Betti Miswati, S.Kom

Betti Miswati Lahir di Sigiran Maninjau. Sekarang mengajar di SMP Negeri 38 Padang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang Bunian
Sumber Gambar Harian Haluan

Orang Bunian

"Apakah kau mendengarnya?" Aku menatap nenek dengan sedikit bingung, "apa kau tak mendengarnya?" Kembali nenek bertanya padaku. Aku hanya bisa menggeleng dengan tatapan masih bingung.

"Itu bunyi agung di tengah danau, pertanda sebentar lagi akan muncul tubo", mataku membesar mendengar penjelasan nenek. Terbayang kalau tubo muncul kami ngga akan bisa bermain di danau karena air akan keruh, ikan pun banyak yang mati.

"Siapa yang membunyikan gong itu nek?" Kataku.

"Itu gong orang bunian, pertanda mereka akan baralek gadang."

"Setiap mereka mau baralek, maka tubo akan terjadi, karena orang bunian akan mengambil ikan yang besar-besar untuk mereka berpesta."

"Apa orang bunian itu benar-benar ada nek?" penasaran dalam diriku pun muncul.

"Ada, dulu di kampung kita ini seorang perempuan yang menghilang. Dia pergi mengantar nasi untuk suaminya di sawah, padahal dia belum selesai masa nifas. Orang tuanya sudah melarang tetapi keras juga hatinya. Karena sampai shalat isya dia belum pulang, masyarakat mulai mencarinya sampai berhari-hari, tetap tidak ditemukan."

"Apa hubungannya orang yang hilang itu dengan orang bunian, nek?" aku kembali menanyakan maksud dari perkataan nenek. Karena saat aku masih kecil, belum paham apa itu orang bunian. Teman ku pernah bercerita kalau orang bunian itu seperti hantu, yang bisa menyembunyikan orang yang mereka inginkan.

"Setelah seratus hari perempuan itu kembali pulang, dia pamit pada keluarganya. Dia hanya berpesan agar anaknya dijaga dengan baik, karena dia tidak bisa kembali pulang. Dia sudah menjadi pengantin orang bunian." kembali nenek bercerita.

Aku melongo, tak terbayang ada manusia yang menikah dengan orang bunian. Bulu kudukku meremang, perasaan takut menghampiriku. Aku mulai duduk mendekat ke samping nenek.

"Sejak saat itu, semua perempuan yang habis melahirkan. Sebelum empat puluh hari, dilarang keluar rumah. Agar tidak disembunyikan orang bunian."

"Kau juga, kalau berenang jangan sampai ketengah danau. Nanti jadi buntang dan diambil orang bunian." kata nenek sambil berdiri dan meninggalkan aku yang masih bingung dengan semua ceritanya. Aku berpikir, apa hubungannya orang bunian dengan kami berenang ketengah danau? aku masih tak percaya kalau ada orang bunian.

Namun, sejak saat itu kalau berenang atau bermain di danau, terkadang timbul rasa takut dalam hati ku "bagaimana kalau orang bunian muncul?"

Sampai sekarang, orang bunian menjadi teki-teki bagiku. Mungkinkah mereka ada? bisa jadi mereka dari bangsa jin, bukankah laut dan tengah danau itu adalah tempat mereka bersemayam.

Namun sekarang, saat tubo datang tak ku dengar lagi cerita orang bunian. Tetapi tubo datang karena ampas pakan ikan keramba yang terlalu banyak mengendap di dasar danau.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap kisahnyo Uni.. Sukses selalu

14 Mar
Balas

Makasih pak, baraja juo baru. mohon bimbingannya

14 Mar

Ulasan sangat bagus Bu menambah ilmu bgi fitri Bu Salam literasi

13 Mar
Balas

Terimakasih Bu Fitri, ternyata setelah dibaca lagi ada beberapa yang harus diperbaiki lagi :) semangat buat bu fitri ya ;)

13 Mar



search

New Post