Penerapan Model Cooperative Learning Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina pada Siswa Kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno 2023/2024
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bidang Kajian
:
Larangan Pergaulan Bebas dan zina
IdentitasPeneliti
a. Nama
:
Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I
b. Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
c. NIP/NUPTK
:
3663764666110022
d. Unit Kerja
:
SMK Pancasila 3 Baturetno
e. Alamat Instansi
:
Jl Raya Batu -solo
Lama Penelitian
:
3 Minggu (Juli - Agustus 2023)
Wonogiri , 09 Agustus 2023
Mengetahui,
KepalaSekolah
Luthfiyyatun Nuur Jannah, S.Pd., M.Pd.
Guru Mata Pelajaran
Beni Nur Cahyadi, S.Pd.I
ABSTRAK
Beni Nur Cahyadi “PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR PAI MATERI LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA PADA SISWA KELAS X TSMA SMK PANCASILA 3 BATURETNO 2023/2024" ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sejauhmana peningkatan pemahaman siswa dengan metode cooperative learning Adapun masalah dalam penelitian ini yakni “adakah peningkatan pemahaman siswa dengan metode cooperative learning pada materi PAI tentang Larangan pergaulan bebas dan perbutan zina”. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa KELAS X TSMA SMK PANCASILA 3 BATURETNO 2023/2024 penelitian melibatkan 26 siswa yang , dari 34 siswa . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tekhnik observasi yang dilakukan selama penelitian pada siklus I dan siklus II sed ang berlangsung. Tekhnik analisis data yang dipergunakan adalah tekhnik kuantitatif dan kualitatif. Tekhnik kuantitatif untuk mengolah data kuantitatif hasil test. Sedangkan tekhnik kualitatif untuk menganalisis data kualitatif non test. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan metode COOPERATIF LEARNING PADA KELAS X TSMA SMK PANCASILA 3 BATURETNO.Peneliti mengharapkan untuk penelitian berikutnya agar memilih metode yang tepat dan menggunakan alat peraga yang mendukung terhadap materi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Kata kunci : Pembelajar Metode Cooperatif learning Jig saw ,PAI
Larangan Pergaulan bebas dan perbuatan zina
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina pada Siswa Kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno 2023/2024”.
Proposal penelitian tindakan kelas ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas lokakarya Pendidikan Profesi Guru PAI Dalam Jabatan angkatan ke 1 tahun 2023yang dilaksanakan di UIN Salatiga.
Dalam penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutama :
1. Prof.Dr.Mansur,M.AgselakuDosenPembimbingLapanganyangtelahbanyak memberikan semangat, motivasi dan bimbingan demi tercapainya penyelesaian PenelitianTindakanKelasini.
2. EmiZulaidah,S.Pd.I.,Gr. selaku Guru Pamong yang telah banyak memberikan semangat, motivasi dan bimbingan demi tercapainya penyelesaian Penelitian TindakanKelasini.
3. LuthfiyyatunNuur Jannah,S.Pd., M.Pd.Selaku Kepala Sekolah SMKPancasila3Baturetnoyang telahmemberiizindanbantuandalampelaksanaan PenelitianTindakanKelasini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Wonogiri, 13 Juli 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 9
A. TinjauanTentang Hasil Belajar.............................................................. 9
1. Hasil Belajar..................................................................................... 9
2. Macam-Macam Hasil Belajar........................................................ 10
B. Model Pembelajaran Cooperatif Learning ......................................... 12
1. Model Pembelajaran....................................................................... 12
2. Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Zina ................................. 13
C. PenelitianTerdahulu....................................................................... ..... 20
D. HipotesisPenelitian........................................................................ ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 22
A. Metode Penelitian ......................................................................... ..... 22
B. Variabel Penelitian ............................................................................. 23
C. Populasi dan Sampel........................................................................... 23
D. Jenis, Sumberdan Teknik Pengumpulan Data..................................... 23
E. Teknik Analisis Data........................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................. …… 26
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran di sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral siswa. Salah satu topik yang sangat relevan dalam PAI adalah materi tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina. Materi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan sikap dan perilaku siswa terhadap norma-norma agama dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Di era perkembangan teknologi dan informasi saat ini, eksposur terhadap budaya populer dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama seringkali mudah diakses oleh siswa melalui berbagai media. Seiring dengan itu, tantangan dalam mengajarkan materi tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina juga semakin kompleks. Siswa cenderung lebih terpapar dengan berbagai pandangan dan norma alternatif yang dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap materi tersebut.
Salah satu kendala utama dalam proses pembelajaran adalah rendahnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran, terutama yang berkaitan dengan norma-norma agama dan moral. Kurangnya perhatian ini dapat menghambat pemahaman mendalam tentang dampak dan konsekuensi dari larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina, serta dapat mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku siswa di lingkungan sekitar mereka.
Dalam mengatasi tantangan ini, Model Cooperative Learning telah diakui sebagai pendekatan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan interaksi antara siswa, mendorong partisipasi aktif, dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran. Melalui kolaborasi dan diskusi dalam kelompok, model ini dapat membantu siswa untuk saling belajar dan mengajarkan satu sama lain, mengaktifkan keterlibatan siswa dalam proses belajar, serta merangsang minat mereka terhadap materi yang diajarkan.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Model Cooperative Learning sebagai strategi pembelajaran dalam meningkatkan perhatian siswa pada materi larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina dalam mata pelajaran PAI. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas X di TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno dalam tahun ajaran 2023/2024. Diharapkan, penerapan model pembelajaran ini dapat membantu mengatasi kendala perhatian siswa, sehingga mereka dapat lebih mendalam dan berpikir kritis tentang nilai-nilai agama yang relevan dengan topik yang diajarkan.
Dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran PAI materi larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina diharapkan memberikan kesiapan terhadap siswa guna menjadi masyarakat/warga negara yang mampu meningkatkan mutu serta daya saing bangsa yang memiliki akhlaqul karimah sesuai standar kurikulum yang berlaku. Dalam mewujudkan kesiapan tersebut, hal utama yang harus dilakukan oleh pendidik adalah memberikan motivasi untuk minat siswa pada pembelajaran yang baru, pendidik dituntut untuk memberikan suasana serta kondisi yang baru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dan pendidik mampu mengidentifikasi kendala yang dialami siswa agar pendidik dapat memberikan bimbingan yang tepat untuk kendala yang dialami tiap-tiap siswa. Pembelajaran PAI bab larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina harus mempunyai tiga tujuan dalam pembelajaran yaitu tujuan dalam kognitif, tujuan dalam afektif, serta tujuan dalam psikomotor. Apabila siswa belum memaksimalkan tiga tujuan pembelajaran tersebut maka guru sebagai pendidik belum sepenuhnya memberikan acuan tujuan pembelajaran kepada siswa karena faktor atau suatu hal lainnya. Utamanya penerapan pembelajaran dengan model yang kurang bervariatif, seharusnya pembelajaran menyesuaikan tingkat progres serta keperluan siswa.
Menurut Facione (2011, hlm.9) penguasaan berpikir kritis mencakup; Interpretasi, analitis, inferensi atau simpulan, evaluasi, eksplanasi atau interpretasi, dan regulasi diri (self regulation). Aspek Interpretasi yakni pengelompokkan siswa terhadap permasalahan sehingga menemukan jawaban tepat. Aspek Analisis, yakni siswa berupaya untuk mengukur ide-ide serta mengidentifikasi jawaban serta pertanyaan. Aspek Inferensi/kesimpulan, yakni siswa dapat menyimpulkan untuk suatu pemecahan suatu masalah. Aspek Evaluasi, yakni siswa dapat menguji pertanyaan ataupun pendapat yang masuk dari diri sendiri ataupun orang lainnya. Aspek Eksplanasi/interpretasi, yakni siswa dapat memaparkan pernyataan atau ungkapan pendapat untuk pendapat yang lebih kuat. Aspek regulasi diri (self- regulation), yakni siswa mampu mengelola menempatkan dirinya pada suatu pemecahan masalah.
Materi yang terkandung di dalam pelajaran PAI sangat banyak dan beragam, mulai dari ketahuidan, fiqh, hadits, tafsir Al Qur’an dan lain sebaginya. Salah satu materi penting yang dipelajari adalah Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan zina . disampaikan pada semester genap pada tingkat SMK Kelas X
Kondisi peserta didik di SMKPancasila 3 Baturetno kelas X TSMA sekarang ini memiliki pemahaman larangan Pergaulan bebas dan Perbuatan zina yang masih rendah. Pada awalnya menggunakan metode klasik yaitu metode ceramah. Selama proses pembelajaran 10% peserta didik dari 29 anak bermain sendiri, 30% peserta didik mengantuk, 30% peserta didik kurang memperhatikan dan 30% peserta didik kurang aktif. Berdasarkan fenomena tersebut, penggunaan metode ceramah perlu dilakukan variasi dengan menggunakan metode lain antara lain dengan metode cooperative Learning .
Berdasarkan pada fenomena tersebut, pembelajaran materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zinadengan menggunakan metode cooperative learning Jig sawsebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materiLarangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan ZinaPada peserta didik kelas X TSMASMKPancasila 3 Baturetnoperludilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas, peneliti ini menentukan judul: ”PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA PADA SISWA KELAS X TSMA SMK PANCASILA 3 BATURETNO 2023/2024”
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Penerapan Model Cooperative Learning Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina pada Siswa Kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno 2023/2024?
2. Bagaimana respon siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina dengan Penerapan Model Cooperative Learning Jigsaw ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui keberhasilan Penerapan Model Cooperative Learning Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina pada Siswa Kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno 2023/2024.
2. Mengetahui respon siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina dengan Penerapan Model Cooperative Learning Jigsaw.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak :
1. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan pengalaman dalam mempersiapkan diri sebagai tenaga pendidik pada masa yang akan datang. Selain itu juga menambah wawasan tentang model pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw di lingkungan SMK.
2. Bagi guru
Sebagai masukan bagi guru bidang studi Pendidikan Agama Islam agar dapat menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw sebagai salah satu alternative yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Bagi siswa
Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan dapat memilki kebiasaan positif seperti kerjasama dalam kelompok, aktif dalam pembelajaran dan lebih bertanggung jawab terhadap pembelajaran di sekolah.
