Dilema di Tengah Dilema
Dilema di tengah Dilema .
Hujan mengucur deras sore itu. Sikaki panjang itu membasahi setiap ranting pepohonan dan jalanan yang mulai kekeringan setelah panas terik menyelimuti perkampungan ku. Namun permintaan anak-anak buat cemilan pengisi lambung di saat Stay at home itu tetap dilakukan. Minyak goreng pun mulai panas.Panganan risoles karya mereka dimasukkan dalam penggorengan, tiba- tiba Handphone ku berdering.
Mama, ini ada panggilan masuk sudah diangkat, Ma! Kakak menyodorkan ke telingaku Mengingat dekat dengan kompor gas aku berusaha menjauh dari perapian dan meninggalkan penggorengan dengan si kakak.
Assalamuaalaikum, Buk terdengar suara di seberang. Waalaikumsalam , Ini siapa ya? Jawabku perlahan. Ternyata suara seorang wali murid kelas VIII yang minta curhat tentang perlakuan anak-anaknya dalam group WA mereka yang bernama Group bebas-bebasan.
Mohon maaf, Buk saya mendapatkan no Ibuk dari beberapa siswa kelas atas. Saya tahu Ibuk tidak mengajar anak saya, namun Saya ingin menyampaikan keluhan ini sama Ibuk. Anak Saya biasanya tidak saya berikan HP sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah dari awal masuk, Buk. Namun karena tugas belajar Online di rumah terpaksalah HP saya serahkan sama anak sementara saya tetap pergi bekerja. Ternyata tadi malam jam 11.00 WIB, saya memergoki anak masih menggunakan HP, karna masih ada tugas yang akan dikerjakan katanya. Sayapun percaya. Namun setelah 30 menit saya ambil betapa kagetnya saya ternyata dalam group bebas bebasan tersebut ada seorang anak yang mengirimkan gambar- gambar yang tidak senonoh dan vulgar yang tidak pantas mereka lihat dan anak-anak lainnya juga berlomba-lomba saling memasukkan gambar yang menjijikkan saya untuk melihatnya, keringat dingin saya mengucur lansung saya marahi anak saya . dan memarahi semua anak dalam group tersebut saya menyampaikan kepada mereka saya adalah wali murid, tiba-tiba semua footting tersebut mereka hapus semua sebelum sempat saya sreenshout.
Kalau Seperti ini Buk, saya ndak percaya lagi memberikan HP ke tangan anak, saya jadi khawatir kalau HP ini disalah gunakan anak Buk!. Maklumlah anak yang baru besar dan rasa ingin tahunya mengalahkan aturan yang sudah ditetapkan sekolah. Saya dan ayahnya bertekad untuk sementara HP saya setrap dari anak. Lalu bagaimana dengan tugas Online yang harus dikerjakan anak saya Buk ?
***
Ada catting di Handphone dari nomor yang tidak saya kenal. Maaf Buk, Ini dari kakak Ari . Apakah Ari tidak ada tugas dirumah karena setiap saya tanyakan belum ada tugas terus. Sementara saat saya ketemu dengan temannya, katanya ada tugas. Padahal ketika baru libur kemaren dia mengeluh bahkan kesal sambil menangis minta dibelikan HP karena selama libur akan ada tugas belajar Online . Ayah dan ibu tidak punya HP. Akhirnya ayah mengusahakan untuk membelikan HP seken sengaja untuk belajar. Dan paketnya selalu diisi. Ia asyik terus menggunakan HP tapi tak kelihatan menegerjakan tugas, setiap ditanya, Buk ia menjawab tidak ada tugas hr ini. Jadi bagaimana sebenarnya Buk?". Lalu saya menjelaskan tentang pelaksanaan proses pembelajaran selama libur dan ternyata ia sudah tergabung dalam group berarti HP bukan untuk belajar tapi sibuk dengan permainan. Akhirnya nomor kakaknya digabungkan dalam group orang tua.
