Budi Hanif

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanum Si Gadis Kecil

Hanum Si Gadis Kecil

#gurusiana#Tantangan H 8

Kehidupan terkadang menjadikan seorang anak dewasa sebelum waktunya. Artinya dari kecil sudah diembankan pekerjaan yang berat melebihi kapasitas usianya. Tapi apa boleh buat karena rasa tanggung jawab terpaksa dijalani.

Bagaimana kisahnya!

Hanum Si Gadis Kecil

Gurusiana

Jam pagi itu sudah menunjukkan pukul 07. 00 WIB .

“ Ngak usah ikut, Dik!” Hanum gadis kecil itu meminta adiknya tidak ikut dengannya ketepian kolam . Ia merupakan anak perempuan yang baru berumur 8 tahun memiliki 4 orang adik yang semuanya adalah laki- laki. Kehidupan dankeadaanlah yang menuntut nya untuk punya tanggung jawab lebih mencuci pakaian ke sebuah kolam kira kira berjarak 500 Meter dari rumahnya.

Kolam ini menjadi tempat yang biasa dijadikan masyarakat untuk mencuci pakaian. Kolam yang besar itu berisi banyak ikan didalamnya ditepiannya dibuatkan pelantaran yang agak menjorok ke dalam kolam. Di beberapa kolam itu biasanya juga dibuatkan bantalan yang ditutupi dengan dinding disekelilingnya . biasanya kalau seperti ini digunakan sebagai tempat masyarakat BAB atau lebih lazim Buang Air besar.

Pagi minggu itu Hanum memiliki banyak kain cucian kerena hari itu adalah hari libur sekolah. Kegiatan ini sudah dilakoninya sejak 1 tahun yang lalu ketika sudah mulai masuk Sekolah Dasar.

Setelah izin dengan ibunya Hamun membawa baskom besar yang berisi pakaian dan menjunjung diatas kepalanya. Baskom yang berisi penuh pakaian kotor itu membuat tubuh ringkihnya terlihat begitu kecil dibandingkan barang bawaannya. Namun setelah ia berjalan kira- kira 100 M , Ia menoleh kebelakang ternyata secara diam- diam salah seorang adiknya tetap mengikutinya dari belakang. Hanum meminta adiknya yang berumur lebih kurang 4 tahun itu untuk kembali pulang. Namun adiknya tetap tidak mau. Akhirnya Hanum terus melangkah dan saat sudah mendekati tepian kolam ia berhenti menunggu adiknya agar sama menuju tepian kolam.

Sesampainya disana ia menurunkan baskom pakaian dari atas kepalanya segera menuju pelantaran tempat cucian.

“ Dayat duduk baik- baik disini ya, Dik! Jangan mendekat ketepian, nanti jatuh!” Hanum mengingatkan adiknya. Adiknya mengangguk seperti paham permintaan kakaknya.

Hari- hari sebelumnya ada ibu-ibu lain yang ikut mencuci pakaian bersamanya, namun entah kenapa hari ini begitu sepi hingga hanya Hanum sendiri yang berada di kolam tersebut. Cuma dari jauh kelihatan beberapa orang petani sudah mulai bekerja di sawah mereka.

Ketika lebih kurang dua pertiga pakaian baru diselesaikan, tiba- tiba adiknya mendekat, dan...

Bersambung...

#dirumahsaja#14042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Berdua saja sepertinya buk Budi Hanif sama buk Id tengah malam nih. Mantap

15 Apr
Balas

Hampir putus asa lg Pak...hijau terus...berharap tengah mlm bs dan tdk tertidur..hehe. Alhamdulillah

15 Apr

Adiknya Hanum jatuh kekolom atau gimana ya... Penasaran uni jadinya..hehe

15 Apr
Balas

Siap uni.. ikuti ceritanya hehe..

15 Apr

Kira kira adiknya hanum, jatuh nggak ya, d tunggu cerita hari ini ya ni

15 Apr
Balas

Penasaran mbak Die .Lanjutkan.salam literasi

15 Apr
Balas



search

New Post