BAB II
KERANGKA TEORI
A.Landasan Teori
1. Hasil belajar
Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2017: 9). Menurut Budiningsih menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan, yang mana siswa aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep, dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari (Jamil Suprihatinigrum, 2017: 15).
Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana perilaku siswa dihasilkan atau dimodifikasi dari pelatihan atau pengalaman. Dalam penelitian ini, belajar yang dimaksud adalah belajar di lingkungan sekolah karena penelitian ini dilaksanakan di kelas saat pembelajaran berlangsung. Diakhir kegiatan pembelajaran di sekolah diadakan hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Menurut K.Ibrahim menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor (Ahmad Susanto, 2013: 5).
Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis yangmengarah pada proses pembelajaran. Akhir dari proses pembelajaran adalah perolehan hasil belajar siswa. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, namun dari pihak siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyanti dan Mudjiono, 2009: 3). Seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut dapat ditunjukkan diantaranya dari kemampuan berfikirnya, keterampilannya atau sikapnya terhahap suatu obyek. Perubahan dari hasil belajar dalam Taxonomy Bloom dikelompokkan dalam tiga ranah, yakni (1) Kognitif atau kemampuan berfikir, (2) afektif atau sikap, dan (3) psikomotor atau keterampilan. Peserta didik dikatakan berhasil dalam belajar jika pada diri mereka telah terjadi perubahan dari minimal salah satu aspek diatas ( Wahid Murni, 2014: 18)
Jadi, hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktorfaktor dari dalam diri siswa dan luar siswa. Dalampenelitian ini, peneliti memfokuskan pada C-1, C-2 dan C-3 ranah kognitif menurut Bloom.
2.Macam-Macam Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.Menurut pendapat Bloom dalam menganalisis kompetensi hasil belajar menjadi tiga aspek, dengan tingkatan yang berbeda-beda setiap aspeknya, yaitu kompetensi: a. Kognitif, meliputi tingkatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. b. Afektif, meliputi pemberian respons, penilaian, apresiasi, dan internalisasi. c. Psikomotorik, meliputi keterampilan gerak awal, semi rutin dan rutin (Wowo Sunaryo Kuswana, 2014: 115).
PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaranajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agamaIslam, sehingga PAI merupakan bagian yang terdapat dalam ajaran agama Islam. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus siring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI. Diberikannya mata pelajaran PAI bertujuan untuk terbentukya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bakal untuk mepelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruhpengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut. PAI menjadi mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari ditengah tengah masyarakat (Zubaedi, 2011: 274)
Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan penddik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.24 Karakteristik pendidikan Islamdiantaranya adalah: pertama, pendidikan Islam adalah penekanan pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah SWT. Kedua, pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang, berkembang dalam suatu kepribadian. Setiap pencari ilmu dipandang sebagai makhluk Tuhan yang dihormati dan disantuni. Ketiga, pengalaman ilmu pengetahuan atas dasar tanggung jawab kepada Tuhan dan masyarakat
b. Ruang Lingkup
Pendidikan Agama Islam Pendidikan islam merupakan sebuah sistem yang memiliki keterkaitan antara komponen-komponen. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, pendidik, anak didik, alat-alat pendidikan dan lingkungan. Dengan demikian pendidikan Islam sebagai sistem merupakan kegiatan yang didalamnya mengandung, aspek tujuan, anak didik, pendidik, alatalat pendidikan dan lingkungan, yang antara satu dengan yang lain salingberkaitan dan membentuk suatu sistem terpadu(Basuki dan Miftahul Ulum, 2007:12)
Pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilainilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. Secara khusus pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam
B. Model PembelajaranCooperatif learning Jigsaw
1. Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw
Pendidikan modern mengakui pentingnya melibatkan siswa dalam proses belajar yang aktif, kolaboratif, dan membangun keterampilan sosial. Salah satu model pembelajaran yang mencapai tujuan ini adalah Model Kooperatif Jigsaw. Model ini telah terbukti efektif dalam menggalakkan partisipasi siswa, mengembangkan pemahaman yang mendalam, dan mempromosikan kolaborasi antar siswa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep, manfaat, dan implementasi Model Kooperatif Jigsaw, serta merujuk kepada sumber-sumber yang mendukung pendekatan ini
Model Kooperatif Jigsaw dikembangkan oleh Aronson pada tahun 1978 dan menjadi salah satu pendekatan yang terkenal dalam pembelajaran kooperatif. Pendekatan ini menggabungkan elemen kerja kelompok dan tanggung jawab individu dalam proses belajar. Dalam Model Jigsaw, siswa bekerja dalam dua tahap: tahap eksperimen dan tahap kelompok gabungan. Pada tahap eksperimen, siswa terbagi dalam kelompok kecil, di mana setiap anggota bertugas memahami dan menguasai bagian khusus dari materi pelajaran. Setelah itu, siswa dengan peran yang sama dalam kelompok yang berbeda (kelompok kelompok gabungan) berkumpul untuk berbagi pengetahuan mereka. Hal ini mendorong siswa untuk saling mengajar, mendengarkan, dan berkolaborasi guna memahami keseluruhan materi.
Penerapan Model Kooperatif Jigsaw memiliki manfaat yang signifikan. Pertama, model ini mendorong partisipasi aktif setiap siswa, mengurangi ketidaksetaraan dalam kontribusi dan penerimaan informasi. Kedua, kolaborasi yang terjadi merangsang diskusi mendalam dan membantu siswa melihat berbagai sudut pandang. Ketiga, siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan menghargai pendapat orang lain. Keempat, model ini meningkatkan pemahaman siswa karena mereka harus merangkum, mengelompokkan, dan mengajarkan informasi kepada rekan-rekan mereka.
Implementasi Model Jigsaw memerlukan perencanaan dan pengaturan yang matang. Guru harus memilih materi yang dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang relevan. Siswa kemudian diberi tugas untuk memahami bagian yang ditentukan. Pada tahap berbagi di kelompok kelompok gabungan, guru memfasilitasi diskusi dan memastikan setiap anggota kelompok berkontribusi. Hasil dari diskusi ini dapat diakses oleh seluruh kelas sebagai tambahan informasi.
2. Materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan zina
a. Larangan Pergaulan Bebas
1. Q.S. al-Isrā’/17:32
a. Lafal Ayat dan Artinya
“Dan janganlahkamumendekati zina; (zina) itusungguhsuatuperbuatankeji, dan suatujalan yang buruk”.
b. Hukum tajwid
Kandungan Ayat
Secaraumum Q.S. al-Isrā’/17:32 mengandunglaranganmendekati zina sertapenegasanbahwa zina merupakanperbuatankeji, dan suatujalan yang buruk. Allah Swt. Secarategasmemberpredikatterhadapperbuatan zina melaluiayattersebutsebagaiperbuatan yang merendahkanharkat, martabat, dan kehormatanmanusia. Karena bahayanyaperbuatan zina, sebagailangkahpencegahan, Allah Swt. Melarangperbuatan yang mendekatiataumengarahkepada zina.
Imam Sayuṭidalamkitabnya al-Jami’ al-Kabir menuliskanbahwaperbuatan zina dapatmengakibatkanenamdampaknegativebagipelakunya. Tiga dampak negatif menimpa pada saat di dunia dan tiga dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat
1. Perilaku pergaulan bebas merujuk pada perilaku yang melanggar norma-norma sosial atau agama, terutama terkait dengan hubungan antara laki-laki dan perempuan di luar ikatan pernikahan. Ayat yang dimaksud adalah Q.S. Al-Isra' (17): 32, yang berbunyi:
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk."
Beberapa contoh perilaku pergaulan bebas sesuai dengan ayat di atas dan hadis terkait adalah:
a. Berpacarantanpatujuanpernikahan dan tanpapengawasandarikeluarga.
b. Bertemusecaraseorangdiridenganlawanjenis yang bukan mahram tanpakeperluan yang dibenarkan agama.
c. Menggunakan media sosial dan internet untuk berhubungan secara tidak pantas dengan lawan jenis.
d. Mengikuti gaya hidup bebas dan hedonis yang mengabaikan nilai-nilai moral dan agama.
Akibat dari perilaku pergaulan bebas ini dapat mencakup:
a. Terjadinya zina dan berbagai bentuk perbuatan terlarang lainnya yang merusak kehormatan dan harga diri individu.
b. Terjadinya keretakan dalam hubungan keluarga dan sosial.
c. Menimbulkan rasa malu dan kesedihan dalam masyarakat, khususnya bagi keluarga yang terkena dampaknya.
d. Mengancam kesehatan fisik dan mental, termasuk risiko penularan penyakit menular seksual.
e. Memicu ketidakstabilan emosional dan perasaan bersalah pada individu yang terlibat.
2. Manfaat dan Hikmah Larangan Pergaulan Bebas:
Larangan pergaulan bebas memiliki manfaat dan hikmah yang penting bagi individu dan masyarakat, di antaranya:
a. Mempertahankan moralitas dan integritas sosial: Larangan ini membantu mempertahankan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, sehingga orang lebih cenderung menjaga kehormatan diri dan menghormati batasan-batasan agama dalam berhubungan dengan lawan jenis.
b. Mencegah penyebaran penyakit menular seksual: Dengan menghindari pergaulan bebas, risiko penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, gonore, dan lainnya dapat diminimalisir.
c. Menjaga keutuhan keluarga: Dengan menghindari perilaku pergaulan bebas, orang lebih cenderung membangun hubungan yang sehat dalam ikatan pernikahan, sehingga dapat memperkuat keutuhan keluarga.
d. Menghargai peran dan martabat perempuan: Larangan ini dapat membantu melindungi perempuan dari penyalahgunaan dan eksploitasi dalam hubungan yang tidak sah.
e. Meningkatkan stabilitas sosial: Dengan menghormati larangan ini, masyarakat cenderung lebih stabil dalam hal hubungan antarindividu dan kelompok.
