KONTRAKSI IDE
Menulis itu mudah. Semua orang bisa menulis. Tapi menghasilkan tulisan berkualitas, yang mudah dipahami pembacanya dan tidak menyiksa editor, itu lain perkara. Dengan menulis, orang dapat hidup bahkan setelah kematiannya. Dapat dikenal meskipun lenyap eksistensi raganya. Namun banyak orang yang belum mau menulis, entah itu karena malas, tidak tahu harus menulis apa dan bahkan tidak memiliki alasan mengapa harus menulis.
Menulis untuk saya adalah bitter sweet experiences.Pernah satu kali saat masih berseragam abu abu, menulis sebuah cerpen yang diam diam saya kirim ke majalah sekolah. Hanya iseng. Belum tentu dimuat juga, pikir saya. Ternyata sebulan kemudian, cerpen saya dimuat. Banyak teman saya yang tersentuh dengan kisah yang saya tulis. Saya sendiri tidak berani membawa pulang majalah itu. Karena kisah yang saya tulis adalah cara pandang seorang anak terhadap permasalahan keluarganya.
You can run, but you can hide. Begitulah kira kira ungkapan yang tepat. Karena beberapa hari kemudian, datanglah saudara menunjukkan tulisan di majalah sekolah itu. Seperti tersambar petir disiang bolong, seketika orang tua saya marah besar. Saya tidak menyadari bahwa tulisan itu dapat melukai perasaan orang lain. Sejak saat itu, saya pensiun dini menulis cerpen. Dibabat habis, kuncup kuncup bunga yang tak sempat mencicipi indahmya bermekaran.
Tapi hasrat menulis itu sesungguhnya tidak pernah pergi. Manakala kontraksi ide melanda, mau tidak mau saya harus bergegas melahirkannya. Karena sungguh menyakitkan, ketika kepala anda penuh ide, dan anda tidak bisa menumpahkannya. Tidak peduli nota belanja, kertas bekas atau apapun itu, yang penting bisa menulis.
Dan ada kelegaan yang luar biasa ketika bayi yang bernama tulisan itu lahir ke dunia. Membacanya berulang kali, memastikan tidak ada kecacatan di sana. Bersyukur karena telah melahirkan tulisan yang cantik, positif dan mampu menginspirasi orang yang membacanya. Bukankah itu hakikat dari menulis, menularkan virus kebaikan melalui tulisan kita. Rasa sakit dan lelah karena kontraksi ide hilanglah sudah. Terbayar lunas.
Setiap orang dapat memiliki kisahnya sendiri, namun masalahnya sudahkah anda memulainya ? Mulailah, dan tetap istiqomah. Walau anda memiliki seribu alasan untuk berhenti menulis, bertahanlah, karena anda juga punya sejuta alasan untuk terus menulis. Menulislah supaya anda terus ‘ADA’.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tulisannya keren banget. I like it. Mau juga dong diajari nulis
tulisan yang penuh energi. Pengen bisa
Wah senangnya ada yang menyemangati begini. Ajari saya menulis secara konsisten ya bu bianca.
Sama sama pak, saya juga masih pemula. Semoga bisa tetap istiqomah melahirkan tulisan yang baik dan positif
Pak leck murman mah sudah jempolan.. saya mau dong pak order bukunya...
Hebaaat banget idenya