Hari yang melelahkan hari ini. Ini adalah hari ke dua lock down untuk anak- anakku. Untuk mencegah penularan covid 19 anak anak harus dirumahkan. Semua pihak mengantisipasi penularannya melalui savety diri untuk tidak ke luar rumah.

Kami tinggal di Perumahan yang rumahnya berdekat-dekatan. Perumahan yang rumahnya bergandeng dua-dua. Anakku masih duduk di kelas 3 dan kelas 5 sekolah dasar. Lasaknya bukan main. Aku sangat memakluminya karena itu memang masa-masa perkembangan untuk anakku. Aku tidak pernah melarang untuk keluar rumah karena ibu-ibu di sekitar rumahku juga membiarkan anaknya bermain kesana kemari di sekitar rumah kami. Jadi untuk perintah lock down sangat sulit sekali untuk dilaksanakan bagi mereka.

Seperti hari ini, dari pagi aku sudah menyiapkan makanan buatanku sendiri di rumah. Dari masakan berat sampai masakan ringan. Itulah usahaku agar anakku betah tinggal di rumah dan tidak lagi membeli makanan di luar agar mereka tidak keluar rumah. Semua hidangan yang aku sajikan dari kolak ubi, agar-agar, bakwan sampai ubi di rebus juga aku hidangkan. "Semuanya putus dibuat anakku" logat orang Binjai. Kata orang memamg anak laki-laki makannya banyak alias congok. Rasa letihkupun terbayar karena semua yang aku hidangkan habis alias ludes.

Tapi apa boleh buat acara lock down pun tidak dapat diikuti mereka. Karena aku terlelap di siang hari. Aku mengajak anakku untuk tidur siang karena kamar aku bedakan, anak-anakku tidur di kamarnya dan aku tidur di kamarku. Setelah aku melihat anakku sudah pulas akupun merebahkan diri di kamarku. Tak ayal lagi setelah aku terbangun aku lihat anak-anakku sudah bangun dan langsung angkat kaki untuk keluar rumah. Ternyata mereka sudah lari ke rumah kakakku yang tidak jauh dari rumahku. Oalahhh acara lock down pun berpindah ke rumah kakakku atau anakku biasanya memanggil dengan sebutan "Uwak".

#Harike64

#TantanganGurusiana