3. Menghindari dan Menanggulangi Perilaku Pergaulan Bebas:
a. Pendidikan agama dan moral: Pendidikan agama yang baik dan pembelajaran nilai-nilai moral di rumah, sekolah, dan masyarakat dapat membantu menghindari perilaku pergaulan bebas dengan membangun kesadaran tentang pentingnya mematuhi aturan-aturan agama dan sosial.
b. Pengawasan keluarga: Keluarga dapat berperan dalam menghindari perilaku pergaulan bebas dengan memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas dan pergaulan anak-anak mereka.
c. Membentuk lingkungan yang sehat: Masyarakat dan lingkungan sekitar dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku yang baik dan menghormati nilai-nilai agama dan sosial.
d. Pembatasan akses ke konten negatif: Mengurangi paparan terhadap konten yang merangsang perilaku bebas di media sosial, televisi, dan internet dapat membantu mengurangi dorongan untuk terlibat dalam pergaulan bebas.
e. Menggalakkan pola pergaulan yang sehat: Mendorong terbentuknya kelompok sosial yang positif dan mendukung, di mana aktivitas-aktivitas yang bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai agama dapat dijalankan bersama-sama.
f. Penguatan keimanan: Memperkuat iman dan keyakinan terhadap ajaran agama dapat menjadi landasan kokoh dalam menghadapi godaan perilaku pergaulan bebas.
g. Mencari bantuan profesional: Jika seseorang sudah terjerumus dalam perilaku pergaulan bebas, mencari bantuan dari profesional seperti psikolog, konselor, atau dukungan agama dapat membantu dalam menanggulangi masalah tersebut.
Semua langkah di atas bertujuan untuk membentuk individu yang bertanggung jawab, sadar nilai, dan mampu menjaga diri dari pergaulan bebas yang dapat membawa dampak negatif bagi diri sendiri dan masyarakat.
b. Larangan Perbuatan zina
1. Pengertian Zina
Secara bahasa zina adalah perbuatan dengan cara memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan yang mendatangkan syahwat, dalam persetubuhan yang haram, yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan yang sah. Maksud dari perempuan yang mendatangkan syahwat adalah seorang yang berjenis kelamin perempuan baik yang dewasa (baligh) ataupun yang masih kecil.
Dari pengertian ini bisa disimpulkan bahwa persetubuhan dengan hewan ataupun mayat tidak bisa dikategorikan zina. Pelaku tindak keji tersebut tidak terkena had. Walaupun demikian, hakim atau penguasa berhak men-ta’zir (menghukumnya dengan pertimbangan maslahat) hingga ia jera dan menyadari bahwa perbuatan menyetubuhi hewan ataupun mayat adalah tindakan haram yang harus dihindari.
Adapun maksud dari persetubuhan yang haram menurut zat perbuatannya adalah hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri (hubungan seksual di luar pernikahan atau perkawinan yang sah).
Sedangkan maksud dari “bukan karena syubhat” adalah perzinaan yang terjadi bukan karena seorang laki-laki mengira bahwa wanita yang ia setubuhi adalah pasangan yang sah untuknya, seperti istrinya. Jika seorang laki-laki menyetubuhi seorang wanita yang ia kira adalah istrinya, maka had tidak dikenakan untuknya.
2. Status Hukum Zina
Para ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram dan termasuk salah satu bentuk dosa besar. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’:32)
Di antara hadis tentang keharaman zina yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud berikut:
Artinya: “Saya (Abdullah Ibnu Mas’ud) bertanya: “Ya Rasulullah dosa apakah yang paling besar?” Nabi menjawab: “Engkau menyediakan sekutu bagi Allah Swt., padahal dia menciptakan kamu.” Saya bertanya lagi: ”Kemudian (dosa) apalagi?” Nabi menjawab: ”Engkau membunuh anakmu karena khawatir jatuh miskin” Saya bertanya lagi: “Kemudian apalagi?” Beliau menjawab: “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” (HR.Bukhari dan Muslim)
3. Dasar Penetapan Hukum Zina
Penerapan had bagi yang melakukan perbuatan zina (laki-laki dan perempuan) dapat dilaksanakan jika tertuduh diyakini benar-benar telah melakukan perzinaan. Untuk itu diperlukan penetapan secara syara’. Namun Rasulullah sangat hati-hati dalam melaksanakan had zina ini. Beliau tidak akan melaksanakan had zina sebelum yakin bahwa tertuduh benar-benar berbuat zina.
Berikut dasar-dasar yang dapat digunakan untuk menetapkan bahwa seseorang telah benar-benar berbuat zina:
1. Adanya empat orang saksi laki-laki yang Kesaksian mereka harus sama
dalam hal tempat, waktu, pelaku dan cara melakukannya. Firman Allah SWT:
Artinya: “Dan (terhadap) wanita yang mengerjakan perbuatan keji (berzina) hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya).”(QS. An- Nisa’:15)
2. Pengakuan pelaku zina, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Jabir bin Abdillah a. berikut ini:
Artinya: “Dari Jabir bin Abdullah al-Anshari ra. Bahwa seorang laki-laki dari Bani Aslam datang kepada Rasulullah dan menceritakan bahwa ia telah berzina. Pengakuan ini diucapkan empat kali. Kemudian Rasul menyuruh supaya orang tersebut dirajam dan orang tersebut adalah muhshan.” (HR. al-Bukhari)
Sebagian ulama berpendapat bahwa kehamilan perempuan tanpa suami dapat dijadikan dasar penetapan perbuatan zina. Akan tetapi Jumhur Ulama’ berpendapat sebaliknya. Kehamilan saja tanpa pengakuan atau kesaksian empat orang yang adil tidak dapat dijadikan dasar penetapan zina.
Had zina dapat dijatuhkan terhadap pelakunya, jika telah terpenuhi syarat- syarat sebagai berikut :
1. Pelaku zina sudah baligh dan berakal
2. Perbuatan zina dilakukantanpapaksaan
3. Pelaku zina mengetahuibahwakonsekuensidariperbuatan zina adalah had
4. Telah diyakinisecarasyara’ bahwapelakutindak zina benar-benarmelakukanperbuatankeji
4. Macam-macam Zina dan Had-nya
Dalam kajian Fikih, zina dapat dibedakan menjadi dua, pertama: zina mukhshan, dan kedua: zina ghairu mukhshan.
1. Zina Mukhshan yaitu perbuatan zina yang dilakukan oleh seorang yang sudah menikah. Ungkapan “seorang yang sudah menikah” mencakup suami, istri, janda, atau duda. Had (hukuman) yang diberlakukankepadapezinamukhshanadalah
Teknis penerapan hukuman rajam yaitu, pelaku zina mukhshan dilempari batu yang berukuran sedang hingga benar-benar mati. Batu yang digunakan tidak boleh terlalu kecil sehingga memperlama proses kematian dan hukuman. Sebagaimana juga tidak dibolehkan merajam dengan batu besar hingga menyebabkan kematian seketika yang dengan itu tujuan “memberikan pelajaran” kepada pezina mukhshon tidak tercapai.
2. Zina Ghairu Mukhshan yaitu zina yang dilakukan oleh seseorang yang belum pernah menikah. Para ahli fikih sepakat bahwa had (hukuman) bagi pezina ghairu mukhshan baik laki-laki ataupun perempuan adalah cambukan sebanyak 100
Adapun hukuman pengasingan (taghrib/nafyun) para ahli fikih berselisih pendapat.
a. Imam Syafi’i dan imam Ahmad berpendapat bahwa had bagi pezina ghairu mukhshan adalah cambu sebanyak 100 kali dan pengasingan selama 1
b. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa had bagi pezina ghairu mukhshan hanya cambuk sebanyak 100 Pengasingan menurut Abu Hanifah hanyalah hukuman tambahan yang kebijakan sepenuhnya dipasrahkan kepada hakim. Jika hakim memutuskan hukuman tambahan tersebut kepada pezina ghairu mukhshan, maka pengasingan masuk dalam kategori ta’zir bukan had.
c. Imam Malik dan Imam Auza’i berpendapat bahwa had bagi pezina laki- laki merdeka ghairu mukhshan adalah cambukan sebanyak 100 kali dan pengasingan selama 1 tahun. Adapun pezina perempuan merdeka ghairu mukhshan hadnya hanya cambukan 100 Ia tidak diasingkan karena wanita adalah aurat dan kemungkinan ia dilecehkan di luar wilayahnya.
d. Dalil yang menegaskan bahwa pezina ghairu mukhshan dikenai had berupa cambuk 100 kali dan pengasingan adalah;
e. Firman Allah dalamsurat an-Nur ayat 2:
Artinya: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina maka deralah pada tiap-tiap dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada mereka mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur : 2)
· Sabda Rasulullah SAW:
Artinya: “ Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaini, dia berkata : “Saya mendengar Nabi menyuruh agar orang yang berzina dan ia bukan muhshan, didera 100 kali dan diasingkan selama satu tahun.”(HR.al-Bukhari)
5. Hikmah Diharamkannya Zina
Zina merupakan sumber berbagai tindak kemaksiatan. Di antara hikmah terpenting diharamkannya zina adalah:
1. Memelihara dan menjaga keturunan dengan Karena anak hasil perzinaan pada umumnya kurang terpelihara dan terjaga.
2. Menjagahargadiri dan kehormatan
3. Menjaga ketertiban dan keteraturan rumah tangga
4. Memunculkan rasa kasih sayang terhadap anak yang dilahirkan dari pernikahan
C.Penelitian Terdahulu
1. Sari, E. (2018) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 sebesar 68,75% menjadi 87,5% pada siklus 2
2. Nurisyevi, E. M. (2018) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 sebesar 68,75% menjadi 87,5% pada siklus 2
3. Irawan, A. (2017) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan Model Pembelajaran Think Pair Share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 sebesar 70,83% menjadi 87,5% pada siklus 2
4. Sari, R. (2019) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 sebesar 70,83% menjadi 87,5% pada siklus 2
D.Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam hipotesis penelitian sebagai berikut :Jika dilakukan penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Pancasila 3 Baturetno.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Wina Sanjaya juga mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut (Wina Sanjaya, 2013: 149). Dapat disimpulkan bahwa penelitan tindakan kelas adalah rancangan tindakan yang dimaksudkan untuk menanggulangi permasalahan dalam pembelajaran.
