Binti K.S.

Abdi negara di SMKN 2 SATUI. Tidak akan pernah rugi orang yang selalu berbuat baik. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sabar

Sabar

Sabar memang pahit, mudah diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan. Sabar ada dalam tiga perkara, yaitu : pertama sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Melaksanakan perintah memerlukan kesabaran, karena pada umumnya fisik kita ingin bermanja-manja dan hawa nafsu mendorong untuk melakukan perbuatan sia-sia.

Bersabar dalam melaksanakan perintah, niscaya Allah SWT akan menumbuhkan nikmat iman dengan sebab kesabaran. Jika nikmat dalam melaksanakan perintah Allah SWT telah diraih, maka ketaatan tidak akan lagi menjadi beban atau penggugur kewajiban, tapi ketaatan akan menjadi kebutuhan dan sumber kebahagiaan bagi setiap hambaNya. Sebagaimana seseorang yang telah melaksanakan shalat untuk menggugurkan kewajibannya. Bisa jadi ia merasa berat pada awalnya, tapi jika ia jujur dalam niatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan menumbuhkan iman dalam dirinya, sehingga shalatnya akan menjadi kebutuhan dan sebab kebahagiaannya. Demikianlah akidah islam dan iman yang akan meningkat dengan sebab ketaatan yang bertambah.

Kedua, sabar dalam meninggalkan larangan Allah SWT . Sebagian orang mengira bahwa meninggalkan larangan lebih mudah dari pada melaksanakan perintah, karena melakukan sesuatu, butuh usaha lebih besar daripada meninggalkan sesuatu. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Setan senantiasa menghiasi larangan dengan keindahan dan perkara yang disukai oleh hawa nafsu. Di antara contoh kesabaran dalam meninggalkan larangan adalah kisah Nabi Yusuf ‘'Alaihi Salam yang memilih tidak berzina karena ketaqwaanya kepada Allah SWT.

Ketiga, sabar dalam nenghadapi Takdir Allah SWT. Takdir Allah SWT ada yang disukai ada pula yang tidak disukai. Sedangkan orang yang beriman dalam menyikapi takdir Allah SWT tidak lepas dari dua perkara, yaitu syukur dengan takdir yang ia sukai dan sabar menerima dan menghadapi takdir yang tidak disukainya, seperti : sakit, musibah kehilangan anggota keluarga dan harta benda atau buruknya sikap manusia kepadanya. Allah SWT tidak menghendaki suatu musibah atau kesempitan menimpa seorang hamba, kecuali ada hikmah kebaikan untuk dirinya, dan Allah SWT lebih mengetahui kebaikan untuk hamba-Nya daripada dirinya sendiri.

Cara merealisasikan kesabaran yaitu pertama dengan menjaga lisan dari mengumpat dan mengeluh. Kedua, tidak melakukan hal-hal yang menunjukan penentangan terhadap ketetapan Allah SWT atas dirinya, seperti : memukul-mukul wajah, merobek-robek baju dan lainnya. Hendaknya seseorang yang ditimpa musibah bersabar dan menghibur dirinya dengan janji Allah SWT yang berupa pahala tanpa batas. Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah SWT teguhkan di atas kesabaran, baik dalam melaksanakan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya dan menerima setiap takdir yang telah Allah SWT tetapkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post