Penjual Gorengan Menjadi Polwan
#Pentigraf
Penjual Gorengan Menjadi Polwan
Tertegun kumelihatnya. Nyaris aku tak mengenalinya. Dulu, saat kita masuk duduk di bangku SD (Sekolah Dasar), postur tubuhnya tak seperti sekarang. berpostur tubuh tinggi dan sedikit berisi. Sangat jauh berbeda dengan dulu, kurus, sehingga tak sedikit teman-temanku menjulukinya 'tengkorak berjalan.
Rini, sahabatku telah berhasil meraih cita-citanya. Ia kini telah menjadi Polwan. Aku ingat betul, saat itu kita duduk di bawah pohon beringin sekolah. Aku sempat bertanya mengenai cita-citanya karena pikirku ia setengah wanita. Ketomboiannya lebih menonjol. Setiap kutanya perihal cita-citanya. Dijawabnya, ingin menjadi polwan.
Dari kisah Rini, Aku belajar bahwa semua orang berhak bercita-cita dan meraih cita-citanya. Rini adalah termasuk anak yang kurang beruntung. Ayahnya terkena strok sejak Rini masih berumur delapan tahun, sedangkan ibunya hanya penjual gorengan di sekolah. Karena keadaan ekonomi mengharuskannya menjadi penopang keluarganya. Seperti biasa, sepulang dari sekolah ia menjajakan kue olahan dr Ibunya. Ia berkeliling kompleks. Namun, tak boleh dipandang sebelah mata. Rini adalah anak yang pandai di sekolahku. Ia adalah sang juara di kelasku. Tak sedikit piala yang terpajang di kantor sekolah merupakan hasil lomba dari seorang Rini. Aku banyak tahu tentang Rini karena kami berteman sejak dari kecil.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya Pak ...
Terima kasih, Bu.