Sehingga Penelitian ini merupakanpenelitian tindakankelasdenganmodelprojectbased learning ataupembelajaran berbasisproyek.Dalampenelitianinipesertadidik akan diarahkan bersamauntuk menghasilkan sebuah poster digitaldan video singkatmelalui proyekyang ditentukanlangkah-langkahnyabersama.Dimanadiakhirpembelajarandan penelitian nantipesertadidik akanmempresentasikanhasilproduknyakemudian dievaluasiterkaitbagaimanahasilproduk tersebutdanbagaimanapengaruhdari model pembelajaranberbasisproyekinidalammeningkatkanhasilbelajarpeserta didik pendidikanagamaIslam materiLarangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina.
B. Variabel Penelitian
Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini variabel-variabel yang akan di selidiki adalah sebagai berikut:
1. Variabel input: Peserta didik kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno tahun pelajaran 2023/2024.
2. Variabel proses: Menggunakan Model PembelajaranCooperative Learning Jigsawpada mata pelajaran PAI.
3. Variabel output: Peningkatan Hasil belajar materi Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X tahun pelajaran 2023/2024 SMK Pancasila 3 Baturetno.
2. Sampel
Sampel yang akan digunakan dalam penilitian ini adalah kelas X TSMA dengan jumlah total peserta didik 16siswa dari 31 siswa.
D.Jenis, Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata atau verbal. Cara memperoleh data kualitatif dapat di lakukan melalui wawancara. Dalam hal ini data diperoleh melalui :
1) Wawancara
2) Observasi
3) Dokumentasi
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk angka. Dalam bentuk angka ini maka data kuantitatif dapat di proses menggunakan rumus matematika atau dapat juga di analisis dengan sistem statistik. Dalam hal ini data diperoleh melalui :
1) Hasil Tes
2) Angket
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh peneliti langsung di lapangan ketika melaksanakan penelitian, beberapa data yang didapat yang termasuk data primer :
1) Hasil wawancara
2) Hasil tes
3) Hasil angket
4) Dokumentasi
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data-data yang sudah tersedia, beberapa yang termasuk data sekunder yaitu :
1) Profil sekolah
2) Data peserta didik
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang terjadi pada saat di kelas terkait kurikulum, materi, penerapan strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan kondisi peserta didik dalam proses belajar mengajar, hasil wawancara diperoleh dari guru mata pelajaran PAI SMK Pancasila 3 Baturetnopada saat prapenelitian.
b. Observasi
Observasi dilaksanakan dengan cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) selama proses penelitian berlangsung, observasi yang dilakukan merupakan observasi tertutup dengan mengambil data dari responden, data-data yang di observasi antara lain: data jumlah peserta didik dan profil X SMK Pancasila 3 BaturetnoKabupaten Wonogiri yang diperoleh dari pihak sekolah.
c. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes tertulis berbentuk essai yang telah diuji validitasnya untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik terkait materi tata krama, sopan santun dan rasa malu diberikan pada akhir pembelajaran.
d. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Angket pada penelitian ini bersifat tertutup dengan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Tujuan penggunaan angket ini adalah untuk mengetahui respon peserta didik terhadap keterlaksanaan model project based learning atau pembelajaran berbasis proyek setelah selesai mengikuti proses pembelajaran.
e. Dokumentasi
Bentuk dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan pembelajaran dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.Dalam penelitian tindakan kelas ini, menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data Kuantitatif (hasil belajar siswa) guna untuk mencari nilai rata-rata, presentase keberhasilan belajar, dan lain-lain. Data kualitatif guna untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar (afektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias siswa dalam belajar, kepercayaan diri dan sebagainya, dapat dianalisis secara kualitatif. Setelah pemeriksaan awal telah dilakukan dan data yang terkumpul sudah dianggap sesuai dengan yang diharapkan, selanjutnya peneliti menetapkan prosedur penskoran data (Ibnu Hajar, 1996: 209).
BAB IV
A. HasilPenelitian
PenelitianiniberbasispadaPenelitianTindakanKelas(ClassroomAction Research) dengan menggunakan model Cooperative Learning Jigsawyangdilaksanakandalamduasiklus.Padasetiapsiklusmodelproblembasedlearning terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (plan), tindakan (act),pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Pelaksanaan siklus I dilakukanpada Senin, 31 Juli 2023 pukul 09.00-10.30 WIB, dan pelaksanaan siklus IIpada Rabu, 2 Agustus 2023 pukul 09.00-10.30 WIB.
Subyekyangdigunakandalampenelitiantindakankelasiniadalahsiswakelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno Kabupaten Wonogiri tahunpelajaran2023/2024yangterdiridari16siswa.Penelitiandilaksanakandenganmenggunakanmodel pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw padamatapelajaranPendidikanAgamaIslammateri larangan pergaulan bebas dan perbuatan zinagunameningkatkanhasil belajar siswa.
Datahasilpenelitianyangdiperolehmeliputihasildatateshasilbelajar,wawancaraguru dan siswa, data hasil observasi aktivitas guru dan siswa, sertadokumentasi.Datatentangpenerapanmodel pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw selama berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar diperolehdari hasilwawancaraguru dan siswa,serta lembar observasi aktivitas gurudan siswa. Hasil penelitian diawali dengan wawancara. Wawancara dilakukanguna memperoleh gambaran mengenai pembelajaran Pendidikan Agama Islampada materi Larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina, karakteristik siswa, kendalayang dihadapi guru ketika mengajar, upaya yang dilakukan guru dan hasilbelajaryangtelahdilakukan,danwawancarasetelahdilakukantindakan.Observasidilakukanuntukmengamatiaktivitasgurudansiswapadasaatsebelummenerapkanmodel pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw dansesudahmenerapkanmodel pembelajaranCooperative Learning Jigsaw.Tes dilakukan guna mengumpulkan data mengenaihasil belajar siswapadapembelajaranPendidikanAgamaIslampadamateriLarangan pergaulan bebas danperbuatan zina
Dokumentasidigunakanuntukmenambahkredibilitaspenelitiansepertifoto-fotopadasaatprosespembelajaran,penilaianhasilbelajar, dan profil sekolah. Berikut ini adalah data dari hasil setiap tahap yangdilakukanoleh peneliti.
1. PraSiklus
Pada tahap pra siklus peneliti berkunjung ke sekolah untuk menjelaskanmaksudkedatangan danmemintaizinkepadakepala sekolahdiSekolahMenengah Kejuruan yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu SMK Pancasila 3 Baturetno Kabupaten Wonogiri. Peneliti yang juga guru Pendidikan Agama Islamhadir di sekolah padahari Jumat, 21 Juli 2023. Kemudian peneliti berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menjelaskan maksud tujuan dan meminta izin penelitian.Padatahapprasikluspenelitimelakukanpengamatanlapangandanmengidentifikasimasalah.Penelitimelakukanpengamatan/observasiaktivitasguru dan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaranPendidikanAgamaIslam.
BerdasarkanhasilobservasipadasaatpembelajaranPendidikanAgamaIslam,gurumenyampaikanmateridenganmenggunakanmetodeceramah,tanyajawab,danpenugasankepadasiswa.JampelajaranPendidikanAgama Islam yaitu pada hari Jumat pukul 09.00-10.30 WIB. Berdasarkanpengamatandilapangan,jampelajaranyangtergolongsiangtersebutmenjadikan beberapa siswa kurang berkonsentrasi, lemas, mengantuk, danbeberapalainnyamembuatkegaduhandenganberpindah-pindahtempatketika guru menyampaikan materi pelajaran. Materi pelajaran dijelaskan olehguru disampaikan secara runtut dan jelas. Namun dalam proses pembelajaranguru belum menggunakan model pembelajaran maupun media tertentu yangdapatmenarik perhatiandan konsentrasi siswa.
Masihbanyakguruyangmengajarnamunmetodeyangdigunakan kurang menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa bosan dan lebihmemilih untuk berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Padahal salahsatu salah satu faktor keberhasilan pembelajaran selain hasil belajar adalahguruharuslebihkreatifdanmenyenangkandalampembelajaran.Dalampelajaran Pendidikan Agama Islam yang dirasa sulit diingat siswa adalahmateri Larangan Pergaulan Bebas dan perbuatan zina, karena siswa sebenarnya dituntutuntuktidakhanyamengetahuimakna larangan pergaulan bebas dan zinamelainkandapat mengamalkannya.
Materi Larangan Pergaulan Bebas dan perbuatan zina masih tergolong susah untuk diingat dan dipahami, jam pelajaran yang terpotong di hariyang berbeda juga merupakan faktoryangmengakibatkanhasilbelajarsiswarendah.Jampelajaranyangdilaksanakan setiap hari Senin pukul 09.00-10.30 WIB, mengakibatkan siswamalas mendengarkan, tidak bersemangat, dan kurang berkonsentrasi dalammenerimamateriyang disampaikan,bahkanbeberapasiswamembuatkegaduhan. Hal ini selarasdengan hasil pengamatan peneliti dilapangan. Halinimenjadi kendala atau hambatan ketika Beliau mengajar. Untuk mengatasihal tersebut, upaya yang dilakukan beliau hanya memberi arahan dan nasehat dan sesekali ancaman kepadasiswa-siswanya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswaKelas X TSMA, siswa mengatakan bahwa masih kurang paham dan susahdiingat dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru.Karena dalam materi Larangan Pergaulan Bebas dan perbuatan zinasiswatidakhanyamengetahuimakna larangan pergaulan bebas dan zinamelainkan dapat mengamalkannya. Ada beberapa siswa menyatakan bahwamerekasenangbelajaryangdisisipidenganpermainanatauicebreakingyangdapatmenjadikanmerekasemangatkembalidalammenerima materi yang diajarkan oleh guru.
