Terkadang , kenyataan yang terjadi tak seindah yang kita inginkan.

Apa yang sudah dituliskan untuk kita, tak kan mungkin dielakkan ,begitu sebaliknya, apa yang tidak dituliskan untuk kita, akan sulit kita peroleh.

Karena bahagian masing-masing sudah ada.

Duduk tertunduk, tak menyangka, sempat dipanggil oleh panitia ujian ke ruang panitia. Disebabkan kertas ujiannya sedikit basah oleh air minumnya sendiri. Haus, setelah LJK selesai dikerjakan .

Panitia memutuskan LJK harus diisi ulang.

Inilah yang terjadi dengan anak didikku hari kemaren. Si Juara Umum.

" Boleh duduk sebentar dulu,Buk?" Itulah ucapan pertama yang terlontar dari bibirnya.

Aku tersenyum, begitu juga guru yang ada di ruang panitia.

"Kenapa Nak?, Rian capek?"

"Ngak ,Buk". Senyum simpul sambil menundukkan kepala.

Ternyata ,mulai dari dalam ruang kelas, pikirannya sudah menerawang jauh. Apa yang akan terjadi. Apakah panitia akan memintanya kembali mengganti kertas jawaban?.

Yang letih bukan badannya, tetapi bathinnya . Sebagai pendidik kita sangat memahami. Ada rasa malu dengan teman, bahkan dengan dirinya sendiri.

Sebagai anak cerdas dia punya kepercayaan diri yang kuat, Artinya berani duduk sebentar bersama guru di ruang panitia, Namun ada rasa malu dengan teman, karena sang juara kok bisa juga.

Wahai anakku, Itulah hidup. Jangan hal-hal spele mematikan dirimu untuk mendapatkan pintu pintu kebaikan lainnya.

Perkuatlah karaktermu ! Tumbuhkan percaya diri, tingkatkan kejujuran, karena kecerdasan Intelegency ,hanya urutan kesekian dari sebuah kesuksesan

"Pengalamanmu hari ini,

ambillah hikmahnya!"

Nasehatku padanya.

Air tak kan pernah kembali kehulunya. Matahari takkan pernah kembali ke sumber terbitnya.

Salam literasi

130220

Tantangan hari ke- 5