Budi Hanif

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mulai Ada Kebosanan

Mulai Ada Kebosanan

#Gurusiana# Tantangan H ke-21

Hari ini berangkat ke sekolah untuk menyelesaikan nilai semester 2 bagi kelas IX. Berkumpul kembali bersama rekan- rekan guru di ruang labor komputer setelah lama dipisahkan oleh wabah corona. Berkumpul tetap dengan SOP Wabah Corona. Berkumpul kembali merupakan kebahagiaan tersendiri. Ada canda dibalik kerja , ada cerita yang terungkap setelah lama tak jumpa. Disamping cerita tentang keluarga masing- masing juga kerinduan untuk kembali kumpul bersama bertemu para siswa. Terungkap mulai ada kebosanan siswa menjalani Study From Homenya. Kebosanan ini mulai terlihat saat siswa mulai alfa dalam pembelajaran onlinenya. Apakah memang malas yang mulai menggerogoti jiwanya, atau masalah lain seperti sarana pendukung untuk belajar online ini. Paket internet yang menghalangi nya untuk mengikuti pembelajaran. Berbagai polemik muncul dikalangan guru. Namun memang ada siswa yang mulai curhat kepada beberapa orang guru penyebab alfa dalam pembelajaran karena paket tidak ada. “Orang tua belum punya uang untuk membeli paket, Buk”. Itulah ungkapan salah seorang siswa.

Kita sebagai guru juga menyadari . sebagian besar intake siswa kita berasal dari keluarga menengah kebawah. Artinya keluarga yang penghasilannya pas- pasan , menjadi buruh atau pekerja kasar dan kebanyakan ada yang kerjanya berjualan makanan kesekolah- sekolah atau pinggiran jalan bahkan menjajakan ke kampung- kampung. Sementara efek wabah ini menjadikan sebagian ladang kehidupan yang biasa mereka jalani tidak berjalan menurut semestinya. Ini juga bagian permasalahan yang musti dipecahkan bersama.

Pulang dari sekolah sebelum zuhur penulis singgah untuk berbelanja ke salah satu kedai yang menjual bahan mentah makanan yang akan dimasak para ibu. Masakan melengkapi kebutuhan anggota keluarga saat berbuka. Kedai yang berada di kampung. Kenyataan yang penulis temui justru berbeda dengan kasus wali siswa yang kami bicarakan di sekolah. Kedai ini justru mendapatkan pemasukan yang lebih banyak dibandingkan hari- hari biasa. Kenapa bisa begitu ? ternyata kebiasaan para ibu yang sebelumnya suka berbelanja di mini market dan toko- toko besar di Pasar, namun untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain, maka pilihan yang paling tepat hanyalah berbelanja di kedai- kedai yang ada di dekat rumah. Berarti menghidupkan ekonomi masyarakat di kampung- kampung. Samalah artinya bersedekah dengan tetangga dekat. Memberikan kebahagiaan dengan karib kerabat. Inilah sisi lain dari wabah corona.

Sesampai dirumah di dapati anak- anak yang laki-laki pulang dari kebun bersama papanya. “ Aduh, Ma, hari yang melelahkan. Tadi mengambil bibit batang pisang dan menanamnya ke lobang yang sudah disediakan. Sekarang begitu haus”. Aku merasakan kepenatan dan rasa haus yang mereka rasakan.

“ Waw hebat anak mama!, Ada nilai pahala lebih berarti hari ini, Nanti tentu akan mama masakkan makanan yang istimewa untuk berbuka!” ucapku menyemangati mereka. Papanya menepuk pundak anak tertua. “ Ini jagoan, Ma, badan besar biar tadi mengeluarkan banyak peluh saat bekerja. Nanti sore Papa mesti menyediakan air kelapa muda nich, buat berbuka untuk mengembalikan tenaga, ya Bang?” Ucap Papanya ikut menyemangati.

Mereka lansung mandi dan siap- siap melaksanakan sholat zuhur berjamaah. Setelah sholat kami semua rebah- rebahan di lantai ruangan tengah saling cerita dan bercanda.

#kebersamaanromadhan#

#H+4#

27 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul Bu...salam

28 Apr
Balas

Salam kembali bu Lusi

29 Apr

Mantap buk... kalau saya sudah mulai bosan menulis..... gimana nih ibuk

28 Apr
Balas

Tetao semangat ya Bu..Kita jadikan menulis bagian keseharian kita. Walau terkadang boring itu datang juga.coba mita variasikan tulisan, waktu menulis dan temoat yg manou memancing isnpirasi hehe..

29 Apr

Tiada rasa bosan klu semuanya menyenangkan dan mantuul

28 Apr
Balas

Benar sekali oak Haji..

29 Apr



search

New Post