Selain itu, diperkuat dengan hasil nilai pretes siswa kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno yang melibatkan 16 siswa menunjukkanbahwahampirsebagianbesaryangmendapatnilaidibawahKriteriaKetuntasanMinimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Data hasil penilaian hariansiswapadatahapprasiklus adalah sebagaiberikut.
1. Tabel 4.1
RekapitulasiHasilPenilaianPrasiklus
No.
Nama
KKM
Nilai Akhir
KetT
/ TT
1.
aan ardiansyah
70
80
T
2.
akbar dwi maulana
70
60
TT
3.
akhmal vasa nuril
70
80
T
4.
annas meylano
70
30
TT
5.
ariyanto muhammad
70
30
TT
6.
arya rizky dharma
70
50
TT
7.
awan zakri mursalim
70
70
TT
8.
daffa erlangga
70
80
T
9.
dimas aji nurdiansyah
70
40
TT
10.
dino galih santoso
70
80
T
11.
farel hayden ferico
70
30
T
12.
farid didin setyawan
70
50
TT
13.
gilang aji saputra
70
70
T
14.
haswi nur wibowo
70
90
T
15.
mei puspita sari
70
60
TT
16.
miftahul khair ar
70
60
T
JumlahSiswa
16
Jumlah NilaiSiswa
960
Nilairata-rata
60
Presentaseketuntasanbelajar
42 %
Keterangan:
TT : Tidak Tuntas (Nilai dibawah KKM)T: Tuntas (Nilai≥70)
Berdasarkantabelrekapitulasihasilpenilaianhariandiatas,dari16siswahanya7siswayangmampumelampauiKKM(KriteriaKetuntasanMinimal)dan9lainnyamendapatkannilaidibawahKKM.
Berikutiniadalahperhitunganrata-ratadanpersentaseketuntasanbelajar:
a.Keteranganrata-ratahasilbelajar
∑x
X=
∑n
960
X=
16
=60 (TidakBaik)
b.Keteranganpersentasebelajar
f
P= ------ x 100 %
N
9
P= ------- x 100%
16
P=56,25%(Sangat TidakBaik)
BerdasarkanpaparanhasilprasiklusdapatdisimpulkanbahwahasilbelajarsiswapadamatapelajaranPendidikanAgamaIslamkhususnyamateri Larangan Pergaulan Bebas dan perbuatan zinatergolongrendah.Persentaseketuntasanbelajaryakni42%dengankriteriasangattidakbaikdannilairata-rata60dengankriteriatidakbaik.Olehsebabitu,perludiadakanperbaikantindakanpadapelaksanaanpembelajarandi dalam kelas.
2. Siklus 1
a. Perencanaan(Planning)
Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana tindakan yang akandilaksanakanpadasiklusI.Kegiatanyangdilaksanakanpenelitidiantaranyaadalahmempersiapkanlembarkerjapesertadidik,menyiapkanfototerkaitproblemmateriyangakandipecahkan,menyusun dan menyiapkan instrumen observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa,menyiapkan peralatan dokumentasi, serta membuat Modul Ajar (MA) siklus I yang disesuaikan dengan langkah-langkahmodel pembelajaran cooperative learning.
Setelahmenyiapkansegalakebutuhanyangakandigunakandalampembelajaran, peneliti melakukan validasi Modul Aja, butir soal, instrumenaktivitasgurudansiswa. Perangkat pembelajaran yang telah disusunpeneliti kemudian di validasikan. Kegiatanvalidasi dilakukan dengan tujuan agar perangkat pembelajaran yangtelahdibuat sesuai denganyanghendak diukur.
b. Tindakan(Acting)
Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan penelitianpada hariSenin,24Juli2023pukul 09.00-10.30 Wibb .Penelitiandilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran PendidikanAgamaIslaminimemilikikomposisikinerjapenelitisebagai pelaksanaandan teman sejawat sebagai observer. Pelaksanaan tahaptindakan ini dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu, kegiatan Pendahuluan,kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Hal iniselarasdenganModul Ajar (MA)yangtelahdisusundansudahdivalidasi.
c. Pengamatan(observer)
Tahappengamatandilakukanselamaproseskegiatanbelajarmengajarberlangsung.Observerhanyabertindaksebagaipengamatdan tidak mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Hal yang diamati observeradalah aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaranberlangsung dengan menggunakan panduan lembar observasi aktivitasguru dan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun. Adapunhasilpengamatanyang telahdilakukanobserveradalahsebagai berikut:
1) HasilObservasiAktivitasGuru
HasilpelaksanaanobservasiaktivitasgurupadasiklusIterlihatpadakegiatanpendahuluan,kegiataninti,dankegiatanpenutuppadalembarobservasi.Padalembarobservasiaktivitas guru,terdapat 12 aspek yang diamati dengan rincian sebanyak 11 aspekditerapkan,dan1aspektidakmunculkarenapenerapan model cooperative learning jigsaw yaitumenyampaikantujuanpembelajaran.
2) HasilObservasiAktivitasSiswa
HasilpelaksanaanobservasiaktivitassiswapadasiklusIterlihatpadakegiatanpendahuluan,kegiataninti,dankegiatan penutup padalembar observasi. Pada lembar observasi aktivitas siswa, terdapat 10aspekyangdiamatidenganrinciansebanyak9aspekyangtelahmunculdanmasihada1aspekyangbelummuncul.Aspekyangbelummuncul adalah masih fokus pada bacaan yang disampaikan waktupresentasibelum menjabarkan sendiri.
3) HasilNilaiSiswa
Padakegiatanpembelajaranyangtelahdilakukan,telahdidapatkanhasilbelajar padasiklusIyaitu sebagaiberikut:
2. Tabel 4.2RekapitulasiHasilPenilaianSiklusI
No.
Nama
KKM
Nilai Akhir
KeteranganT
/ TT
1.
aan ardiansyah
70
90
T
2.
akbar dwi maulana
70
70
T
3.
akhmal vasa nuril
70
90
T
4.
annas meylano
70
80
T
5.
ariyanto muhammad
70
60
TT
6.
arya rizky dharma
70
60
TT
7.
awan zakri mursalim
70
80
T
8.
daffa erlangga
70
90
T
9.
dimas aji nurdiansyah
70
80
T
10.
dino galih santoso
70
80
T
11.
farel hayden ferico
70
70
T
12.
farid didin setyawan
70
80
T
13.
gilang aji saputra
70
60
TT
14.
haswi nur wibowo
70
90
T
15.
mei puspita sari
70
60
TT
16.
miftahul khair ar
70
90
T
JumlahSiswa
16
Jumlah NilaiSiswa
1.230
Nilairata-rata
76,87
Presentaseketuntasanbelajar
75 %
Keterangan:
TT:TidakTuntas(NilaidibawahKKM)T: Tuntas(Nilai ≥70)
Berdasarkantabelrekapitulasihasilpenilaianhariandiatas,dari16siswaterdapat 12siswayangmampu melampaui KKM(KriteriaKetuntasanMinimal),4lainnyamendapatkannilaidibawahKKM.Berikutiniadalahperhitunganrata-ratadanpersentaseketuntasanbelajar.
a. Keteranganrata-ratahasilbelajar
∑x
X = ∑n
1230
X=
16
=76,87
b. Keteranganpersentasebelajar
f
P= ------x100 %
N
12
P= ----- x100 %
16
P =75 %
Berdasarkan paparan hasil pada siklus I dapat disimpulkan bahwahasilbelajarsiswapadamatapelajaranPendidikanAgamaIslamkhususnyamateri larangan Pergaulan Bebas dan perbuatan zina telahmencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Nilai rata-rata 76,87dengankriteriacukupdanpersentaseketuntasanbelajaryakni75%dengankriteriabaik.Adapunindikatorkinerjayangmenjadipatokanadalahmencapai nilai perolehan rata-rata hasil belajar adalah ≥70. Akan tetapi,persentase ketuntasan belajar belum mencapai indikator kinerja. Adapunindikatorkinerja persentaseketuntasan belajaradalah80%.
Hasil nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Pendidikan AgamaIslam materi Larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina kelas XTSMA SMK Pancasila 3 Baturetno dari tahap pra siklus sebelum diterapkannyamodelpembelajaranCooperative Learning JigsawhinggasiklusIsetelahditerapkannya model pembelajaran Cooperative Learning Jigsawdapat dilihatpadatable,grafikdan diagramlingkaranberikut:
NO
NilaiRata-Rata
PraSiklus
56,25
SiklusI
76,87
PerbandinganNilaiRata-Rata
PraSiklusdanSiklus1
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
NilaiRata-Rata
Prasiklus
56,25
Siklus1
76,87
3.
NilaiRata-Rata
76,87 56,25
PraSiklus Siklus I
Grafik4.1Nilairata-ratasiswa
Diagram Lingkaran 4.1Nilairata-ratasiswa
d. Refleksi(reflect)
1) KekurangandanPenyebab
Pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan oleh peneliti padaSenin,24 Juli 2023 Pukul 09.00-10.30 WIB terhadapsiswa kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno,masihterdapatbeberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu belum tercapainyanilaiyangdiperolehsiswasesuaiindikatorkinerjayangtelahditentukan. Perolehan nilai siswa sebesar 76,87 dan telah mencapaiindikatorkinerja.Adapunindikatorkinerjayangmenjadipatokanadalahmencapai≥70.Akantetapi,persentaseketuntasanbelajarbelummencapaiindikatorkinerja.Adapunindikatorkinerjapersentaseketuntasanbelajaradalah80%. Selainperolehannilai siswa, nilaiperolehanaktivitassiswajugamasihbelummencapaiindikatorkinerja,yaitu 70 dengan kriteria cukup baik. Adapun indikator kinerja yangmenjadipatokan adalahmencapai80.
Secara umum, kekurangan yang timbul terjadi dikarenakan beberapahal,yaitu:
a) Apersepsiyangdilaksanakankurangmaksimaldanterbatasnyawaktupenelitian.Hampirseluruhsiswadalamsatukelaslupatentang materi Larangan perbagualan bebas dan zina, hanyamengingatbeberapa makna dari larang pergaulan bebas saja.
b) Siswa kurang aktif dalam menanyakan hal yangbelum dipahamidari penjelasan yang telah disampaikan guru baik mengenai materipelajaranmaupunlangkah-langkahpembelajarandenganmenerapkanCooperative Learning Jigsaw.
c) Siswakurangtertibpadasaatprosespembelajaranberlangsung.
