Bestina S

Bestina Ruminda Simarmata , seorang guru IPA di SMPN 2 TANAH JAWA. Mencintai literasi dan dunia menulis untuk memberikan inspirasi dan berbagi keajaiban tulisan...

Selengkapnya
Navigasi Web
SAAT LUPA

SAAT LUPA

Perkataan yang buruk dan menyakitkan jiwa seperti disayat dengan sangat pedih saat ucapan itu seolah terngiang lagi "Kenapalah kamu harus menikah dengan pria penipu,sehingga semua hartaku,tanah,tapakku diambil suamimu,kalau aku meninggal kalian enggak usah datang ya,dan arisan itu buatmu saja sebagai pembayaran hutangku padamu".Terdiam dan terluka perasaanku dengan ucapan ini.

Kenapa bisa sekejam ini.Adu kepentingan lagi sebenarnya ini.Pasti sebagian oknum yang memiliki kepentingan akan memanfaat situasi ini untuk kepentingan dirinya sehingga tercipta kekacauan hebat yang luar biasa.Ada yang punya kepentingan uang untuk bayar pajak mobil di akhir tahun sehingga oknum tersebut akan mendukung saja pemikiran salah dan jahat sehingga tidak berusaha untukmenghentikan atau menegur orang yang telah melukai orang lain.

Sebagai oknum yang selalu merasa dirinya paling berkuasa karena posisi istimewa dengan kebradaanya dan juga punya keturunan lebih dahulu yang berasal dari darah dagingnya sendiri sehingga merasa paling jumawa dan paling hebat telah memberikan kebanggan punya anak dengen menghadiahkan cucu buat orangtuanya sehingga hidup tanpa kemandirian dan dalam kemalasan tapi gaya hidup yang sangat tinggi.

Punya mobil,rumah dipugar dengan mewah,anaknya sekolah ditemapt elit dengan mengikuti gaya hidup temannya yang kaya raya,membeli sepeda motor baru tapi semuanya dibeli dengan uang dan penghasilan orang tuanya dan tanpa malu berusaha terlihat elit dan menjaga gengsi atau presetise didepan temannya atau tetangganya dengan menggunakan uang orang lain.

Sebenarnya pengakuan atau penghargaan apa yang ingin diraihnya atau diambilnya ya.Benar-benar membingungkan dan sangat heran dengan kebiasaan buruk dan perilakunya yang sangat menjijikan dan tidak menyenangkan.Kemaren dia bilang "siapa yang lihat,siapa yang membuktikan,siapa yang menyaksikan kalau kalian tidak ada mengambil uanag orang tua yang tinngal dirumah kalian"?

Aku enggak pernah meminta atau mengambil uang orang tua karena aku merasa sudah cukup untuk membebani orang tua yang telah melahirkan,membesarakan,memberikan pendiidkan dan mempunyai penghasilan atau sudah bekerja sehingga aku tidak merasa punya hak lagiuntuk meminta uang pada orang tua walaupun aku tahu mereka punya tabungan atau uang.Alu harusnya yang memberikan sedikit rezeki atau penghasilanku untuk orang tuaku sehingga menambah semangat dan kebahagiaan untuk orang tua.Bukan malah membebani mereke dengan meminta uang dalam rangka memenuhi kepuasan gengsi atau prestise yang tidak penting.

Merasa dirinya paling hebat dan sering menyalahkan saudaranya tanpa mau mengintrosfeksi dirinya sendiri akan semua kesalahan dam kekuarangan yang terjadi sehingga memunculkan banyak polemik dan persoalan yang enggak pernah selesai dalam kehidupan ini.Berjuang dalam kehidupan ini menelan dan menikmati racun perkataan yang memilukan dan menyakitkan sehingga seakan tidak akan pernah ada batas dan habisnya rasa pedih yang mengguncang jiwa.

Orang itu lupa.Ketika ada persoalan maka hadirku dibutuhkan .Saat aku dianggap sumber aib dan kelemahan keluarga karenasudah lama meikah dan belum punya anak sehingga kehormatan dan kebesaran nama baik keluarga seakan tercabik-cabik dan tercoreng maka mereka menganggap kalau aku adalah sumber malapetaka atau keburukan bagi keluarga.

"Bapak sering mengeluh dan curhat tentang kalian yang belum punya anak" katanya ke aku.Aku pun cuma diam saja.Kemaren dia tanya ke aku tentang segalanya dan tentang ucapan kasar yang disemburkan ke aku tapi aku enggak mau jawab karena semuanya adala kamuflase dan kepura-puraan belaka.Hutangnya pun enggak dibayar ke aku tapi sanggup kasar dan ngomong jahat untuk merendahkan dan meremehkan aku karena kekurrangganku.

Keluarga yang penuh dengan dinamika dan pergumulan berat dalam perjuangan keras dalam melalui masa sulit yang berat dan menyakitkan.Orang tua yang kurang dewasa dalam mengelola konflik sehingga sering bangga berkelahi dan bertengkar didepan anaknya.Suka mabuk dan melontarkan ucapan kasar untuk saling menyakiti orang lain.Kesombongan yang penuh dengan kebodohan dan keangkuhan besar sehingga menimbulkan banyak cacat dan cidera jiwa yang penuh luka batin yang tidak terseslsaikan dengan baik.

Warisan pemikiran kolot,ortodoks,kuno,juga melengkapi munculnya konflik besar ini.Ada lagi yang lain setelah punya anak dari rahimnya sendiri merasa paling berjaya dan paling hebat dengan kehidupan mereka.Sesuskanya menyakiti perasaan orang lain dan sangat mudah menekan atau mempersalahkan orang lain sehingga orang pun takut kepadanya.Perasaan paling punya etika tinggi dan berkarakter bagus sehingga hanya dirinya yang benar dan semua orang salah dimatanya.

Ada lagi yang enggak mau hidup susah dan mengandalkan uang saja tahunya.Hidupnya penuh denga hedonisme dan kesenangan semu atau palsu sehingga tidak punya niat untuk lelah belajar atau berpikir dalam meraih kehidpan yang penuh perjuangan atau kerja keras.Semua diselesaikan dengan uang dan uang.

Belum lagi sang mahadewi yang hebat dan luar biasa.Sangat luar biasa kehebatannya karena merasa punya uang banyak sehingga angkuh dan sombong sering memberikan persoalan pada orang lain.Kemaren karena masalah rekening yang tidak bisa dicetak dan diberikan solusi malah dituduh akan mencuri.Tuduhan keji dan kejam dari perempuan ini sangat menyakitkan.Dituduh mencuri sertifikat rumah,tapak,ladang,uang di rekening,dan banyak lagi tuduhan kejamnya.

Memang dia perempuan tua yang sudah pikun dan terkadang hilang kesadarannnya karena membiarkan dirinya dalam ikatan keterpurukan masa lalu yang penuh akar pahit,dendam,kebencian,kemarahan,kepedihan sehingga membuatnya lupa untuk bahagia atau sekedar untuk menikmati hidupnya yangsebenarnya sangat nyaman.Cepat bekerja,menikah dan langsung punya anak,dan anaknya pun cepat bekerja.Tapi semuanya tidak disykuri karena ada anaknya yang belum punya anak.

Menjadi lupa akan semua kebahagiiaan yang sebenarnya mampu untuk dimiliki dan dinikmati dengan penuh kesederhanaan karena kebahagiaan kita adalah tanggung jawab dan kendali kita sendiri serta bukan tanggung jawab orang lain membahagiakan kita makanya jangan memaksa orang lain untuk memabahagiakan kita.

Balimbingan,28 November 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post