Penakluk Rasa
Embun di pagi itu menghapus lara
Di jiwa yang enggan berdamai pada rasa
Anala pagi memberi kesejukan cinta
Menghadirkan sejuta bait puisi lama
//
Di bawah nabastala, Aku merayu
Di antara afsun melati yang sedang mekar
Aku berusaha melawan pedar
Hingga kumampu menipis rindu
//
Tuhan, mengapa engkau memilihku
Menjadi penakluk rasa di asmaraloka-Mu
Aku tak tahu sampai kapan Aku bisa
Semua telah kuserahkan pada-Mu
Bayor, 3 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rasa yang ditaklukkan sangat melelahkan tapi rasa yang dinikmati sangat membahagiakan,,, Salam Literasi
Betul, Bu. Super!Salam literasi.