Betti

Lahir di Bukittingi 28 Desember. Mengajar di SMAN 1 Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumbar. Hobbi menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kembaran Putih

Kembaran Putih

# Tantangan Gurusiana hari ke 6

Kembali Kulihat chat kita terakhir, dua minggu lalu, sepuluh hari sebelum kepergianmu. Ada rasa tak percaya, kau sudah memberi kode, aku yang kurang peka.

(Mbak, dua minggu minggu lagi 57, lho. Mau apa?)

(Uf ... Udah tua ya. Persaan masih 27. Hahaha)

(27 tahun, 30 tahun lalu dan masih cantik)

(Hahaha, sampai sekarang masih cantik lho, kalau ganteng pasti dipanggil uda) banyak emot tertawa.

(Mbak, bikin baju kembaran lagi yuk. Mengingat masa kecil) lama nggak dijawab, tapi jelas tertulis di pojok atas 'menulis'

(Mbak, nulis apa? Kok nggak kelar-kelar?) Pakai emot tertawa.

(Boleh, tapi beda warna) Aku heran, kok kembar tapi beda warna.

(Mbak, kain terbaru dari Abayas tekstile, warnanya bagus -bagus. Kita buat warna maroon, ya) kembali lama membalas.

(Bet, aku pingin baju warna putih) Aku menautkan alis membaca chatnya. Aku tahu, dia paling malas pakai baju warna terang. Dia suka warna gelap, kontras dengan kulitnya yang putih.

(Mbak, tak ada kain Bet yang putih. Yang rilis sekarang warna cerah, dan jetblack) menunggu di balas, tapi tak ada jawaban.

(Mbak, maroon saja. Jahit di Payakumbuh saja. Nanti pulang lebaran, kita pakai bareng. Rindu dikatakan orang kembar. Walau usia kita sudah menua, lebih 50) Hanya di baca, tak dibalas.

Tak ada balasan, aku memutuskan menutup hp. Mengambil buku nilai siswa dan mencek tugas daring mereka.

****

Sudah 5 hari tak ada kabar berita. Kabar Bandung zona merah makin merebak di tv dan media masa lainnya. Ada rasa was-was di dada, tentang keadaan mereka di sana. Kembali aku menchat lewat wa, menanyakan kabarnya dan ponakan.

Chat tak dijawab, tapi pasti di baca. Aku menjadi cemas, san menghubungi ponakan. Dari Erlan aku dapat kabar, mereka berdua Alhamdulillah baik-baik saja. Ponakan sudah tak masuk kantor, tapi semua kerjaan di handle dengan online.

Tak ada berita penting, aku juga sudah melupakan keinginan membuat baju kembar. Dengan diamnya, aku mengambil kesimpulan, dia tak mau pakai baju kembaran. Aku tersenyum sendiri, teringat masa kecil, hampir semua baju kami sama.

Selasa, 21 April selesai sholat, aku makan dengan suami dan saudara. Kami makan sambil bergurau dan tertawa, sampai keluar air mata. Tawa dan gurauan kami terhenti dengan bergetarnya hp di lantai. Cepat kusambar, melihat panggilan dari ponakan, anak si Mbak yang paling tua.

"Assalamualaikum, tante. Sehat?" Suara itu terdengar agak serak.

*Alhamdulillah, baik say. Gimana kabar cucu tante Bet?" Aku mendengar dia menarik nafas berat.

"Tante," suaranya terputus. Aku jadi merasa ada sesuatu

"Ada, apa, nak?" Aku menekan suara, menghilangkan rasa tak enak di hati.

"Mama," dia terisak

"Ada apa dengan mama, nak?" Aku merasa ada yang terenggut di dada ini. Tapi tak tahu kenapa.

"Tante, mama sudah tiada." Kembali terdengar isak dari seberang sana. Lantai tempat berpijakku terasa roboh, dadaku rasa sesak. Seakan tak percaya dengan berita yang kudengar.

Aku hanya terdiam, keringat dingin terasa mengucur. Berusaha menenangkan diri dengan mengucapkan Astagfirullah. Pandanganku terasa berputar, dan kepala sangat sakit. Akhirnya jatuh, tak tahu lagi apa yang terjadi.

Perlahan membuka mata, kembali terngiang kata 'Mama sudah tiada' Kembali aku terisak. Sadar dia sudah meninggalkan aku untuk selamanya. Pergi menghadap sang pencipta.

Kini aku mengerti, kau tak mau pakai baju kembar, tapi kau mau pakai baju putih, kafanmu.

Selamat jalan, kakakku. Doaku untukmu di setiap akhir sholatku.

Hari ini, seharusnya usiamu 57 tahun. Tapi belum lagi sampai di ujung, kau sudah berbalik, meninggalkan semua yang kau sayangi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

subhanallah bunda.semoga kakaknya husnul khotimah

25 Apr
Balas

Aamiin. Makasih buk

25 Apr

Un...I love you based on Allah

25 Apr
Balas

Me too

26 Apr



search

New Post