Tantangan Hari Ke-7

#TantanganGurusiana

Tak terasa saya sudah menjalani hari ke-7 tantangan gurusiana. Memang masih jauh dari target minimal 30 hari. Namun ini sebuah pencapaian tersendiri bagi saya. Sebelumnya saya belum pernah menulis rutin setiap hari. Saya lebih sering menulis saat weekend. Itu artinya menulis seminggu sekali. Bahkan menulis seminggu sekali masih suka bolong-bolong. Bisa-bisa malah jadi sebulan sekali. Melihat inkonsistensi yang luar biasa tersebut, tentu saya tidak langsung menerima tantangan gurusiana saat pertama kali diumumkan. Saya sudah menebak akan gagal ditengah jalan. Apalagi saya sudah berbulan-bulan tidak menulis di gurusiana. Sungguh kondisi yang tidak ideal untuk menerima tantangan.

***

Ketika tantangan sudah mencapai hari ke-10 (24/1), saya akhirnya mencoba menulis di gurusiana pertama kali sejak sembilan bulan lalu. Keesokan harinya saya mencoba ikut lomba antologi buku internet pendidikan. Namun saya belum mempunyai KTA Media Guru. Saya pun mendaftar menjadi anggota media guru. Saya cukup deg-degan menunggu kartu selesai dibuat. Waktu itu merupakan hari terakhir pengiriman artikel. Akhirnya pukul 19.00 KTA selsai dibuat. Saya dikirimkan fotonya. Saya pun bisa mengirim artikel lomba.

Minggu 26/1, saya menulis lagi di gurusiana. Setelah memposting artikelnya, saya tersadar bahwa ternyata sudah menulis tiga hari berturut-turut. Di saat yang sama, saya melihat pengumuman bahwa akan ada lomba buku antologi dan peserta yang boleh ikut minimal sudah melewati 30 hari menulis. Wahh seketika semangat saya berkobar. Saya pun memutuskan untuk ikut tantangan gurusiana. Saya langsung memberi keterangan "tantangan gurusiana" pada tiga tulisan yang sudah saya buat dalam tiga hari. Puji Tuhan sampai hari ke-7 ini masih lancar dan konsisten menulis.

Tantangan gurusiana ini sungguh memberi dampak positif dalam meningkatkan kemampuan menulis. Sebelumnya saya lebih sering tidak menyelesaikan tulisan dalam satu waktu. Ketika menulis di blog pribadi, saya sering memulai tulisan, tapi jarang yang tertulis sampai selesai. Kebiasaan buruk saya adalah menyimpannya di draft dan terbiarkan bahkan hingga bertahun-tahun. Saya sering mendapat ide, tapi ide tersebut hanya dicatat saja. Saya jarang mengeksekusinya menjadi sebuah artikel. Saya juga harus menunggu waktu kosong yang panjang untuk menulis, seperti saat weekend.

Saat mengikuti tantangan gurusiana, saya menjadi terbiasa untuk mengeksekusi ide menjadi sebuah tulisan, tanpa harus ditunda dengan menyimpan di draft dahulu. Saya mulai mampu menulis ditengah aktivitas harian saya di sekolah dan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Saya menjadi terlatih untuk konsisten menulis dan itu merupakan pencapaian baru bagi sayaSaya sangat berterima kasih kepada CEO Gurusiana, Pak Mohammad Ihsan, yang sudah mengadakan tantangan ini. Ide-ide kreatifnya terbukti ampuh membangkitkan semangat menulis.