LITERASI SEKOLAH RAMAH ANAKWAWANCARA DENGAN WARTAWAN

"Langsung saja wawancara dengan anak-anak Pak. Jangan dari kepala sekolah. Anak-anak lebih mengetahui permasalahannya," jawab saya ketika teman wartawan ingin wawancara tentang hasil lomba pramuka di Sidoarjo 16 Maret lalu.

Anak-anak pun saya panggil. Saya kenalkan wartawan yang akan mewawancarai hasillomba tersebut.

"Itu kenalkan. Wartawan yang kan mewawancarai kamu. Ceritakan prestasimu, Ceritakan juga persiapanmu sampai kalian memperoleh juara!" saya motivasi anak-anak untuk menghadapi wartwan.

Ini kali ketuga mereka bertemu wartawan. Kali kedua, ketika mereka juara umum Jatim di Mojokerto bulan lalu. Kali pertama, ketika juara dua Jatim di kampus Unair tahun ini.

Kelihatannya hanya wawancara. namun perlu dikenalkan pada anak-anak. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris ada materi tentangw awancara.

Dalam pelajaran hanya teori. Kini mereka praktek langsung merasakan bagaimana menjadi narasumber dalam wawancara. Bukan hanya teori yang diberikan oleh gurunya. Kesempatan seperti ini perlu diberikan kepada siswa. dalam sudut pandang sekolah ramah anak, masuk kategori memberikan kesempatan pada anak untuk berekspresi dan menyampaikan rasa bangga sekolah di lembaga yang diikutinya.