Layangan NAGA TulungagungSering juara nadoonal

"Layangan yang sering jauara mana?" tanya saya, ketika menikmati koleksi layangan yang dipajang di dinding. Koleksi yang terpajang biasa saja, tidak ada yang istimewa. Seperti layangan hias yang biasa ada di pasaran. Dinding ruangan sempit ini penuh dengan layang-layang. Di sebelah barat, ada sebuah almari kaca berisi koleksi puluhan piala.

Saya pun mendekati dan mebaca piala-piala itu. Piala dari berbagai kategori dan dari berbagai kota dikoleksi. Ada yang berbeda dari piala lainnya. patung naga warna coklat kayu melingkar dengan kepala naga menjulur."Ini piala dari mana?" rasa penasaran saya tak terbendung.

Pak Hadi pun berdiri, mengambil bungkusan tas besar di rak atas. Ada beberapa bungkusan yang disimpoan rapi di rak tersebut.

Dibukanya rak itu, tampak seperti kepala udang dengan ujung supitnya menjuntai."Kepala udang? Kok seperti naga?" saya tidak sabar ingin melihat.

Satu persatu alat-alat dari campuran plastik itu dipasang, ada mahkota juga. Ternyata yang saya kira supit udang adalah bagian dari kepala naga. Tampak kepala naga besar, cantik.

Kepala sebesar itu bisa terbang dengan ekor yang panjang. Ekornya akan dibuka dari bungkusan yang lain tetapi saya larang karena kasihan bongkar pasanganya perlu waktu. saya puas melihat gambarnya ketika melayang di Pantai Parang Tritis Jawa Tengah . Piala naga itu ternyata hasil lomba layang-layang dengan teman naga.

Sangat istimewa. Bukan hanya naga. Tema wayang pun pernah juara. Tulungagung menyimpan potensi. Layang-layang dalam kompetisi mampu membawa Tulungagung dalam kancah nasional.

#layang layang#wisata