IKANKU SAYANG, IKANKU MALANG
#Tagur 18/365#
Pagi-pagi ketika membuka pintu keluar yang ada di dapur, aku merasa syok melihat banyak ikan yang ada di kolam belakang dapur banyak yang mati. Semuanya mengambang dari nila yang kecil hingga bawal yang sangat besar. Rasanya sedih banget melihat pemandangan itu. Sepertinya air tidak mengalir seperti biasanya. Mungkin sejak tadi malam.
Aku berteriak memanggil anak-anakku untuk melihat ikan-ikan yang sudah terkapar dan mengambang di kolam. Aku minta anak lelakiku untuk segera mengecek aliran air dan membuka penutup atau sekat yang ada di sungai sekitar 300 meter dari rumahku. Pasti ada orang yang menutup sekat itu tanpa menyisakan celah sedikitpun sehingga tidak ada air yang mengalir ke bawah yang melewati rumahku. Akupun ikut menangani aliran air yang ada di depan rumahku dengan sekop kecil aku mengeruk pasir ataupun lumpur yang mengendap di sana. Alhamdulillah, tidak begitu lama air dapat mengalir deras ke kolam untuk menyelamatkan ikan yang lain. Pagi yang hektik yang aku lewati hari ini. Ikanku sayang, ikanku malang.
Di belakang dapur rumahku ada 3 petak kolam ikan yang aku isi dengan ikan nila, bawal, gurameh. Namun ada lele yang juga cukup banyak dan besar-besar. Aku tidak tahu asal lele tersebut karena aku tidak pernah membeli bibit lele untuk mengisi kolam ikanku. Mungkin terbawa dari aliran air yang berasal dari atas. Air selalu mengalir dengan deras membuat ikan-ikan sehat dan bersih. Namun, Aku tidak pernah memanen ikan-ikan yang ada di kolam, tapi aku tidak melarang jika ada teman atau saudara yang ingin mancing di rumahku. Anak-anakku tidak pernah mau makan ikan yang diambil dari kolam sendiri. Mungkin mereka merasa kasihan karena sering melihat ikan-ikan itu saat memberi makan.
Sebenarnya kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi. Air tidak mengalir hingga ke area dekat rumahku karena sekat yang ada di atas area rumahku ditutup rapat. Aliran air dialihkan, entah untuk apa. Begitulah, terkadang orang bertindak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri tanpa memikirkan bahwa ada orang lain yang menerima dampak dari tindakannya itu. Betapa dunia ini akan indah jika kita selalu menjunjung tinggi rasa “saling”. Saling mengerti, saling memahami, saling berbagi, saling memikirkan akibat atau dampak perbuatan kita, dan rasa saling yang lainnya. Semoga ikan-ikanku yang lain sehat, kuat, memberi hiburan ketika kami memasak di dapur sambil melihat ikan-ikan yang berenang kesana kemari. Selamat jalan ikanku sayang, ikanku malang yang tidak kuat menghadapi ujian malam hingga pagi ini tadi.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah., Kasihan sekali ikannya bu
Wah., Kasihan sekali ikannya bu
Iyaa bu Fitri... Sediiih...
Iyaa bu Fitri... Sediiih...
Iyaa bu Fitri... Sediiih...
Iyaa bu Fitri... Sediiih...