#Tantangan_Hari_Ke_71

Hari begitu terik. Namia berjalan menyusuri hutan untuk mencari kayu bakar. Mencari kayu bakar merupakan pekerjaan sehari-harinya. Ia tak mengenal terik atau pun hujan demi mencari kayu bakar untuk dijualnya. Setelah kepergian ayah dan ibunya. Namia tinggallah seorang diri. Diusianya yang masih terbilang belia, ia sudah harus belajar mandiri dan bekerja keras demi bertahan hidup.

Namia adalah anak yang patuh kepada kedua orangtuanya. Ia sosok yang banyak dikagumi oleh orang-orang di sekitarnya. Pun menjadi contoh bagi anak perempuan lainnya. Meski pun sebagai perempuan, Namia tak pernah malu melanjutkan pekerjaan ibunya. Selain mencari kayu bakar, Ia juga kerap membantu orang-orang yang membutuhkan tenaganya. Sebut saja Nira, seorang janda tua yang ditinggal mati oleh suaminya. Nira tak jarang meminta Naima untuk membantunya menggarap sawahnya. Namia dan Nira benar-benar sosok perempuan yang luar biasa.

Hidup sebatangkara tak membuat Naima patah semangat dalam menjalani hidupnya. Ia memang tak seberuntung dengan teman sebayanya. Namun, Ia begitu bersyukur karena Ibunya telah mengajarkan dan menjadikan dirinya untuk mengerti arti sebuah kehidupan. Semasa kecilnya ia ditempa hidup mandiri, suka menolong sesama dan pekerja keras. Olehnya, sepeninggal ibunya ia sudah terbiasa untuk melakukan pekerjaan yang tak biasa dilakukan oleh seorang anak perempuan (baca: mencari kayu bakar dan menggarap sawah). Satu pesan berarti dari ibunya yang selalu terngiang di telinganya, jadilah orang yang bermanfaat bagi sesama dan pandailah bersyukur