Dua hari berlalu, ketika asyiknya memilih ikan di pasar dadakan sore, walaupun ditutupi dengan memakai masker, tiba-tiba saya dikagetkan dengan sapaan salah seorang yang mengaku wali murid : Buk, Ibuk guru di .....kan? saya menjawab: ya, Bu, Ibu belanja juga ?. Ibu yang mengaku wali murid itu melanjutkan pembicaraan
Ibuk, tugas belajar online itu sampai kapan ,BuK?, anak saya hampir tiap hari minta dibelikan paket. Untuk mengerjakan tugas katanya. Kadang minta bantupun dia ndak mau karena lagi ada tugas katanya. Kadang saya kasihan melihatnya tidak berhenti menulis dan membuat tugas dari jam pagi sampai sorepun tidak berhenti menulis terus Apakak memenag seperti itu?"
Telpon kembali berdering :" Assalamu'alaikum Buk. Ini saya orang tua Silfi Ayu Siswa kelas 9.5, saya h7bungi walasnya tidak mengangkat, saya mau nanya,Buk persoalan tugas Silvi bagaimana caranta Buk? disini di Kapur Sembilan Kabupaten 5p Kota ini signalnya sering tidak ada bagaimana crnya tugas anak? bolehkah anak tidak mengerjakan tugas? karena sering setiap menelpon tak nyambung-nyambung. gimana caranya, Buk ?
Inilah problema yang kita temui dalam melaksanakan tugas belajar online ditengah-tengah hiruk pikuknya upaya pemerintak dan masyarakat menangani wabah Covic 19. Wabah teratasi dan masyarakat terlindungi dan siswa terayomi melalyi pembelajaran jarak jauh . Banyak manfaat dan hikmah yang kita rasakan sebagai pendidik yang sebelumnya tidak memahami penggunaan Geogle pembelajaran online sekarang banyak cara didapatkan untuk memudahkan sistim pembelajaran. Begitu juga siswa walaupun mereka adalah anak generasi mileniam yang cepat meleknya terhadap penggunaan berbagai aplikasi sekarang dihadapkan lansung dengan real pembelajaran.
Namun disisi lain, walaupun kita sebagI pendidim sudah menetapkan Rule Class yang harus mereka taati dan disampaikan kepada orang tua tentang pentingnya pengawasan terhadap penggunaan media ini. Karena mita tahu bersama Mesia gadget ini bisa menjadi jensela dunia bg yang bisa mendapat il.u didalamnya namun bs menjadi sumber kehancuran akhlak karakter jika kurangnya pengawasan. Ternyata dilapangan berbagai dilema tetap ditemukan. Kebiasaan orang tua yang kurang memberikan pemantauan akan kelihatan sekali, dan masalah ekonomi keluarga yang tidak punya media komunikasi serta biaya yang dikeluarkan untuk membeii paket pun jadi bahagian keluhan dan termasuk juga tentang jarak yang jauh karena anak sudah pulang kampung yang tidak terjangkau dengan signal ikut menjadi kendala.
Kesimpulannya, setiap sebab pasti ada akibatnya, setiap upaya yang dilakukan pasti ada kebaikan dan keburukannya , dan setiap perubahan itu pasti ada kelebihan dan kekurangannya. karena begitulah kehidupan tidak ada yang sempurna. Kecuali pemilik kesempurnaan itu sendiri, yaitu Sang Pencipta Kesempurnaan.
Akhir Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tidak ada yg sempurna, benar sekali Bu. Namun, kita mesti ttp berusaha untuk menjadi lebih baik.lagi dari hari ke hari. Salam literasi..baarakallah.
Benar sekali bu Sas...Salam literasi...
Tulisan yang keren Bu. Terkadang memang dilema Bu. Teknologi seperti 2 sisi mata uang. Kuncinya, menurut saya adalah orang tua. Pengawasan dari orang tua dan pemahaman yang tidak bosan-bosannya kita berikan kepada mereka. Salam .
Mantap buk, HP memang jadi permasalahan bagi orang tua sekarang.Pengawasan terhadap anak sangat diperlukan, semoga sukses selalu ya ibuk.