Ketika hati terluka

Malam minggu cuaca dingin menusuk tulang. Bagi anak muda malam minggu malam yg panjang, tak peduli berapa derajat pu dinginnya. Bagi sebuah Keluarga besar merupakan ajang kumpul keluarga. Tapi tidak bagi ku.

Malam minggu atau pun malam lainnya sama saja, sendiri, sepi. Bukan karena belum memiliki keluarga, aku sudah punya suami dan anak perempuan satu satunya, tapi kesepian ditinggal pasangan makam minggu.

Pasangan lebih mencintai teman temannya dan si petak bernama domino. Pasangan lebih menghargai perasaan Kawan2nya dari pada perasaanku...

Pasanganku lebih mendengar suara temannya daripada omongan ku. Sakit hati... Sangat sakit... Tapi aku tidak bisa apa2, selalu saja aku berusaha membujuk hati ini agar tidak sakit, selalu aku bunuh rasa yang muncul ketika kecewa itu hadir. Hanya sekarang aku jadi takut, takut tidak punya rasa lagi, takut aku tidak peduli lagi... Seperti sekarang aku sudah hampir tidak peduli terhadap apa pun yang dilakukannya, aku tidak pernah lagi menghalangi cintanya pada kumpul2 dengan temannya, dengan dominonya, dengan keluar malamnya, semua terserah... Aku jd khawatir dengan rasakan, aku khawatir dengan ujung semua ini...

Sabtu kelabu, Maret 2018