Budi Hartono

Budi Hartono, Lahir di Sinjai, 19 November 1989. Guru di SMP Negeri 2 Budong-Budong, Kab. Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat. Beberapa karyanya baik berupa sol...

Selengkapnya
Navigasi Web
Naura
Sumber gambar: Google

Naura

Angin berembus membuatku menggigil seketika. Sementara hujan masih rintik-rintik di pelataran masjid Babussalam. Kusandarkan tubuhku sambil memegang Alquran. Sesekali pandanganku menatap jauh seraya berharap hujan segera reda.

Sekitar kurang lebih sepuluh menitan menunggu hujan reda, tetapi tak ada tanda-tanda hujan segera reda. Lalu kuputuskan untuk meninggalkan Masjid Babussalam dengan memakai payung hijau toska pemberian Intan, sahabatku.

Aku berjalan dengan penuh hati-hati. Tangan kananku mendekap Alquran dengan erat, sedangkan tangan kiriku memegang gagang payung sekaligus dengan tas mukenahku. Aku terus menyusuri jalan menuju rumah. Jarak masjid ke rumahku sebenarnya tidaklah jauh. Aku biasa menempuh hanya sekitar lima belas menit. Tetapi itu pada situasi normal.

Di tengah perjalanan, tetiba Aku dikagetkan dengan sosok laki-laki berpostur tinggi dan berbadan kekar. Wajahnya ditutupi masker. Ia menghampiriku. Tanpa berpikir panjang, Aku berlari meninggalkan laki-laki itu. "Sepertinya dia bukan laki-laki baik," pikirku.

"Dek!!!"

"Adek.."

Dia terus memanggilku, tetapi Aku tak menghiraukannya. Kupercepat langkahku, sesekali menengok ke belakang, memastikan laki-laki itu tidak mengejarku.

Laki-laki itu kembali masuk ke dalam mobilnya. Aku pun kembali berlari.

Akhirnya, Aku tiba di rumah. Aku memanggil Ibuku. Ibuku pun membuka pintu. Aku memeluknya dan menangis.

"Naura, kamu kenapa, Nak?" Tanya Ibuku.

"Kenapa nangis?"

"Ayo, cerita sama Ibu!"

"Tapi kamu ganti baju dulu yah, Nak!"

Ibuku lalu mengambil handuk untukku.

Aku segera berlalu menuju kamar dan mengganti pakaianku.

Tidak lama kemudian, ibu masuk ke kamarku. Ia kembali bertanya mengapa Aku menangis. Aku menceritakan semuanya kepada Ibuku. Ibuku berusaha menenangkanku.

"Naura, tapi kamu tidak diapa-apain kan sama laki-laki itu?" Ibuku bertanya memastikan.

"Tidak, Ibu!" Jawabku.

"Alhamdulillah. Kamu jangan nangis lagi, yah!"

"Kita tidak boleh langsung curiga begitu saja, Nak!"

"Boleh waspada dengan orang yang tidak kita kenal, tapi kita tidak boleh panik." Ibuku memeluk dan mengurai rambutku dengan tangan lembutnya.

Tetiba ponsel ibuku berdering. Paman Nelson menelponnya.

"Assalamu Alaikum, halo, Paman!"

"Waalaikum salam, Naura sudah sampai di rumah?" tanya paman Nelson.

"Udah, Paman. Memangnya Paman ketemu Naura tadi?" Selidik ibu Naura.

"Iya, tadi aku lihat di jalan dari arah masjid Babussalam."

"Tadinya Aku mau mengantarnya ke rumahmu, tapi aku baru menghampirinya dia sudah lari ketakutan."

"Iya, Naura sudah ceritakan semuanya. Ada laki-laki berpostur tinggi dan berbadan kekar menghampirinya. Ternyata itu paman yah." Jelas ibu Naura.

"Haha! Aku tak bermaksud menakut-nakuti Naura. Tapi Nauranya aja yang penakut. Tapi wajarlah. Mukaku hampir tertutup penuh oleh masker. Naura susah mengenaliku."

"Yah, udah. Sampaikan permintaan maafku kepada Naura, yah!" Kata paman Nelson.

Paman Nelson pun mengakhiri percakapan dengan ibuku.

Aku telah mengetahui siapa laki-laki berpostur tinggi dan berbadan besar yang menghampiriku tadi. Aku kembali memeluk ibuku.

Dari kejadian itu, Aku belajar bahwa kita boleh saja waspada kepada orang yang tidak dikenal, tetapi harus lebih mengutamakan keselamatan. Aku hampir terjatuh di selokan karena berlari sambil menengok ke belakang. Saat itu Aku seperti hilang kendali. Seharusnya Aku tetap tenang dan waspada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

26 May
Balas

Terima kasih, Bu.

27 May

Keren pak,, ramah bacanya

26 May
Balas

Terima kasih, Pak

27 May

Mantap ceritanya pak.. next

26 May
Balas

Terima kasih, Bu

27 May

Kereeeen pak...

27 May
Balas

Terima kasih, Bu

27 May

mantap

26 May
Balas

Terima kasih, Pak

27 May

Mantap pak. Ringan, mengalir ceritanya...

09 Jun
Balas

Terima kasih, Pak.

10 Jun



search

New Post