#𝙏𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙂𝙪𝙧𝙪 𝙎𝙞𝙖𝙣𝙖 𝙃𝙖𝙧𝙞 12

"Alhamdulillah Khaliq sudah selesai kompre." Itu tulisan dari dari masuk ke HP dari nomor yng sangat ku kenal.

"Alhamdulillah, selmat ya nak, semoga ilmumu berguna bagi orang banyak dan membawa ke pada kebaikan." Ada rasa haru di dada ini, cucu termuda ibuku sudah menamarkab pendidikannya.

"kapan komprenya? " Aku baru sadar, sekarang korona, sementara dia kompre.

"Komprenya, barusan. Lewat online saja. " Aku jadi agak terkejut membacanya.

"Online? Bagaimana? " Rasa tak. Percaya melalui semunya dengan menggunakan tekhnologi.

"Biasa saja, bedanya dengan yng lain, kita tak bertemu muka langsung, tapi lewat monitor dan dosen pembimbing juga dosen penguji, ada di depan monitor merek masing masing. Lewat meeting room itu, kita tanya jawab seperti biasa." Aku langsung tersenyum, membayangkan kemajuan tekhnologi sekarang.

Yng menurut pemikiranku, dengan usia sudah kepala 5 serba tak mungkin, hari ini semuanya menjadi mungkin.

Semuanya sudah semakin canggih, semuanya serba digital dan dengan tekhnologi tinggi. Ada satu perasaan yng miris di dada ini. Dengan sudah majunya tekhnologi secepat ini, kenapa masih banyak diantara kita yang masih beralaaan tak mengerti.

Kita mau tidak mau menerima dan ikut dengan segala kemajuan dan kemudahan yang telah diberikan oleh tekhnologi itu. Pertanyaannya sekarang, akankah kita tetap di tempat kita berdiri, sementara semua orang sudah pada berlari?

Tinggal kita memaknai dari kemajuan itu Ambil sisi positifnya. Tinggalkan yang negatifnya.