Beberapa siswa yang kurang tertib tersebut mengerjakan aktivitaslainketikagurusedangmenjelaskanmateri,berbicaradengantemannya,danadapulasiswayang lupamembawabukupelajaran dan buku catatan.
d) Penjelasan materi oleh guru kurang maksimal dilihat dari jawabanyangditulisolehsiswapadalembarkerja,masihbanyaksiswayangmenjawabdengan jawabanyang kurang tepat.
Dari data yang telah didapatkan dan belum memenuhi indikatorkinerja,penelitimerasaperlumelakukanperbaikandenganmelanjutkanpenelitian ini ke siklus selanjutnya, yaitu siklus II. Dengan adanyasiklusIIini,diharapkanhasilyangakandiperolehnantinyadapatmencapaiindikatorkinerja yang telah ditetapkan.
2) RencanaPerbaikan
Berdasarkansebabkekuranganyangtelahdipaparkan,makadiperlukanrencana perbaikan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut.Olehsebabitu,padasiklusIIpenelitiakanmenggunakanmodelpembelajaran Cooperative Learning Jigsawyang lebih baik lagi, agar siswamudahmengingatmateridalamjangkawaktuyanglama,gunameningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa. Selain itu, untukmengatasisiswayangkurangtertibselamaprosespembelajaranberlangsung, peneliti akan memberikan apresiasi pada siswa yang aktifdantertibsaatpembelajaranberlangsung.Pemberian apresiasi atau hadiah akandiberikan pada saat pembelajaran telah selesai serta memaksimalkanapersepsi yang merupakan kegiatan yang menjembatani pengetahuanlamadengan pengetahuanyang akan dipelajari.
Pada siklus II, diharapkan siswa lebih aktif dantertib pada saatpembelajarberlangsung.Sebab,haltersebutakanmempengaruhiperolehanhasilobservasiaktivitassiswadanhasilbelajarsiswa.
3. Siklus 2
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus sebelumnya yang biasadisebutdengansiklusperbaikandandilakukansetelahsiklusItelahdilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitumodel pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw. Namun, dalam pelaksanaanyaterdapat perbaikan dalam proses pembelajaran sesuai dengan hasil refleksipadasiklusI.
Pada tahap ini tidak ada perubahan pada kegiatan awaldan kegiatanpenutup,hanyamemaksimalkansertamengoptimalkanpelaksanaandanwaktu yang telah direncanakan. Berbagai tahapan yangakan dilaksanakanpada siklus II, sama dengan tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan padasiklus I. Tahapan-tahapan tersebut secara berurutan yaitu tahap perencanaan(plan), tahap tindakan (act), tahap pengamatan (observe), dan tahap refleksi(reflect).
a. Perencanaan
Padatahapini,penelitimenyusunrencanatindakanyangakandilaksanakan pada siklus II. Kegiatan yang dilaksanakan peneliti hampirsama dengan siklus I diantaranya adalahadalah mempersiapkan powerpoint, video, lembar kerja peserta didk, menyiapkan peralatan dokumentasi,serta membuat Modul Ajar(MA)siklusIyangdisesuaikandengan langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw .Setelah menyiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalampembelajaran,penelitimelakukanvalidasiMA,butirsoal,instrumenaktivitasgurudansiswa.Penelitimelakukanvalidasiperangkatpembelajaran yang telah disusun peneliti kemudian di validasikan.Kegiatanvalidasidilakukandengantujuanagarperangkatpembelajaranyang telahdibuat sesuaidenganyanghendak diukur.
b. Tindakan(Acting)
Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan penelitianpadahariRabu, 2 Agustus 2023 pukul 09.00-10.30 WIB. Penelitian dilaksanakansecara kolaboratif dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam inimemilikikomposisikinerjapenelitisebagaipelaksanaandan temansejawatsebagaiobserver.Pelaksanaantahaptindakaninidibagimenjaditigakegiatan yaitu, kegiatan Pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Hal iniselarasdenganModul Ajar (MA)yangtelahdisusundansudahdivalidasi.
c. Pengamatan(observer)
Tahappengamatandilakukanselamaproseskegiatanbelajarmengajar berlangsung. Observer hanya bertindak sebagai pengamat dantidak mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Hal yang diamati observer adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaranberlangsung dengan menggunakan panduan lembar observasi aktivitasguru dan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun. Adapunhasilpengamatanyang telahdilakukanobserveradalahsebagai berikut:
1) HasilObservasiAktivitasGuru
HasilpelaksanaanobservasiaktivitasgurupadasiklusIIterlihatpadakegiatanpendahuluan,kegiataninti,dankegiatan penutuppadalembarobservasi.Padalembarobservasiaktivitas guru,terdapat12aspekyangdiamati dansudah dilakukangurusemuanya.
2) HasilObservasiAktivitasSiswa
HasilpelaksanaanobservasiaktivitassiswapadasiklusIterlihatpadakegiatanpendahuluan,kegiataninti,dankegiatan penutup padalembar observasi. Pada lembar observasi aktivitas siswa, terdapat 10aspekyang diamatidansudah dilakukan siswasemuanya.
3) HasilNilaiSiswa
Padakegiatanpembelajaranyangtelahdilakukan,telahdidapatkanhasilbelajar padasiklusII yaitusebagaiberikut:
4. Tabel 4.3RekapitulasiHasilPenilaianSiklusIINo.
Nama
KKM
Nilai Akhir
KeteranganT
/ TT
1.
aan ardiansyah
70
100
T
2.
akbar dwi maulana
70
80
T
3.
akhmal vasa nuril
70
100
T
4.
annas meylano
70
80
T
5.
ariyanto muhammad
70
80
T
6.
arya rizky dharma
70
70
T
7.
awan zakri mursalim
70
80
T
8.
daffa erlangga
70
70
T
9.
dimas aji nurdiansyah
70
80
T
10.
dino galih santoso
70
80
T
11.
farel hayden ferico
70
80
T
12.
farid didin setyawan
70
80
T
13.
gilang aji saputra
70
80
T
14.
haswi nur wibowo
70
90
T
15.
mei puspita sari
70
70
T
16.
miftahul khair ar
70
80
T
JumlahSiswa
16
Jumlah NilaiSiswa
1.300
Nilairata-rata
81,25
Presentaseketuntasanbelajar
100%
Keterangan:
TT:TidakTuntas(NilaidibawahKKM)T: Tuntas(Nilai ≥70)
Berdasarkantabelrekapitulasihasilpenilaianhariandiatas,dari16siswa. Semua siswamampu melampaui KKM(KriteriaKetuntasanMinimal).Berikutiniadalahperhitunganrata-ratadanpersentaseketuntasanbelajar.
c. Keteranganrata-ratahasilbelajar
∑x
X=
∑n
1300
X=
16
=81,25
d. Keteranganpersentasebelajar
f
P= ------100 %
N
16
P= ------- x 100%
16
P=100%
BerdasarkanpaparanhasilpadasiklusIIdapatdisimpulkanbahwahasilbelajarsiswapadamatapelajaranPendidikanAgamaIslamkhususnyamateriLarangan perbagualan bebas dan zinatelahmencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Nilai rata-rata 81,25dengankriteriabaikdanpersentaseketuntasanbelajaryakni100%dengan kriteriasangatbaik.Adapunindikatorkinerjayangmenjadipatokanadalah mencapai nilai perolehan rata-rata hasil belajar adalah ≥70. Akantetapi, persentase ketuntasan belajar sudah mencapai indikator kinerja.Adapunindikator kinerja persentaseketuntasanbelajar adalah 80%.
Hasil nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Pendidikan AgamaIslam materi Larangan perbagualan bebas dan zinakelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno dari tahap siklus II dapat dilihat pada tabel,grafikdan diagram lingkaranberikut:
NO
NilaiRata-Rata
PraSiklus
56,25
SiklusI
76,87
SiklusII
81,25
Grafik 4.2Nilairata-ratasiswa
NilaiRata-Rata
76,87 56,25
81,25
PraSiklus Siklus I Siklus II
Diagram Lingkaran 4.2Nilairata-ratasiswa
d.Refleksi(reflect)
PadasiklusII,penelitimembandingkandanmenganalisa hasil yang diperoleh pada siklus I dansiklusII.Hasilyangdiperolehberasaldari perolehan rata-rata hasiltes, dan persentase ketuntasan belajar. Seluruh hasil tersebutmengalamipeningkatandarisiklusIkesiklusII. Rata-rata hasil belajar mencapai 81,25dengan kriteriabaik, dan persentase ketuntasanbelajarmencapai 100 %dengankriteriasangatbaik,yangartinyaseluruhhasilperolehantelahmencapaiindikatorkinerjayangtelahditetapkan. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk tidakmelanjutkankesiklusselanjutnyakarena pencapaianhasilbelajarsiswaterlihatmengalamipeningkatandisetiapsiklusnya. .
B. Pembahasan
Tahap ini merupakan tahap hasil analisis data yang telahdilakukan peneliti setelah pengumpulan data pada siklus I dan siklus II.Datayangtelahdiperoleh,dianalisisuntukmengetahuiperkembanganpenelitianyangtelahdilaksanakan.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama duasiklus, dapat dikatakan mampu meningkatkan hasil belajar siswapadamatapelajaranPendidikanAgamaIslammateriLarangan pergaulan bebas dan zina dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning jig saw.Berikutiniadalahdeskripsihasilpenelitianyangtelah dianalisis.
