Pagi yang dingin dan membeku

Suara menderu keras dan kencang

Memberi nyanyian keras dan panas

Tertera tulisan yang dibagi

Memberikan tanya yang menyakitkan

Sejenak terdiam dalam mimpi

Ternyata bukan mimpi

Pergulatan dalam hati yang dilukai

Enggak tahu bagaimana mengeluh lagi

Berharap tidak disengaja melukai

Tidak berniat untuk merendahkan

Tidak untuk mematahkan jiwa

Bukan untuk menyakiti dan menyerang

Bukan untuk menghina dan merendahkan

Tidak untuk membuat tontonan

Tidak bertujuan untuk mempermalukan

Tidak untuk membalas dendam kesumat

Tidak untuk berjuang melemahkan

Tidak untuk berusaha melumpuhkan hati

Bukan untuk berjuang meremas kebahagiaan

Kesedihan yang dijatuhkan lewat hujan

Akan memberikan kekuatan meraih kemenangan

Tidak untuk mengukir kepedihan orang lain

Bukan untuk mengecam hidup orang lain

Tidak untuk meletupkan kemarahan

Bukan untuk meletus peluru kebencian

Tidak untuk mengungkapkan segala amarah memuncak

Bukan untuk memancarkan kejahatan

Tidak untuk memicu kepedihan orang

Semoga pemikiran salah

Tapi memang berhasil memojokkan jiwa

Memilih untuk diam dan tidak bereaksi apa pun

Cuma diam dalam kepedihan

Hanya diam dalam kegelisahan

Tangan Tuhan yang membalasnya

Tuhan yang berhadapan dengan semuanya

Pembalasan Tuhan lebih menakutkan dan adil

Hanya doa untuk tetap tenang

Elegan dan anggun menolong hati

Tegar dan kuat menahan beban hidup

Karena tidak semua menyukai

Peluru pembenci selalu menyasar

Akan ada yang menyakitkan

Rasa sakit itu akan menguatkan

Tatapan kebahagiaan akan datang

Percaya kalau indahnya kebahagiaan kan tiba

Senyum ketulusan akan hadir

Bahagia kan menjelma menjadi sahabat

Balimbingan, 11 Desember 2022