Biyanti Rustiningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tragedi Susu Kedelai

Pagi yang cerah,udara semilir merasuk dalam tubuhku terasa segar sekali. Aku dan suamiku sehabis olah raga kemudian bercengkrama didepan teras sambil minum susu kedelai yang hangat, "Pah enak juga ya susu kedelainya," tanyaku pada suamiku. Dan suami ku mengangguk- angguk tanda setuju memang rasa susu kedelainya enak sekali."Bagaimana kalau kamu bawa di tempat kerjaku mah, mungkin temenmu ada yang mau," tanya suamiku." Boleh juga pah jawabku". Keesokan harinya aku biasa berangkat kerja dengan wajah ceria karena harus mengajar muridku melalui daring, disela- sela mengajar aku bercerita pada teman kerjaku yang bernama Bu Ani tentang setiap pagi sehabis olah raga aku minum susu kedelai hangat - hangat, dan ternyata temenku pingin juga dibawakan, "Oke besok aku bawakan Bu Ani," jawabku.Tepat pukul 07.00 pagi aku sudah standby disekolah, seperti biasa dengan wajah ceria aku menawarkan susu kedelai pada temenku yang lain, ternyata banyak yang pesan. Kemudian aku telpon suamiku agar membawakan lebih dari satu susu kedelai agar teman -temanku bisa membeli dan mencicipi hangatnya susu kedelai.Dan respon temen kerjaku baik semua, "Wah segar ya Bu dan enak rasanya," terima kasih jawabku dengan hati gembira. Tiba- tiba ada salah satu temenku yang bernama ibu Cantika menepuk pundak ku," Nyah enak juga susunya boleh aku pesen lagi besok," Oke jawabku. Ternyata harapanku tidak seperti kemarin,kebetulan hari Senin aku mengajar full di kelas daring dan orang yang kupesani susu melalui pesan di whatsaap kalau susu tidak bisa diantar siang ini, "Waduh," dalam hati aku kecewa lantas aku telpon yayang tercinta alias suamiku yang paling imut." Hallo pah gimana ini susu yang kupesan kok tidak bisa diantar siang ini," kataku dengan nada kecewa.", Iya mah orangnya baru ada rapat sehingga kedelainya baru direndam dan baru sore nanti bisa diantar," jawab yayang tercintaku alias suamiku."Oke kalau begitu," aku menjawab telpon suamiku. Tak lama aku dapat SMS dari ibu Cantika agar pesanannya susu kedelai 2 botol dengan harga 18 ribu suruh mengantar dirumahnya, padahal saat itu badanku kurang fit. Dan kujawab," iya bu," Setiba dirumahnya malam itu ternyats sudah tutup padahal masih jam delapan kurang seperempat. Yach sudahlah kalau sudah tidur akhirnya aku pulang dan susu saaya masukan dilemati es, ehh ternyata malah diminum anakku aku sempat geleng - geleng kepala. Keesokan harinya seperti biasa mentari selalu tersenyum padaku agar aku cepat meninggalkan tempat tidurku yang empuk, namun ketika badan ini kuangkat tubuhku rasanya lemas dan mata berkunang - kuman terpaksa aku ijin tidak masuk kerja. "Sudahlah kamu dirumah saja," kata suamiku." Tapi pah gimana pesanan susu kedelainya Bu Cantika kataku," Suamiku sampai geleng-geleng melihat aku betapa pedulinya sama Bu Cantika.Dan ternyata susu kedelainya jadi sore hari dan baru diantar ketika kami sekeluarga baru berbuka puasa Idul Adha.Tepat pukul 07.30 aku sudah didepan rumahnya dan sudah kujelaskan mengapa aku mengantar susunya dimalam hari yang masih hangat- hangat, dan aku juga minta maaf akan keterlambatan mengantarkan pemesanan susunya."Iya Bu tidak apa-apa dan banyak istirahat ya Bu,"jawabnya.Kata-kata yang keluar dari mulutnya yang indah saya kira tulus memaafkan atas keterlambatanku mengirim susu kedelai. Wooouu ternyata Bu Cantika sudah cerita sama temenku dan menjelek- jelekan aku bahwa katanya aku tidak bertanggung jawab.,,"Wedalaah gumamku dalam hati," tidak dapat untung saja aku dijelek - jelekin."Ya Allah semoga Bu Cantika diberi hidayah agar tidak selalu berpikir negatif padaku,"gumamku dalam hati. Setiba dirumah aku cerita sama yayangku alias my husbandku dan aku diketawain ini namanya tragedi Susu kedelai sayangku. Aku hanya tersenyum kecut melihat ledekan suamiku. Dan tepukan tangan suamiku menguatkan aku agar tidak cepat sakit hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat

30 Jul
Balas

Salam literasi bunda

30 Jul

Bu cantika kepingin mimik cucu kedelai Mantap bu biy.... Semangat

30 Jul
Balas

Bu Indri go oh dadi cerpen ki

30 Jul

Awal bisnis yang menjanjikan ...gpp semangat bu...ditunggu literasi nya...

30 Jul
Balas

Oke mom terima kasih motivasinya

30 Jul

Mohon maaf ada tulisan yang kliru seharusnya berkunang - kunang disitu saya ketik berkunang kuman, maklum matanya nggak kelihatan maaf nggih

30 Jul
Balas

Semangat Bun... Terus berkarya. Salam literasi

30 Jul



search

New Post