1. PenerapanModelPembelajaranCooperative Learning jig saw dalamMeningkatkanHasilBelajarPAI Materilarangan Pergaulan bebas dan Zina pada Siswa Kelas XTSMA SMK Pancasila 3 Baturetno, Wonogiri.Penerapan model pembelajaranCooperative learning jig sawa yangtelahdilaksanakanpadasiklusI dansiklusIImemperoleh hasil yang berbeda pada aktivitas guru dan siswa.Pada siklus I, untuk hasil perolehan aktivitas guru mendapat skor 91,66 dengan kriteria baik dan telah mencapai indikator kinerjadanmeningkatmenjadi100padasiklusIIdengankriteriasangat baik dan telah mencapai indicator kerja. Sedangkan untuk hasilperolehan aktivitas siswa mendapat skor 90 dengan kriteria baikdansudahmencapaiindikatorkinerjadanmeningkatmenjadi100padasiklusII.Adapunindikatorkinerjauntukperolehannilai
aktivitas guru dan siswa mencapai80 dengan kategori baik.PembelajaranyangdilakukanpadasiklusIsampaisiklusIIdenganmenerapkanmodelpembelajarancooperative learning jigsaw menunjukkanhasilyang sangat baik.
2. PeningkatanHasilBelajarSiswaPadaMataPelajaranPAI Materi Larangan Pergaulan Bebas dan ZinapadaSiswaKelasXTSMA SMK Pancasila 3 Baturetno, Wonogiri.
Berdasarkanhasilpenelitian,diperolehdataadanyapeningkatanhasilbelajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materiLarangan Pergaulan Bebas dan Zinadi kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetnodengan menerapkanmodelpembelajarancooperative learning jig saw.Hasiltersebutterlihatpadahasiltestulisyangberjumlah10soal dengan rincian berupa 10. Pada tahap prasiklus diperoleh data sebanyak 7 siswa tuntas (melampaui KKM 70)dari16siswa,denganpersentase42%dannilairata-ratakelasyaitu 60.PadasiklusI,diperolehdatasebanyak12siswatuntas(melampaui KKM 70) dari 16 siswa dengan persentase 75%dan nilairata-ratakelas yaitu 76,87. Sedangkan pada siklus II, mengalami peningkatanmelaluibeberapaperbaikansesuaidenganhasilreflekaipadasiklusII.PadasiklusII,diperolehdatasebanyak16siswatuntas(melampauiKKM70)dari16siswadenganpersentase100%dannilairata-ratakelasyaitu 87,5.
Hasil nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran PendidikanAgama Islam meteri Larangan Pergaulan Bebas dan Zina di kelas X TSMA SMK Pancasila 3 Baturetno, Wonogiri daritahapprasiklussebelum diterapkannya model pembelajaran Cooperative Learning Jigsawhingga siklus I, dan siklus II setelah diterapkannya modelpembelajaranCooperative Learning Jigsawdapatdilihatpadagrafikberikut:
Nilai Rata-Rata Siswa, terlihat peningkatanhasil belajar siswa kelas X TSMA pada mata pelajaran PendidikanAgamaIslamMateri Larangan pergaulan bebas dan zinadaritahapprasiklus, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan pembahasandiatas,dapatdisimpulkanbahwapenerapanmodelpembelajaranCooperative Learning Jigsawdapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi larangan pergaulan bebas dan zinadi kelas X TSMA SMK Pancasila 3 BaturetnoWonogiri.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2011). Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Kagan, S. (1994). Cooperative Learning. Resources for Teachers.
MulyaniSumantri. (2016). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Allyn & Bacon.
Somantri. (1976). Pendidikan Kewarganegaraan Mempunyai Arah. Jakarta.
Sri Sulistyorini. (2009). Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang: Tiara Wacana.
Sukayati. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PPPPTK.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. PenilaianSkalaSikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataanyangtersedia!
No
Pernyataan
Jawaban
Alasan
S
Rg
Ts
1.
Zina dapat merusak kepercayaan dalam hubungan yang sah.
2.
Pernikahan merupakan solusi terbaik untuk menghindari zina.
3.
Norma agama adalah landasan utama dalam menghindari pergaulan bebas dan zina.
4.
Pergaulan bebas adalah hak setiap individu dan tidak perlu diatur.
5.
Zina hanya memiliki dampak negatif jika terbongkar oleh masyarakat.
Catatan: S= Setuju, R=Ragu, TS= Tidak setuju
Nilaiakhir =Jumlah skor yangdiperoleh pesertadidik×100
Skortertinggi4
2. PenilaianKeterampilan
a. Penilaian Proyek
AktivitasPesertaDidik:
Setiap kelasdibagimenjadi4kelompok.Buatlahtruestorydari materi larangan pergaulan bebas dan zina . Setiap kelompok melakukantelaah :
Kisah Nyata: Mengatasi Godaan Pergaulan Bebas
Pada suatu masa di sebuah kota kecil, tinggal seorang remaja bernama Maya. Maya dikenal sebagai gadis yang cerdas dan berbakat di sekolahnya. Namun, saat memasuki masa remaja, ia mulai tergoda oleh pergaulan bebas yang terjadi di sekitarnya. Teman-temannya mulai berubah, sering mengajaknya ke pesta dan berbagai aktivitas yang melibatkan pergaulan yang kurang sehat.
Awalnya, Maya merasa tergoda untuk ikut bergabung dengan pergaulan tersebut. Namun, ia juga merasakan keraguan dalam hatinya. Ia ingat ajaran agama dan nilai-nilai keluarganya yang selalu menekankan pentingnya menjaga diri dan menghormati norma-norma sosial. Maya merasa dilema antara ingin dicintai oleh teman-teman sebaya dan pada saat yang sama, tidak ingin mengabaikan nilai-nilai yang ditanamkan padanya.
Maya akhirnya memutuskan untuk berbicara dengan ibunya tentang perasaannya. Ibunya mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan. Ibu Maya mengingatkan bahwa keputusan-keputusan yang diambilnya sekarang akan membentuk masa depannya. Ia juga mengingatkan Maya akan pentingnya menjaga kehormatan dan martabat diri serta menjauhi pergaulan yang bisa merusaknya.
Dengan dukungan dari ibunya, Maya memutuskan untuk menjaga jarak dari pergaulan bebas dan mengambil keputusan yang lebih baik. Ia menemukan teman-teman baru yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan apa yang diinginkannya. Meskipun mungkin terasa sulit pada awalnya, Maya akhirnya melihat bagaimana keputusan tersebut memberikan dampak positif pada hidupnya. Ia bisa berkembang dalam bidang akademik dan juga menjaga integritasnya sebagai individu.
1.Apa yang membuat Maya merasa dilema dalam kisah ini?
2. Apa yang membantu Maya mengatasi godaan pergaulan bebas?
3. Apa yang membuat ibu Maya menjadi sumber dukungan penting dalam kisah ini?
4. Apa yang Maya pilih untuk lakukan setelah berbicara dengan ibunya?
5. Bagaimana keputusan Maya akhirnya mempengaruhi hidupnya?
b. Penilaian Praktik
Kelompok :
Kelas dibagi 4 kelompok, sesuai dengan Penilaian Proyek yang sudah dilaksanakan. Lalu dipresentasikan dan didiskusikan sesuai dengan tugasnya, lalu membuat kesimpulan tentang kesuksesan atau kegagalan dari materi larangan pergaulan bebas dan zina dipelajari, sementara itu GPAI memberikan penilaian dari masing-masing kelompok.
Individu :
Setiap peserta didik di masing-masing kelas, membuat telaah tentang pengalaman pribadi terkait materi pergaulan bebas dan zina yang dipelajari. Hasilnya dikumpulkan 1 pekan ke depan! Sementara itu, GPAI bersama peserta didik lainnya (yang ditugaskan) untuk memberikan tanggapan dan penilaian dari setiap peserta didik dari masing-masing kelas.
a. Penilaian Portofolio
Tuliskanlah semua aktivitas keagamaan kalian, baik di sekolah, rumah, maupun di masyarakat pada buku Penilaian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
3. Penilaian Pengetahuan
Soal Pilihan Ganda Dan Uraian
Pertanyaan
Kunci Jawaban
Skor
1. Menghindari pergaulan bebas dan zina adalah penting dalam menjaga nilai-nilai moral dan agama. Berikut ini, dampak negatif dari pergaulan bebas dan zina adalah...
A. Meningkatkan kualitas hubungan dengan keluarga.
B. Menciptakan lingkungan sosial yang positif.
C. Menjaga kehormatan diri dan martabat.
D. Merusak stabilitas hubungan dan keluarga.
E. Memperkuat rasa solidaritas dalam masyarakat.
D
3
2. Salah satu cara untuk mencegah pergaulan bebas dan zina adalah dengan...
A. Mengabaikan nilai-nilai agama dan moral.
B. Mengikuti tren pergaulan yang sedang populer.
C. Menjalani gaya hidup yang bebas dan tanpa batasan.
D. Menjalin hubungan yang lebih terbuka dengan siapapun.
E. Mempertahankan batasan-batasan dalam pergaulan dan menjaga prinsip
E
3
3. Mengapa larangan pergaulan bebas dan zina penting dalam pandangan agama?
A. Karena agama melarang setiap bentuk pergaulan.
B. Karena pergaulan bebas dan zina dapat membawa dampak positif.
C. Karena pergaulan bebas dan zina melanggar nilai-nilai moral dan agama.
D. Karena agama hanya peduli pada aspek ritual semata.
E. Karena pergaulan bebas dan zina tidak memiliki dampak apa pun.
C
3
4. Salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas dan zina adalah dengan...
A. Membangun komunikasi terbuka dengan keluarga.
B. Mengikuti setiap ajakan teman tanpa pertimbangan.
C. Mengabaikan norma-norma sosial yang ada.
D. Mengandalkan media sosial sebagai satu-satunya cara berinteraksi.
E. Melupakan nilai-nilai etika dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
A
3
5.Salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas dan zina adalah dengan...
A. Membangun komunikasi terbuka dengan keluarga.
B. Mengikuti setiap ajakan teman tanpa pertimbangan.
C. Mengabaikan norma-norma sosial yang ada.
D. Mengandalkan media sosial sebagai satu-satunya cara berinteraksi.
E. Melupakan nilai-nilai etika dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
E
3
6.Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas dan zina, serta sebutkan mengapa hal ini dianggap sebagai pelanggaran dalam banyak norma sosial dan agama.
Pergaulan bebas merujuk pada interaksi sosial tanpa batasan yang memperbolehkan perilaku kurang terkendali. Zina adalah tindakan hubungan seksual di luar pernikahan. Dalam banyak norma sosial dan agama, hal ini dianggap pelanggaran karena merusak moral, kehormatan, serta mengancam struktur keluarga dan masyarakat
3
7.Diskusikan dampak negatif dari pergaulan bebas dan zina terhadap individu, keluarga, dan masyarakat secara umum. Berikan contoh-contoh konkretnya.
1. Dampak negatif pergaulan bebas dan zina sangat beragam. Individu menghadapi risiko penyakit menular seksual, gangguan psikologis, serta stigma sosial. Keluarga terganggu, cinta dan kepercayaan rusak. Masyarakat mengalamiketidakharmonisan dan ketidakstabilan.
3
8.Bagaimana peran pendidikan dan kesadaran dalam mencegah perilaku pergaulan bebas dan zina? Sertakan strategi konkret yang dapat diterapkan.
Pendidikan seksual komprehensif dan pemahaman tentang nilai-nilai moral membantu mencegah pergaulan bebas. Melibatkan keluarga, sekolah, dan lembaga keagamaan serta mempromosikan komunikasi terbuka membantu menyadarkan risiko dan dampaknya.
3
9.Menurut Anda, mengapa penting untuk memahami nilai-nilai agama dan moral dalam konteks pergaulan bebas dan zina? Apa implikasinya terhadap pengambilan keputusan individu?
Nilai agama memberikan panduan etika dan moral dalam pergaulan. Pemahaman ini membantu individu menghindari godaan pergaulan bebas dan zina serta menimbang konsekuensinya
3
10.Jelaskan dampak positif yang mungkin terjadi jika seseorang memilih untuk menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina. Bagaimana hal ini dapat memengaruhi kualitas hidupnya?.
Menjauhi pergaulan bebas dan zina dapat menghasilkan rasa harga diri, kesehatan mental dan fisik yang baik, hubungan yang stabil, dan penghormatan dari orang lain. Individu merasa lebih terkendali atas hidupnya.
3
Kriteriaskor:
1. Jikamampumenjawabnamunsangattidaksesuai denganjawabanyangbenar
2. Jikamampumenjawabnamunmasihadalebihdariduakesalahandarijawabanyangbenar
3. Jikamampumenjawabnamunmasihadasatukesalahandarijawabanyangbenar
4. Jika mampu menjawab sesuai dengan jawaban yang benarNilai akhir yang diperoleh peserta didik merupakanakumulasi perolehannilaipilihangandadanuraiandibagi30dikali100,yakni:
Skorpilihanganda+SkoruraianX100= Nilai Akhir
30
RefleksiuntukSiswa:
NamaSiswa:..................
Kelas :..................
Pertanyaanrefleksi
JawabanRefleksi
1. Bagaimana nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga atau agama saya membentuk pandangan dan sikap saya terhadap pergaulan bebas dan zina, serta bagaimana saya meresponsnya?
2. Bagaimana pengalaman pribadi atau pengamatan saya terhadap dampak pergaulan bebas dan zina terhadap individu, keluarga, atau masyarakat secara lebih luas?
3. Apa langkah konkret yang dapat saya ambil untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar saya dari pergaulan bebas dan zina?
4. Bagaimana saya dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko pergaulan bebas dan zina serta pentingnya pencegahan?
5. Bagaimana pandangan saya terhadap pentingnya mematuhi larangan pergaulan bebas dan zina dalam kerangka nilai-nilai agama dan moral?
INSTRUMENWAWANCARA
1. Bagaimana Anda memahami konsep pergaulan bebas dan zina? Apakah Anda memiliki pandangan atau pengalaman pribadi terkait hal ini?
2. Menurut Anda, mengapa penting untuk mematuhi larangan pergaulan bebas dan zina dalam norma-norma agama dan moral? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari?
3. Apa saja risiko atau dampak negatif yang dapat muncul akibat terlibat dalam pergaulan bebas dan zina, baik dari segi individu maupun hubungan sosial?
4. Bagaimana pendidikan dan kesadaran dapat membantu mencegah pergaulan bebas dan zina di kalangan remaja? Adakah strategi tertentu yang Anda pikir efektif untuk disosialisasikan?
5. Bagaimana peran keluarga, teman, dan lingkungan sosial dalam membentuk sikap dan tindakan terkait larangan pergaulan bebas dan zina? Adakah pengaruh yang signifikan dalam keputusan Anda?
A.ObservasiUntuk guru
NO.
URAIANAKTIVITAS
MUNCUL
TIDAKMUNCUL
1
PEMBUKAAN
1.Menyapapesertadidik
2.Mengabsen pesertadidik
3.Menjelaskantujuanpembelajaran
4.Memotivasipesertadidik
2
PROSES
Mengkondisikanpesertadidikuntukmenyimakdanmenanggapipresentasimateriyangdisampaikan.
Menyusun kelompok peserta didikheterogendenganketentuanmemilikikemampuanantarkelompok yangmerata.
Mengkondisikan peserta didik untuk belajarkelompok dengankelompoknyamenyelesaikan LKPD, menegaskan bahwakelompokbertanggungjawabataspenguasaanmateri anggotanya.
Setiapkelompokmenyampaikanhasildiskusinya didepankelasdanditanggapiolehkelompok lain
Mengkondisikanpesertadidikuntukmelaksanakanpresentasidarisetiapkelompokdiambilduaorang.
Bersama peserta didik menyimpulkanjawabanyangbenardari soal yangdibahas.
3
PENUTUP
1.Melakukanevaluasipembelajaran
2.Merefleksikanhasilpembelajaran
1. UntukPesertadidik
No.
Aktivitaspesertadidik
Muncul
Tidakmuncul
1.
Memahamimateripembelajarandariproblemyang disampaikan
2.
Mencatatmateripengertian pergaulan bebas dan zina
3.
Beranimengajukanpertanyaankepadagurupadamateriyangtidakdipahami
4.
Tidakragumenyampaikangagasanpemikiran dari masalahyangdidiskusikan
5.
Mampumenyimpulkandarimasalahyangdidiskusikan
6.
Tidakterbata-batasaatpresentasi
7.
Tidakterfokuspadateksbacaanyangtelahdibuatsaat presentasi
8.
Mampulangsungmenjawabsetiappertanyaantemandenganjelas
9.
Memahamipertanyaanyangdiberikanteman
10.
Mampumenyimpulkanseluruhmasalahyangdidiskusikan
HASIL OBSERVASI PTKObservasiSiklus I
1.Untuk GuruNO.
URAIANAKTIVITAS
MUNCUL
TIDAKMUNCUL
1
PEMBUKAAN
1.Menyapa peserta didik
V
2.Mengabsen pesertadidik
V
3.Menjelaskan tujuan pembelajaran
V
4.Memotivasi pesertadidik
V
2
PROSES
Mengkondisikan peserta didik untuk menyimak dan menanggapi presentasi materi yang disampaikan.
V
M Menyusun kelompok peserta didik heterogen dengan ketentuan memiliki kemampuan antar kelompok yang merata.
V
M Mengkondisikan peserta didik untuk belajarkelompok
V
Set Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain
V
Mengkondisikan peserta didik untuk melaksanakan presentasi dari setiap kelompok diambil dua orang.
V
Bersama
V
3
PENUTUP
1.Melakukan evaluasi pembelajaran
V
2.Merefleksikan hasil pembelajaran
V
2. UntukPesertadidik
No.
Aktivitaspesertadidik
Muncul
Tidakmuncul
1.
Memahami materi pembelajaran dari problem yang disampaikan
V
2.
Mencatat materi pengertian pergaulan bebas dan zina
V
3.
Berani mengajukan pertanyaan kepada guru pada materi yang tidak dipahami
V
4.
Tidak ragu menyampaikan gagasan pemikiran dari masalah yang didiskusikan
V
5.
Mampu menyimpulkan dari masalah yang didiskusikan
V
6.
Tidak terbata-bata saat presentasi
V
7.
Tidak terfokus pada teks bacaan yang telah dibuat saat presentasi
V
8.
Mampu langsung menjawab setiap pertanyaan teman dengan jelas
V
9.
Memahami pertanyaan yang diberikan teman
V
10.
Mampu menyimpulkan seluruh masalah yang didiskusikan
V
HASILOBSERVASI PTK
A.Observasi SiklusII
1. UntukGuruNO.
URAIANAKTIVITAS
MUNCUL
TIDAKMUNCUL
1
PEMBUKAAN
1.Menyapa peserta didik
V
2.Mengabsen pesertadidik
V
3.Menjelaskan tujuan pembelajaran
V
4.Memotivasi pesertadidik
V
2
PROSES
Mengkondisikan peserta didik untuk menyimak dan menanggapi presentasi materi yang disampaikan.
V
M Menyusun kelompok peserta didik heterogen dengan ketentuan memiliki kemampuan antar kelompok yang merata.
V
M Mengkondisikan peserta didik untuk belajar kelompok
V
Set Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain
V
Mengkondisikan peserta didik untuk melaksanakan presentasi dari setiap kelompok diambil dua orang.
V
Bersama
V
3
PENUTUP
1.Melakukan evaluasi pembelajaran
V
2.Merefleksikan hasil pembelajaran
V
2. UntukPesertadidik
No.
Aktivitaspesertadidik
Muncul
Tidakmuncul
1.
Memahami materi pembelajaran dari problem yang disampaikan
V
2.
Mencatat materi pengertian pergaulan bebas dan zina
V
3.
Berani mengajukan pertanyaan kepada guru pada materi yang tidak dipahami
V
4.
Tidak ragu menyampaikan gagasan pemikiran dari masalah yang didiskusikan
V
5.
Mampu menyimpulkan dari masalah yang didiskusikan
V
6.
Tidak terbata-bata saat presentasi
V
7.
Tidak terfokus pada teks bacaan yang telah dibuat saat presentasi
V
8.
Mampu langsung menjawab setiap pertanyaan teman dengan jelas
V
9.
Memahami pertanyaan yang diberikan teman
V
10.
Mampu menyimpulkan seluruh masalah yang didiskusikan
V
DokumentasiPenelitian
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar